huseinbinaliAvatar border
TS
huseinbinali
Nimr Al-Nimr, Tokoh Syiah Pengkritik Saudi Tapi Masih Terima Uang dari Saudi
Nimr Baqr al-Nimr adalah salah satu sosok yang paling menonjol bagi kaum Syiah di Arab Saudi. Ia memainkan peran utama sebagai tokoh Syiah di negeri petro dollar ini terutama di wilayah timur Saudi. Namanya mencuat akhir-akhir ini karena ia termasuk dari 47 tahanan yang dieksekusi pada 2 Januari 2016. Pemerintah Saudi kerap menyebutnya sebagai “biang kerok”.

Riwayat singkat hidupnya adalah ia adalah warga negara Arab yang lahir pada tahun 1379 H atau 1959 M di provinsi Awwamiya-Qatif, Saudi Arabia. Pendidikan dasar hingga setingkat SMA ia selesaikan di kota Awwamiya. Kemudian migrasi ke Iran dan melanjutkan pendidikannya di sana hingga genap sepuluh tahun dan bertolak ke Suriah.

Setelah masa pendidikannya selesai, ia mulai menularkan ilmunya di Damaskus serta beberapa kali juga mengajar di Iran dan Suriah. Kemudian Nimr pulang ke tanah airnya, Arab Saudi.

Orientasi Politik
Nama Nimr al-Nimr mencuat setelah ia melancarkan beberapa pernyataan yang mengkritik pemerintah Saudi. Bahkan pada Maret 2009 mengancam akan memimpin sebuah gerakan untuk separatis di wilayah Qatif dan Al-Ahsan dengan tujuan membentuk sebuah negara Syiah dengan Bahrain.

Di tahun-tahun sebelumnya, sebenarnya ia juga pernah ditangkap. Pada Mei 2006, Nimr sempat ditahan sebentar ketika memasuki Arab Saudi dari Bahrain. Kemudian pada 23 Agustus 2008 kembali ditangkap di Qatif karena kritikan pedasnya pada pemerintah.

Beberapa kritikan yang dilayangkan Nimr adalah ia menuduh pemerintah Saudi tidak mau mengangkat pejabat negara atau pegawai pemerintah dari pihak Syiah. Ia juga menuduh Saudi diskriminatif dalam perlakuan terhadap pelajar-pelajar Syiah.

Namun, kritikan-kritikan Nimr itu jauh dari kenyataan sebenarnya. Walikota Qatif, Abdul Halim Al-Kedar dalam harian Al-Iqtisodiyah As-Su’udiyah mengatakan bahwa tiga anak Al-Nimr termasuk yang beruntung mendapatkan beasiswa dari Raja Abdullah untuk belajar di Amerika. Istrinya juga bekerja di kantor imigrasi di Saudi bagian timur, dimana sebelumnya bekerja di King Fahd Causeway dipindahkan ke daerah Dammam karena faktor kondisi perjalanan.

Pada 8 Juli 2012, Kementerian dalam negeri Saudi, Mayjen Mansur bin Sultan mengatakan terpaksa menembak kaki Nimr karena melawan saat ditangkap. Saat itu, Nimr berusaha melawan petugas keamanan dengan timah panas dan berusaha kabur dengan menabrak mobil polisi. Kemudian ia dipindahkan di rumah sakit untuk dirawat dan diselesaikan sesuai prosedur undang-undang.

Saudy Press Agency mengatakan bahwa penangkapan dan pengadilan ini dilakukan atas dakwaan karena menghasut kerusuhan di Qatif pada 2011 dan 2012. Atas perilaku Nimr ini hingga kementerian dalam negeri saudi menyebutnya sebagai “sang pengacau.”

Di pengadilan, Nimr disebut sebagai penyebar fitnah. Upaya yang ia lakukan dianggap berdampak pada kekacauan dan berpotensi menggulingkan pemerintah yang sah. Pidato dan khutbah jumat Nimr berisi hasutan-hasutan terhadap pemerintah hingga menimbulkan perselisihan sektarian serta dianggap campur tangan dalam urusan internal negara yang mengancam persatuan nasional.

Setelah melalui persidangan yang alot hingga turunnya amnesty internasional, pembelaan dari The European Saudi Society for Human Rights (ESSHR), pembelaan dari pengacara Nimr pada 23 Januari 2013 hingga digelarnya pengadilan keempat pada 15 April 2014 serta kelima pada 22 April 2014 muncullah keputusan akhir persidangan.

Tepatnya pada 15 Oktober 2014 Nimr dijatuhi hukuman mati atas tuduhan campur tangan pada internal pemerintahan, ketidaktaatan pada pemerintah dan melawan petugas keamanan dengan senjata.

Said Boumedouha dari Amnesty Internasional mengatakan bahwa pemberian hukuman mati pada Nimr merupakan salah satu kampanye dari pihak Arab Saudi untuk menyelesaikan semua perbedaan pendapat.

Pada Maret 2015 kembali digelar pengadilan banding atas hukuman mati Nimr. Namun, secara tegas pengadilan tertinggi Arab Saudi menolak pengadilan banding atas hukuman mati Nimr pada 25 Oktober 2015.

Akhirnya, hukuman mati dilaksanakan pemerintah Saudi pada 2 Januari 2016. Nimr termasuk 47 tahanan politik yang dieksekusi pada hari itu. Eksekusi berlangsung di ibukota, Riyadh, dan 12 kota lainnya. Dari mereka dieksekusi, 45 adalah warga negara Saudi, satu dari Chad dan lain adalah warga Mesir.



Penulis: Dhanik El-Ashim

http://www.kiblat.net/2016/01/06/nim...ng-dari-saudi/
====================================================================================================

Diubah oleh huseinbinali 05-01-2016 23:42
0
2.6K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan