nikah mut'ah yuk cun
"Arab Saudi biadab... Arab Saudi biadab..."
Teriakan itu menggaung di depan kedutaan besar Arab Saudi di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (04/01) sore.
Hampir seratus orang yang menamai diri mereka Human Rights Alliance (HRA) dan Aliansi Anti Perang (A2P) mengecam eksekusi mati terhadap ulama Syiah terkemuka Arab Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr.
"Ini adalah kejahatan kemanusiaan. Arab Saudi harus disanksi," ungkap Hadi Joban, koordinator aktivis HRA dan A2P, kepada BBC Indonesia.
Menurutnya, Indonesia perlu bertindak, "Karena di konstitusi sudah jelas, Indonesia harus menjaga ketertiban dunia. Siapapun yang semena-mena membunuh, harus diproses."
Desak putus hubungan diplomatik
Pada demonstrasi tersebut, pendemo juga meminta Indonesia memutus hubungan diplomatik dengan Arab Saudi.
loser always complain
"Lihat saja, tidak hanya aktivis Arab yang dieksekusi, tetapi juga ada persitiwa jatuhnya crane dan tragedi di Mina yang juga merugikan Indonesia," ungkap Hadi.
Namun, desakan itu ditanggapi dingin oleh pemerintah Indonesia. "Apa itu, saya tak mau tanggapi," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
uah ahhh...ouchhh... cun cun mut'ah wa arghhhh....
Sejauh pantauan BBC Indonesia, demo tersebut tidak mendapat tanggapan dari Kedutaan Besar Arab Saudi.
Protes di berbagai tempat
Sheikh Nimr tercatat sebagai ulama terkemuka yang vokal menyuarakan perasaan minoritas Syiah di Arab Saudi yang merasa dipinggirkan dan didiskriminasi.
what the tukang bubur naik haji crew
oh cun cun mut'ah wa
Dia ditangkap dua tahun lalu setelah mengkritik pemerintah Arab Saudi dan menuntut diselenggarakannya pemilihan umum.
Eksekusi mati terhadap Sheikh Nimr telah menyulut protes di Lebanon, Yaman dan Iran. Arab Saudi bahkan telah memutus hubungan diplomatisnya dengan Iran, sebagai respon kerasnya protes negara dengan mayoritas penduduk Syiah itu.
poster dukungan pun bagai penggambaran azab api neraka
http://www.bbc.com/indonesia/berita_...emo_arab_saudi