- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Empat pencapaian ekonomi 2015 dibanggakan Jokowi


TS
fr91
Empat pencapaian ekonomi 2015 dibanggakan Jokowi
Quote:
Empat pencapaian ekonomi 2015 dibanggakan Jokowi

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut 2016 sebagai tahun percepatan kerja. Targetnya, tentu saja, kinerja pemerintahannya jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.
"Tahun ini oleh presiden disebut sebagai tahun percepatan kerja. Maka tidak lagi menjadi tahun 'ayo kerja' tapi sudah ada penekanan untuk mempercepat pekerjaan. Karena beliau menginginkan pertumbuhan ekonomi pada 2016 ini harus jauh lebih baik dibandingkan 2015," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung seusai mengikuti sidang kabinet paripurna pertama 2016, di Istana, Jakarta, kemarin.
Dalam forum itu, kata Pramono, presiden juga memberikan arahan khusus. Salah satunya mengenai pembentukan badan promosi ekspor nasional.
"Maka dengan demikian tidak lagi harus tersebar di seluruh 17 kementerian/lembaga, hanya pada 1 badan. Badan ini yang bertanggung jawab terhadap seluruh promosi yang berkaitan dengan perdagangan, perindustrian, pariwisata dan sebagainya."
Terlepas itu, kemarin, Jokowi juga menyampaikan sejumlah pencapaian ekonomi diperoleh pemerintahannya pada tahun lalu. Berikut diantaranya:
Quote:
1. Pertumbuhan Ekonomi
Jokowi memerkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 mencapai 4,7 persen-4,8 persen. Lebih rendah ketimbang realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5 persen.
"Coba dilihat negara-negara lain, yang turun sampai 1,5 persen-3 persen. Kita hanya 0,03 persen, itu belum sebetulnya," katanya.
Jokowi mengakui tahun lalu penuh tantangan. Diantaranya, perlambatan ekonomi dunia, penaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, dan pelemahan rupiah.
"2015 merupakan tahun yang sangat berat bagi kita semuanya, tahun yang penuh tantangan, terutama sektor keuangan," katanya.
"Kalau tahun kemarin kita semua optimistis sebetulnya kejadiannya akan berbeda. Sebab optimisme itu sulit dimunculkan, semuanya menunggu, semuanya wait and see."
Jokowi memerkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 mencapai 4,7 persen-4,8 persen. Lebih rendah ketimbang realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5 persen.
"Coba dilihat negara-negara lain, yang turun sampai 1,5 persen-3 persen. Kita hanya 0,03 persen, itu belum sebetulnya," katanya.
Jokowi mengakui tahun lalu penuh tantangan. Diantaranya, perlambatan ekonomi dunia, penaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, dan pelemahan rupiah.
"2015 merupakan tahun yang sangat berat bagi kita semuanya, tahun yang penuh tantangan, terutama sektor keuangan," katanya.
"Kalau tahun kemarin kita semua optimistis sebetulnya kejadiannya akan berbeda. Sebab optimisme itu sulit dimunculkan, semuanya menunggu, semuanya wait and see."
Quote:
2. Inflasi
Jokowi mengungkapkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun lalu tercatat inflasi sebesar 3,3 persen. Turun signifikan ketimbang inflasi tahun sebelumnya, 8,3 persen.
Penurunan itu, kata Jokowi, buah dari sikap optimisme dan kerja keras pemerintah menjaga kestabilan harga sepanjang 2015.
"Demand dan supply bahan pangan kami pantau setiap hari," katanya.
Setiap hari, menurut Jokowi, dirinya selalu menelepon menteri perdagangan, menteri pertanian, dan Kepala Bulog untuk menanyakan kabar terkait harga pangan.
"Kalau ada berita harga beras akan naik, saya suruh cari siapa yang nimbun," katanya. "Harga beras, cabai, telur merangkak naik, pasti saya telepon. Karena saya punya orang-orang di pasar-pasar tradisional," ungkapnya.
Jokowi mengungkapkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun lalu tercatat inflasi sebesar 3,3 persen. Turun signifikan ketimbang inflasi tahun sebelumnya, 8,3 persen.
Penurunan itu, kata Jokowi, buah dari sikap optimisme dan kerja keras pemerintah menjaga kestabilan harga sepanjang 2015.
"Demand dan supply bahan pangan kami pantau setiap hari," katanya.
Setiap hari, menurut Jokowi, dirinya selalu menelepon menteri perdagangan, menteri pertanian, dan Kepala Bulog untuk menanyakan kabar terkait harga pangan.
"Kalau ada berita harga beras akan naik, saya suruh cari siapa yang nimbun," katanya. "Harga beras, cabai, telur merangkak naik, pasti saya telepon. Karena saya punya orang-orang di pasar-pasar tradisional," ungkapnya.
Quote:
3. Penerimaan negara
Jokowi memaparkan penerimaan negara mencapai Rp 1.491 trilliun atau 84,7 persen dari target dalam APBN Perubahan 2015. Dia menganggap itu sebagai sebuah prestasi ditengah perlambatan ekonomi.
Saya yakin ini bukan yang main-main, penerimaan seperti itu dalam perlambatan ekonomi seperti itu bukan sesuatu yang kecil," ujarnya, kemarin.
Berdasarkan siaran pers Kementerian keuangan, realisasi pendapatan negara sementara hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 1.491,5 triliun atau 84,7 persen dari target sebesar Rp 1.761,6 triliun.
Pendapatan sebesar itu bersumber dari pajak, bea dan cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Jokowi memaparkan penerimaan negara mencapai Rp 1.491 trilliun atau 84,7 persen dari target dalam APBN Perubahan 2015. Dia menganggap itu sebagai sebuah prestasi ditengah perlambatan ekonomi.
Saya yakin ini bukan yang main-main, penerimaan seperti itu dalam perlambatan ekonomi seperti itu bukan sesuatu yang kecil," ujarnya, kemarin.
Berdasarkan siaran pers Kementerian keuangan, realisasi pendapatan negara sementara hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 1.491,5 triliun atau 84,7 persen dari target sebesar Rp 1.761,6 triliun.
Pendapatan sebesar itu bersumber dari pajak, bea dan cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Quote:
5. Penyerapan anggaran
Jokowi mengungkapkan, penyerapan anggaran belanja negara mencapai 92 persen dari target. Ini
"Jadi kelihatan sekali bahwa realisasi kita tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat yang menyampaikan realisasi akan di bawah 80 persen. Saya kira jauh dari itu," katanya Berdasarkan siaran pers Kementerian keuangan, realisasi belanja negara sementara hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 1.810 triliun. Itu 91,2 persen dari pagu APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 1.984,1 triliun.
Jokowi mengungkapkan, penyerapan anggaran belanja negara mencapai 92 persen dari target. Ini
"Jadi kelihatan sekali bahwa realisasi kita tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat yang menyampaikan realisasi akan di bawah 80 persen. Saya kira jauh dari itu," katanya Berdasarkan siaran pers Kementerian keuangan, realisasi belanja negara sementara hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 1.810 triliun. Itu 91,2 persen dari pagu APBN Perubahan 2015 sebesar Rp 1.984,1 triliun.
Mari kita puja puji buat prestasi yang membanggakan dari bapak kowi

0
1.8K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan