Quote:
Jakarta Intercultural School atau yang lebih sering di Panggil JIS merupakan sekolah Internasional yang berdiri sejak 1951. JIS memiliki 2.400 siswa berusia 3 sampai 18 tahun yang berasal dari 60 negara. Sekolah ini mengikuti model kurikulum Amerika Utara dari prasekolah sampai kelas 12.
Diakreditasi oleh Western Association of Schools and Colleges dan Council of International Schools, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melaporkan bahwa kurikulum JIS memiliki fokus internasional yang kuat dan menganggapnya sebagai salah satu sekolah terbaik di luar negeri untuk mempersiapkan siswa masuk universitas di Amerika Serikat.
Meski demikian, setahun belakangan ini isu tak sedap yang santer soal sekolah ini pernah menghebohkan jagat Indonesia. Kasus tuduhan bahwa di JIS pernah terjadi peristiwa asusila dan kekerasan pada anak atau siswa JIS dengan tuntutan hingga mencapai angka 125 Juta USD, yang dinilai fantastis saat itu.
Namun akhirnya, terbukti bahwa tuduhan tersebut hanyalah rekayasa dan isapan jempol semata dari pihak-pihak yang ingin memeras JIS.
Nyatanya, JIS merupakan sekolah yang menjunjung tinggi nilai adat dan budaya Indonesia serta memperdulikan lingkungan sekitar terutama masyarakat yang tidak mampu.
Akhir tahun lalu JIS membangun rumah di kawasan Sentul Bogor, Jawa Barat. Serta bekerja sama dengan organisasi nonprofit, Habitat for Humanity Indonesia. Untuk membantu masyarakat kurang mampu memiliki rumah tinggal yang layak huni.
Selain itu JIS juga membuat aksi Sosial Dental Screening atau pemeriksaan gigi untuk anak-anak yang kurang mampu seperti Anak-anak yang berasal dari komunitas Panti Asuhan Akhiruz Zaman Bekasi dan Yayasan XS Project untuk para pemulung dan tukang sampah datang ke JIS.
Aksi Sosial ini bertujuan agar anak-anak yang kurang mampu seperti mereka mendapatkan pengetahuan cara Pemeriksaan, perawatan serta edukasi gigi yang jarang mereka ketahui.
Selain diajarkan perduli dengan lingkungan sekitar, JIS juga mengajarkan para siswa dan siswi-nya untuk mencintai budaya Indonesia seperti belajar Gamelan dan Membatik.
Sebagian besar murid-murid JIS ini sudah bisa membatik dan bermain gamelan, bahkan yang asli warga Indonesia pun belum tentu bisa membatik dan bermain gamelan seperti mereka.
Psikolog dan pemerhati anak Seto Mulyadi atau Kak Seto mengatakan Jakarta Intercultural School (JIS) merupakan sekolah yang berkualitas karena tidak hanya mengajarkan kecerdasan kognitif pada anak tetapi juga spiritual.
Menurut Kak Seto, dia juga melihat foto-foto dan gambar yang menunjukkan jiwa nasionalisme dan sosial murid-murid di JIS. Dia mengatakan murid JIS melakukan pekerjaan sosial di tempat-tempat kumuh dan membantu korban bencana alam.
“Ada orang tua yang mengatakan anak-anaknya bangga saat mengenakan baju tradisional. Ada pula yang belajar gamelan. Itu semua didapatkan di JIS,” tuturnya. Ternyata, meski mayoritas siswa JIS adalah kalangan anak-anak asing, justeru mereka lebih menunjukan “Keindonesiaannya” daripada anak-anak Indonesia sendiri.
Sumber :
http://www.kompasiana.com/maiqueenda...9773371272827e
Update ya gan :
Ini gan ane kasih buktinya kalo anak JIS memang berbakat untuk bermain gamelan, padahal Gurunya itu Bule tetapi mereka dengan semangatnya melestarikan Budaya Indonesia. Jujur ane pertama kali liat ini video merasa malu karena yang bukan orang Indonesia aja begitu semangat melestarikan Budaya Indonesia, kenapa kita orang asli Indonesia begitu enggan melestarikan budaya Indonesia
Ini videonya gan :
Selain itu gan, JIS juga membantu rakyat indonesia dalam memerangi kemiskinan, banyak rakyat yang kurang mampu dibantu oleh JIS salah satunya adalah yayasan XSProject.
Quote:
JIS Ikut Perangi Kemiskinan
Jakarta Intercultural School (JIS) adalah sekolah yang selama ini banyak mengajarkan murid-muridnya tentang budaya sosial, melestarikan budaya Indonesia serta bersatu tanpa membeda-bedakan Ras, Agama serta budaya.
Lihatlah, bagaimana tiap hari murid-murid di JIS diajarkan cara mencintai lingkungan sekitar, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan melakukain 3R yaitu Reuse, Reduce dan Recycle yang berarti mengunakan ulang, mengurangi, dan mendaur ulang sampah.
Untuk itu, JIS bekerjasama dengan yayasan XSproject untuk membantu para pemulung atau masyarakat tidak mampu melalui daur ulang dan kewirausahaan sosial.
Para Karyawan yang bekerja di yayasan X-Project merupakan orang yang tidak mampu, namun dengan bekerja di yayasan tersebut sedikit demi sedikit kebutuhannya dapat tercapai.
X-Project merupakan sebuah yayasan sosial, yang membeli sampah dari pemulung dan diubah menjadi Produk dimana hasil dari penjualan produk tersebut untuk dana beasiswa masyarakat yang kurang mampu.
“Semenjak kerja di XSProject Syukur Alhamdulillah segala kebutuhan dapat terpenuhi salah satunya Anak dapat bersekolah” ungkap Saminah, salah satu Karyawan XSProject.
Peran JIS, Di Antara Banyak Pendukung XSProject
Seperti yang diketahui JIS merupakan sekolah yang tidak hanya bertaraf International akan tetapi JIS dapat membantu lingkungan sekitar dengan mengedukasi bagaimana dapat menjadikan hidup lebih bermakna.
“Murid-murid,Guru-guru dan juga para Orangtua di Jakarta Intercultural School merupakan pendukung terbesar untuk program sekolah She Fun” kata Designer XSProject Rinda Liem.
Jakarta Intercultural School aktif mendukung XSProject, baik dari pembiayaan program beasiswa maupun berbagai kegiatan yang sering diadakan bersama, dari pendidikan hingga kesehatan.
Melalu Wirausaha sosial kreatif, XSProject dengan dukungan kuat dari JIS berusaha melawan dampak kerusakan lingkungan oleh sampah dan mengurangi kemiskinan. Inilah tindakan nyata JIS dalam memerangi kemiskinan di Indonesia.
Sumber