Kilometer per jam (km/jam) itu adalah satuan Kecepatan. Bukan satuan jarak tempuh.

Agan-agan semua pasti juga tau dong?

Kalo kecepatannya 250km/jam, untuk menempuh jarak sejauh 140km berarti perlu waktu 33.6menit kan?
Nah, kenapa harus sampai nyasar ke Jawa Tengah?
Biarpun kecepatannya 250km/jam, bukan berarti kereta tersebut harus berjalan sampai 1 jam kan? Kalo udah nyampe ya berhenti aja.

Ibaratnya agan mau ke sekolah nih. Jarak antara rumah ke sekolah itu 20km. Nah agan naik motor dg kecepatan 60km/jam. Kalo agan udah nyampe sekolah, ya agan berhenti dong? Tapi kalo logika anggota DPR satu ini gan, ente harus menempuh jarak 60km gan. Pokoknya kalo belum 60km, ya agan harus naik motor terus.
Atau agan harus cari kendaraan yg kecepatannya 20km/jam. Kalo lebih cepat dr 20km/jam nggak boleh gan. Takutnya nanti agan bisa kelewatan sampe Jawa Tengah
Hwkwkwkwk..

Ane disini komentarin bahasanyagan. Bukan efisiensi proyek ini ataupun segala hal mendetail tentang kereta tersebut. Tapi terimakasih karna komen-komen kalian, akhirnya TS jadi lebih tau. Haha

Ane paham kalo maksudnya itu menyindir. Tapi agan harus tau juga kalo tidak semua orang bisa membuat bahasa sindiran yang tepat.

"Jarak tempuh kereta cepat jakarta bandung 250 Km per jam"

Biarpun agan bilang kalo maksudnya "dalam 1 jam kereta menempuh jarak 250km", tapi tetap saja bahasanya salah. Karena yang dia bicarakan adalah Jarak Tempuh, bukan kecepatan.
Jadi kalimat yang benar adalah "kecepatan kereta cepat jakarta bandung 250km/jam." Kereta Cepat adalah sebutan untuk membedakan kereta ini dengan kereta yg lain.

"Jadi kelewatan hingga ke jawa tengah barang itu "

Dia menggunakan kata Jadi , yang membuat kesan bahwa orang tersebut menyimpulkan. Bahwa dengan kecepatan 250km/jam, maka akan kelewatan sampai Jawa Tengah. Seharusnya dia menggunakan kata Bisa.
"Bisa kelewatan sampai jawa tengah barang itu" ini kalimat yg seharusnya dipakai sehingga terlihat bahwa dia sedang menyindir atau bercanda.