Quote:
suarasurabaya.net - Seorang ibu bernama Solichah (60) nekat menyeberang di jalan Tol Sidoarjo arah Waru KM 19.400, akhirnya tertabrak mobil, Kamis (7/1/2016) pagi.
Agus petugas Senkom Jasa Marga waktu dikonfirmasi Radio Suara Surabaya menjelaskan, Solichah warga Ketapang Suko Sidoarjo ini tertabrak mobil Suzuki Swift Nopol W 1581 NT yang dikemudikan Deni Indra (23) warga Sidokare Asri, Sidoarjo.
Kronologinya kata Agus, mobil Swift saat melaju di lajur kiri, tiba-tiba korban menyeberang begitu saja, sehingga pengemudi Swift kaget. Karena jarak mobil terlalu dekat dengan korban dan tidak sempat mengerem, akhirnya korban tertabrak.
Korban sudah dibawa ke RSUD Sidoarjo, kondisinya diduga meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara itu situasi lalu lintas di sekitar lokasi kejadian padat, merambat dan cenderung macet yang ke arah Surabaya.(ipg)
speechless bacanya
Quote:
suarasurabaya.net - Warga Desa Masangan Kulon dan Jumput Rejo, Sidoarjo nekat bertaruh nyawa dengan menyeberang jalan tol untuk menjalankan rutinitas mereka di sawah.
Mujiono warga Buduran Gresik pada suarasurabaya.net menceritakan, sebelum dibangun tol pada 1984, hamparan sawah memanjang mulai Pondok Wage sampai Desa Jumput Rejo.
Selain itu juga ada beberapa tembusan jalan. Misalnya dari Jumput Rejo bisa tembus ke Kecamatan Buduran dan Sukodono, Masangan Kulon bisa tembus ke akses jalan Gedangan dan Sukodono, dan dari Sukolegok bisa tembus akses ke Aloha.
Namun sekarang sekitar 20 meter pematang sawah harus terpotong jalan tol sejak 1986. Sebanyak 15 persen pematang sawah ada di timur tol sedangkan 65 persennya ada di barat tol.
Sehingga saat ini jarak antara desa yang dulunya dekat menjadi lebih jauh. Kata Mujiono, masyarakat yang ingin ke sawah harus berjalan sekitar 3,5-4 kilometer jika melewati jembatan penyeberangan. Namun jika memutar melewati jalan raya, warga harus berjalan sejauh 6-7 kilometer.
"Sungguh ini berat bagi warga karena jauh sekali. Jadi mereka berpikiran Ah gak popo nyeberang tol sing penting tolah toleh daripada mlaku adoh," kata dia.
Mujiono mengaku, memang ada larangan untuk menyeberang di jalan tol. Tapi itulah beberapa alasan mengapa warga memilih nekat.
"Kalau bisa sih diberi saja rambu-rambu di lokasi Waspada banyak penyeberang jalan mendadak. Dan memang rutinitas penyeberang jalan di tol ini sudah terjadi sejak lama dan memang sering terjadi," ujar dia. (dwi/ipg)
sumur :
http://kelanakota.suarasurabaya.net/...ertabrak-Mobil
Mestinya Rambunya itu buat penyebrang : tulisannya : Dilarang menyebrang, Anda dikasih Tuhan nyawa cuma 1 jangan sia2kan