Hari libur panjang terakhir yang ingin dinikmati masyarakat Aceh di lokasi pantai Desa ketapang Mameh Kecamatan Idi Rayeuk, langsung buyar. Mereka terpaksa bubar pulang setelah 'diserbu' seribuan santri dayah yang bergabung dalam Front Pembela Islam (FPI).
Dari hasil pantauan Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) di lokasi, Minggu (3/1) sekira pukul 14.00 WIB, sedikitnya 30 unit mobil pribadi dan mobil Pickup yang mengangkut seribuan santri dayah dengan pakaian serba putih dan Mujahidah memakai cadar berwarna hijau mengkumandangkan “Allahuakbar dan Qulja Alhaqqu...”. Mereka memasuki lokasi pantai dan meminta wisatawan dari berbagai daerah untuk pulang dan meninggalkan lokasi tersebut.

Ketua FPI Aceh Tgk Muslim At Thahiry menggelar orasi di atas sebuah mobil double kabin warna putih dikawal Satgas FPI dengan pengeras suara melakukan orasi, menghimbau dan mengajak parawisatawan segera meninggalkan lokasi wisata dengan limit waktu setengah jam.
“Kami berikan waktu setengah jam untuk meninggalkan lokasi wisata, kami mohon bapak Polisi, WH dan Satpol PP untuk segera mengusir wisatawan untuk pulang, jika tidak diindahkan pihaknya dari FPI akan mengusir, kami tidak takut masuk penjara, “ kata Tgk Muslim dengan sesekali mengucapkan Qulja Alhaqqu dan teriakan Allahuakbar.

Tgk Muslim dalam orasinya juga mengatakan Pantai Ketapang Mameh Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur, resmi ditutup pada hari ini,''.
''Umat Islam cinta kepada Islam, jangan lagi berwisata kepantai Ketapang Mameh, ini hari pantai Ketapang Mameh resmi kita tutup untuk tempat wisata, “ ujar Tgk Muslim dalam orasinya.
Dalam tempo setengah jam masyarakat wisatawan dari berbagai daerah keluar dari lokasi wisata dan beranjak pulang. Akibatnya, jalan Desa ketapang Mameh macet karena ramainya masyarakat beranjak pulang. Terlihat juga di lokasi ratusan Personil Polisi dari Mapolres Aceh Timur ikut menjaga ketertiban dan menjaga arus lalulintas agar berjalan lancar.

Kemudian tepatnya pukul 15:30 WIB Jamaah ribuan santri dayah dan FBI mujahidi dan Mujahidah mengelar zikir bersama di pinggir pantai, setelah zikir berlangsung kemudian Tgk Muslim melanjutkan tausiah dan orasi di pinggir Pantai Ketapang Mameh, Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur.

Sementara itu, Kepala Desa Keutapang Mameh, Juli Fuadi saat diwawancarai Rakyat Aceh mengatakan, pantai Desa Ketapang Mameh sampai hari ini belum dibuka secara resmi sebagai salah satu objek wisata di Aceh Timur.
“Bahkan tulisan dilarang berwisata masih tertempel di papan dipingir pantai, “ ujar Juli Fuadi.
Terkait dengan pembukaan lokasi wisata di Desa Ketapang Mameh Kata Keuchik, sampai hari ini masyarakat setempat masih ada yang pro dan kontra.

“Meski Qanun Wisata Aceh Timur yang kabarnya telah rampung dan Ketapang Mameh dijadikan salah satu tujuan wisata, pihak kita belum mendapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, dalam hal ini Dinas Pemuda, Olaharaga dan Pariwisata Aceh Timur. Selama ini kita belum mendapat sosialisasi bagaimana aturan qanun yang mengatur wisata secara islami, yang dibenarkan sesuai tatanan syariat, “ ujar Juli


Fuadi.(yas/afz/JPG)
jawapos.com