Quote:
Quote:
JAKARTA, (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Tokopedia, Wisma 77 Tower II, Jl.Letnan Jenderal S. Parman Kav. 77, Jakarta Barat, Selasa (05/01/2015).
Mereka menuntut situs belanja online Tokopedia itu agar segera bertanggung jawab atas penipuan yang dilakukan kepada konsumen, yang hingga kini tak kunjung menerima haknya.
"Tokopedia yang selalu mengumbar slogan (tagline) situs belanja online yang aman dan nyaman, ternyata bohong besar," kata Korlap Aksi, Irfan saat berorasi didepan gedung Tokopedia.
Kepada wartawan, Irfan menjelaskan, bahwa proses transaksi pembelian di Tokopedia, yakni pembeli diharuskan untuk mentrasfer terlebih dahulu sejumlah uang sesuai dengan pesanan barang yang akan dibeli ke rekening Tokopedia.
Akan tetapi setelah pembeli melakukan semua mekanisme dan proses tersebut, ternyata Tokopedia tidak melakukan kewajibannya untuk mengirim barang yang telah dipesan tersebut kepada pembeli.
"Kebetulan yang menjadi korban penipuan Tokopedia adalah anggota kami yang bernama Muhamad Ikhzan," papar dia.
Irfan bercerita, sebelumnya sdr. Ikhzan telah memesan barang berupa “Handphone BlackBerry 9105” dengan harga Rp. 1.400.000, ditambah ongkos kirim Rp. 33.000, sehingga total yang harus ditransfer adalah sebesar Rp. 1.433.000,- (satu juta empat ratus tiga puluh tiga ribu rupiah).
Pada tanggal 6 November 2015, uang sebesar Rp. 1.433.000,- (satu juta empat ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) tersebut telah ditransfer ke rekening Bank Central Asia dengan nomor: 178 303 7878 a/n PT. Tokopedia, dan pembayaran tersebut juga telah dikonfirmasi dengan nomor pembayaran: PYM/20151107/XV/XI/14545206 oleh Tokopedia.
Akan tetapi barang yang dipesan sampai dengan saat ini sudah hampir dua bulan belum juga diterima oleh pemesan. Sedangkan No. resi: BKIE400245668715 pengiriman JNE yang diberikan pada tanggal 12 November 2015 beberapa kali telah di cek ternyata Kode Resi Pengiriman tersebut tidak valid.
Berdasarkan kronologi tersebut, Irfan memperjelas bahwa Tokopedia sebagai situs belanja online yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison itu adalah perusahaan penipu yang tidak pantas lagi untuk dibiarkan beroperasi di Negara Indonesia tercinta ini. "Apabila perusahaan penipu seperti Tokopedia masih beroperasi, maka kami yakin jutaan rakyat Indonesia akan menjadi korban kebiadaban para penipu yang bernaung di bawah Tokopenipu," tegas Irfan.
Dalam kesempatan ini, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya dan atas nama keselamatan seluruh rakyat Indonesia menyatakan sikap dan menuntut :
1. Tutup dan bubarkan PT.Tokopedia karena telah menjadi perusahaan penipu gaya baru.
2. Tangkap dan adili William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison beserta antek-anteknya.
3. Kepada seluruh rakyat Indonesia yang menjadi korban penipuan oleh Tokopedia. Silahkan mengirimkan pengaduan dan sertakan bukti-bukti ke alamat E-mail:
pwgpi.jakartaraya@gmail.com.
Tanggapan resmi di Blog Tokopedia :
Quote:
Klarifikasi atas Pemberitaan Tuntutan GPI Jakarta Raya tentang Pembubaran PT Tokopedia
January 6, 2016 2:05 pm / By Tokopedia / 1 Comment
Dear Toppers,
Dalam kesempatan kali ini, Tokopedia ingin memberikan tanggapan atas press release yang dibuat oleh Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya.
Pada dasarnya, platform Tokopedia lahir untuk meminimalisir penipuan dalam transaksi jual-beli online. Hal ini berangkat dari visi kami untuk membangun Indonesia yang lebih baik lewat internet dengan cara membantu tumbuh dan berkembangnya bisnis-bisnis baru di Indonesia.
Berbelanja di Tokopedia lebih aman karena dana baru diteruskan kepada penjual setelah barang diterima oleh pembeli. Selain itu, Tokopedia juga menyediakan fasilitas escrow atau rekening bersama secara gratis untuk semua transaksi yang terjadi di situs kami. Dengan demikian, kegiatan berbelanja dari para penjual yang berlokasi dari Sabang sampai Merauke pun lebih aman dilakukan melalui Tokopedia.
Adapun kasus yang sedang dialami oleh Bapak Muhamad Iksan adalah karena kurangnya pemahaman akan sistem di Tokopedia—dimana seandainya ada masalah pada transaksi di Tokopedia, dan tidak ada respon dari penjual, pengguna bisa meminta bantuan ke Tim Tokopedia, dalam hal ini Customer Care kami yang selalu siap membantu.
Dari pengalaman ini, Tokopedia memahami bahwa edukasi yang lebih mendalam perlu dilakukan, terutama kepada pengguna yang tidak secara aktif memantau status transaksi dan mengetahui tentang fitur-fitur yang tersedia di Tokopedia.
Tindakan mediasi sekaligus edukasi telah dilakukan kepada GPI saat demonstrasi berlangsung di kantor Tokopedia (5/1). Ke depannya kami berharap, upaya komunikasi dapat dilakukan melalui jalur-jalur yang telah disediakan.
Melalui model bisnis marketplace ini, kami akan terus berusaha untuk membantu sebanyak mungkin orang untuk menciptakan peluang, serta membuat semua masyarakat Indonesia bisa merasakan pengalaman jual-beli online yang aman dan nyaman.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih untuk dukungan semua Toppers yang sudah turut serta dalam membantu mewujudkan visi kami “Membangun Indonesia yang Lebih Baik Lewat Internet”.
tuntutan GPI tentang penutupan Tokopedia
Salam,
Tim Tokopedia
Gimana menurut agan agan semua? Yang demo pasti belum pernah ngerasain belanja di lajadut dan juga m***harimall

Sejauh ini sih puji syukur ane aman aman aja bertransaksi melalui marketplace macam Toped dan juga BL (ane jualan dan juga suka beli), disarankan kalau ada masalah ya diinfo dulu ke cs nya, baru kalo ga ditanggepin blow - up aja via medsos karena menurut ane sendiri kehadiran marketplace dengan sistem dan pola yang benar sangat memudahkan ane sebagai penjual sekaligus konsumen
SUMUR 1
SUMUR 2