Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hhpurnomoAvatar border
TS
hhpurnomo
Ada Kapal Ternak, Ini Alasan Kemendag Harga Daging Masih Rp100 Ribu/Kg
Rabu, 6 Januari 2016 - 17:08 wib

Ada Kapal Ternak, Ini Alasan Kemendag Harga Daging Masih Rp100 Ribu/Kg

Ada Kapal Ternak, Ini Alasan Kemendag Harga Daging Masih Rp100 Ribu/Kg
Ilustrasi: (Foto: Okezone)

Dani Jumadil Akhir
Jurnalis


JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berujar harga sapi di Jakarta akan turun seiring beroperasinya kapal khusus pengangkut ternak sapi. Namun, nyatanya harga daging sapi di pasaran masih cukup mahal di kisaran Rp100.ooo per kilo gram (kg).

Keberadaan kapal khusus pengangkut ternak diharapkan dapat mempermudah pasokan dan menekan biaya logistik angkut sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan, masih belum turunnya harga daging sapi turun di Jakarta, disebabkan tingginya permintaan akan daging sapi di Jakarta.

"Tetapi kalau melihat permintaan yang tetap banyak dan pasoknya belum begitu yang diharapkan, itu mungkin menekan harga ke bawah itu belum seperti yang kita harapkan. Tapi sudah lumayan seharusnya," ucap Srie di kantornya, Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Srie pun mengakui, untuk bisa menekan harga daging sapi hingga berada dibawah level Rp90 ribu tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Walaupun, penurunan harga tersebut bukan hal yang mustahil untuk dicapai.

"Tapi melihat harga daging sapi sih untuk sampai ke rata-rata nasional Rp90 ribu butuh waktu. Tapi di beberapa daerah itu harga sudah ada yang mencapai Rp80 ribu, Rp73 ribu. Kita itu memang menghitung harga-harga nasional itu. Harga sapi murah di beberapa daerah yang dekat dengan produsen," jelasnya.

Kendati demikian, Srie menjelaskan, jika melihat pasokan sapi dan struktur harga, maka harga daging sapi dapat ditekan hingga Rp92 ribu per kg dengan adanya kapal pengangku kapal ternak sapi.

"Harapan kita, pasokan sapi yang bekerjasama dengan DKI itu hitungannya tiga kali trip dengan 500 ribu ekor. Sebetulnya kalau lihat struktur harga, itu memang sampai di Jakarta bisa mencapai Rp92 ribu-Rp95 ribu per kg," tukasnya.
(rzy)
sumur


Kuota Pengiriman Sapi dari NTT Diminta Naik

Selasa, 5 Januari 2016 | 20:08 WIB

Ada Kapal Ternak, Ini Alasan Kemendag Harga Daging Masih Rp100 Ribu/Kg
Sapi potong di Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Selasa (17/11/2015) sudah meminta proses karantina dipangkas hingga satu hari untuk mempercepat pengiriman sapi potong, khususnya ke Jabodetabek.

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang sapi Nusa Tenggara Timur atau NTT meminta pemerintah menambah kuota pengiriman sapi di daerahnya.

Kuota pengiriman sapi dari NTT yang berjumlah 50.000 ekor per tahun ini dinilai terlalu sedikit.

"Banyak rakyat yang jadinya tidak bisa mengirim sapi. Idealnya, kuotanya 75.000 sampai 85.000 ekor," ujar salah seorang pedagang sapi, Hendrik Hartono, Selasa (5/1/2016).

Kuota yang rendah ini, kata Hendrik, kerap jadi persoalan. Dari bulan ke Juli hingga Agustus, banyak sapi yang tidak bisa dikirim karena sudah melebihi kuota.

"Sapi yang cukup umur tidak bisa terkirim. Buat apa? Malah menambah biaya perawatan dan mengakibatkan uang tidak berputar," ujar dia.

Selain itu, para pedagang sapi di NTT hanya bekerja 6 bulan dalam setahun lantaran kuota pengiriman sapi yang sudah habis sebelum akhir tahun.

"Kami cuma kerja 6 bulan. Contohnya 2015, bulan Maret baru keluar izin, sedangkan kuita sudah habis di September. Satu tahun hanya kerja 6 bulan," ujar dia.

Kata dia, pemerintah tak perlu takut NTT akan kehabisan sapi. Pasalnya, pasokan sapi di NTT tidak akan habis walau dengan kuota 80.000 ekor per tahun.

Selama ini, pemerintah merasa takut kekurangan pasokan sapi dari NTT karena melihat hasil sensus. Padahal, dia mengklaim, angka sensus tidak tepat.

"Sensus tidak tepat. Di NTT banyak yang takut saat disensus. Jadi, mengaku hanya punya 10 ekor, padahal punya 100 ekor," kata dia.

Penulis : Ramanda Jahansyahtono
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

ember

KUOTA emoticon-Angkat Beer
0
3.4K
47
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan