- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Upaya Pemerintah Menggenjot Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2016


TS
panggalobomba
Upaya Pemerintah Menggenjot Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2016
Quote:
Berbeda dengan 2015, optimisme tampaknya lebih mewarnai prospek ekonomi dalam negeri 2016 di tengah kondisi ekonomi global yang masih berat. Optimisme terutama dimungkinkan oleh langkah pemerintah yang lebih dulu mencuri start dengan melakukan tender dini pada akhir 2015 untuk proyek infrastruktur besar 2016 dan mempercepat penyerapan anggaran pada awal tahun. Pemerintah tampaknya tak ingin mengulang pengalaman buruk 2015. Saat itu, hingga pertengahan tahun fiskal, penyerapan anggaran tak sampai 40 persen sehingga ekonomi mati suri di enam bulan pertama pemerintahan. Dampak dari serangkaian paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan sepanjang 2015 dan mulai dirasakan pada 2016 diharapkan juga membuat ekonomi berlari lebih cepat tahun ini. Selain merespons persoalan jangka pendek, paket kebijakan ekonomi itu juga menyentuh persoalan fundamental ekonomi yang bersifat struktural sehingga memperkuat fondasi ekonomi jangka panjang.
Meski ada semacam konsensus bahwa titik terendah pelambatan ekonomi dalam negeri sudah terlewati, kita diingatkan tetap harus waspada dan bekerja keras pada 2016 karena ekonomi belum sepenuhnya keluar dari perangkap situasi sulit seperti 2015 dengan prediksi pertumbuhan 2016 masih sekitar 5 persen. Pada 2015, sebagian target ekonomi tak tercapai akibat situasi global tak kondusif. Secara garis besar, perekonomian 2016 masih akan dihadapkan pada tantangan yang lebih kurang sama dengan 2015. Perekonomian domestik masih dalam posisi rentan. Tingginya kerentanan ekonomi domestik tak terlepas dari situasi ekonomi global yang masih diwarnai beberapa anomali dan dihadapkan pada tekanan akibat melambatnya ekonomi Tiongkok, lesunya harga komoditas, dan normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral AS.
Tekad pemerintah menggenjot infrastruktur dan mempercepat penyerapan anggaran memang diyakini akan menjadi kekuatan yang sangat signifikan untuk menggerakkan ekonomi, khususnya sisi penawaran, yang pada gilirannya akan menggerakkan pula sisi permintaan serta menciptakan lapangan kerja dan daya beli. Kendati demikian, penting pula menggerakkan mesin pertumbuhan lain. Terkait infrastruktur, salah satu tantangan terbesar adalah terkait kesinambungan pembiayaan. Upaya menggenjot pembiayaan infrastruktur dengan memperbesar defisit anggaran yang harus dibiayai dengan utang harus dibarengi pula dengan peningkatan kepiawaian mengelola risiko, khususnya di tengah tren peningkatan utang luar negeri (pemerintah dan swasta) dan nilai tukar yang masih berpotensi dalam tekanan dengan kemungkinan naiknya kembali suku bunga AS beberapa waktu ke depan.
Tantangan pembiayaan juga perlu dijawab pemerintah dengan kreativitas dalam realisasi target penerimaan pajak. Singkatnya, selain kepiawaian mitigasi dampak situasi global yang masih berat, kita tetap harus fokus melanjutkan upaya stimulasi dan restrukturisasi ekonomi dalam negeri. Selain itu, masyarakat juga diharapkan berperan serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Mendukung segala kebijakan pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi karena tanpa dukungan semua elemen masyarakat mustahil rasanya ekonomi negara ini akan tumbuh.
Meski ada semacam konsensus bahwa titik terendah pelambatan ekonomi dalam negeri sudah terlewati, kita diingatkan tetap harus waspada dan bekerja keras pada 2016 karena ekonomi belum sepenuhnya keluar dari perangkap situasi sulit seperti 2015 dengan prediksi pertumbuhan 2016 masih sekitar 5 persen. Pada 2015, sebagian target ekonomi tak tercapai akibat situasi global tak kondusif. Secara garis besar, perekonomian 2016 masih akan dihadapkan pada tantangan yang lebih kurang sama dengan 2015. Perekonomian domestik masih dalam posisi rentan. Tingginya kerentanan ekonomi domestik tak terlepas dari situasi ekonomi global yang masih diwarnai beberapa anomali dan dihadapkan pada tekanan akibat melambatnya ekonomi Tiongkok, lesunya harga komoditas, dan normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral AS.
Tekad pemerintah menggenjot infrastruktur dan mempercepat penyerapan anggaran memang diyakini akan menjadi kekuatan yang sangat signifikan untuk menggerakkan ekonomi, khususnya sisi penawaran, yang pada gilirannya akan menggerakkan pula sisi permintaan serta menciptakan lapangan kerja dan daya beli. Kendati demikian, penting pula menggerakkan mesin pertumbuhan lain. Terkait infrastruktur, salah satu tantangan terbesar adalah terkait kesinambungan pembiayaan. Upaya menggenjot pembiayaan infrastruktur dengan memperbesar defisit anggaran yang harus dibiayai dengan utang harus dibarengi pula dengan peningkatan kepiawaian mengelola risiko, khususnya di tengah tren peningkatan utang luar negeri (pemerintah dan swasta) dan nilai tukar yang masih berpotensi dalam tekanan dengan kemungkinan naiknya kembali suku bunga AS beberapa waktu ke depan.
Tantangan pembiayaan juga perlu dijawab pemerintah dengan kreativitas dalam realisasi target penerimaan pajak. Singkatnya, selain kepiawaian mitigasi dampak situasi global yang masih berat, kita tetap harus fokus melanjutkan upaya stimulasi dan restrukturisasi ekonomi dalam negeri. Selain itu, masyarakat juga diharapkan berperan serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Mendukung segala kebijakan pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi karena tanpa dukungan semua elemen masyarakat mustahil rasanya ekonomi negara ini akan tumbuh.
Semoga Terealisasi. Mari Optimis 

Spoiler for :
0
1.2K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan