Merdeka.com - Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mendukung wacana duet Basuki Tjahaja Purnama dengan Abraham Lunggana di Pemilihan Gubernur DKI 2017 mendatang. Duet itu bisa saja direalisasikan, tapi ada syaratnya.
"Kalo seandainya ada duet tersebut, pasti dari kader kita dulu dong, Haji Lulung yang jadi Gubernur dan Ahok yang jadi Wakilnya," cetus Djan di Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Kemayoran, Senin (4/1).
PPP tidak akan menutup kemungkinan jika duet itu benar-benar diwujudkan. Tapi sekali lagi, syaratnya, Lulung yang jadi gubernurnya.
"Kan kalo gitu pasti kader pertama yaitu haji lulung yang jadi Gubernur dan Ahok yang jadi wakilnya. Kalo itu kita pertimbangkan. Haji Lulung jadi gubernur," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah mengakui jika Ahok menjadi salah satu calon gubernur DKI yang masuk radar. Di sisi lain, pihaknya juga ingin kader PPP, Haji Lulung maju di Pilgub DKI. Oleh sebab itu, PPP mewacanakan Ahok-Lulung di Pilgub DKI nanti.
"Ya biar nyatu, biar damai," kata Dimyati di kantor Kemenkum HAM, Jakarta, Senin (4/1).
Dimyati mengaku kenal dengan sosok Ahok sewaktu sama-sama menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Dia juga mengaku terpikat dengan gaya prularisme Ahok tentang agama.
"Ya kan dulu Ahok sahabat saya kan. Dulu saya pimpinan di Baleg. Ahok anggota Baleg. jadi biar damai lah Republik ini. Ahok juga bagus kan. Mudah-mudahan Ahok ini, dia kan sudah bicara bagusnya Islam, Kristen gimana. Ahok sudah bicara itu. Berarti ini tanda-tanda, Ahok udah dapat hidayah," kata Dimyati.
Seperti diketahui, selama ini publik kerap dipertontonkan dengan perseteruan antara Ahok dan Haji Lulung. Keduanya kerap kali saling tuding terkait sejumlah hal di DKI khususnya kasus dugaan korupsi UPS.