- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kekeliruan Dalam Masyarakat yang Malah Bikin Orang Takut dan Gak Nyaman Naik Pesawat


TS
SiOrangGelo71
Kekeliruan Dalam Masyarakat yang Malah Bikin Orang Takut dan Gak Nyaman Naik Pesawat










Gila, ane gak nyangka bisa HT. Padahal udah 4 hari yang reply cuma 3 page doang. Makasih ya gan atas kunjungan, reply, rate 5, cendol, abu gosok, dan segala macam dukungan lainnya yang agan-agan berikan

Spoiler for HT Tanggal 4 November:

Quote:
Prakata
Halo gan, selamat datang di thread ane (Baru bikin thread sejak New Kaskus

Mumpung lagi musim liburan dan kemungkinan juga beberapa dari agan bakal menggunakan jasa si burung besi.

Namun akhir-akhir ini banyak kejadian heboh soal dunia penerbangan di Indonesia. Mulai dari tragedi Air Asia sampai kejadian-kejadian lainnya yang diberitakan oleh media konvensional dan media sosial

Ngeliat pemberitaannya kayaknya serem banget ya gan naik pesawat ?

Padahal mah sebenernya santai aja gan gak perlu paranoid

Makanya kali ini, ane mau bahas berdasar hasil baca-baca sana-sini tentang kesalahpahaman yang terlalu dibikin heboh, sampai bikin orang takut naik pesawat

Cek repost ? Orang hasil pengamatan sendiri, gak mungkin repost


Sebagai pembuka, kenapa kita tidak seharusnya takut naik pesawat?

Quote:

Spoiler for Statistik:

Kalian pasti berpikir bahwa pesawat adalah moda transportasi yang sangat tidak aman. Jawabannya adalah : SALAH. Karena pesawat ternyata adalah transportasi dengan rasio kematian, kerusakan, dan tingkat cedera paling rendah

Mari kita lihat perbandingannya di spoiler di bawah

Spoiler for Kereta:

The Economist melaporkan bahwa, pada tahun 2011, 1239orang tewas dalam lebih dari 2.300 kecelakaan kereta api di Uni Eropa.
Dan menurut International Association of Oil and Gas Producers, tingkat kematian di seluruh dunia untuk kereta adalah 0,4 untuk setiap satu miliar kilometer penumpang.

Spoiler for Bis:

Sebuah laporan pada tahun 2010 oleh International Association of Oil and Gas Producers menemukan bahwa tingkat kematian di seluruh dunia dari bus adalah empat per setiap satu miliar kilometer perjalanan

Spoiler for Pesawat:

Akhir-akhir ini mungkin banyak kecelakaan pesawat yang diberitakan. Ada kasus Malaysia Airlines, Air Asia, dsb. Meski begitu, para ahli sepakat bahwa terbang adalah transportasi yang paling aman. Arnold Barnett, seorang profesor statistik di MIT, yang kata-katanya telah banyak dikutip mengatakan bahwa seseorang bisa terbang setiap hari hingga rata-rata 123.000 tahun sebelum meninggal dalam kecelakaan pesawat.
Mengapa perjalanan udara menjadi lebih aman?Bagian-bagian struktural dan mekanik pesawat sudah dirancang lebih handal sementara sistem navigasi juga telah lebih canggih, sehingga mengurangi kemungkinan kecelakaan yang diakibatkan visibilitas (jarak pandang) yang rendah.


Spoiler for Sistem Navigasi di Dalam Kokpit:

Spoiler for Kendaraan Darat Pribadi:

Dari semua moda transportasi, perjalanan mobil masih yang paling berbahaya. Menurut 2013 Laporan Global Status Report on Road Safety, yang ditulis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan sekitar 1,24 juta orang meninggal di jalan di seluruh dunia setiap tahun.

Dibandingkan dengan kecelakaan pesawat dan kereta, kecelakaan kendaraan jalan lebih sering terjadi. Tingkat kematian lalu lintas jalan keseluruhan adalah 18 per setiap 100.000 penduduk, tetapi 80 persen kematian di seluruh dunia dalam lalu lintas jalan terjadi di negara berpenghasilan menengah. Negara-negara berpenghasilan menengah meliputi 72 persen dari populasi dunia, khususnya di wilayah Afrika.

Spoiler for Kecelakaan:

Referensi
Lalu apa saja kekeliruan dalam masyarakat tentang dunia penerbangan yang akhirnya malah bikin orang-orang takut dan gak nyaman naik pesawat ?

Quote:
#1
Pesawat Gagal Mendarat 
Banyak sekali berita yang judulnya bombastis macam "Pesawat Gagal Mendarat" dan sebagainya. Entah wartawannya kurang informasi atau emang sengaja buat narik pembaca
Banyak banget jenis kejadian yang disebut sebagai gagal mendarat. Berikut ane cantumin beberapa beritanya 
BANDA ACEH - Enam pesawat gagal mendarat di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, karena kabut asap. Pesawat dari Jakarta dengan tujuan Medan itu terpaksa dialihkan ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.
General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SIM, Joko Sudarmanto mengatakan, keenam pesawat yang dialihkan pendaratan ke Blang Bintang tersebut masing-masing empat maskapai Garuda Indonesia dan dua pesawat Lion Air.
"Dialihkan ke mari dari tadi pagi, karena ada kabut asap tebal di Kuala Namu," kata Joko saat dikonfirmasi via telpon, Sabtu (24/10/2015).
Kabut asap yang melanda Kuala Namu hari ini, lanjut dia, mengganggu jarak pandang sehingga pesawat tak bisa mendarat. Sebagai alternatifnya, pesawat dialihkan ke Bandara Blang Bintang.
Joko mengatakan pesawat-pesawat itu masih berada di terminal Bandara SIM. Jika kabut asapnya sudah menipis, pesawat akan kembali ke Bandara Kuala Namu.
sumur
Judulnya terlalu bombastis
gagal mendarat artinya ya berarti gak mendarat-mendarat lagi alias hancur, hilang di udara, dsb 
Istilah yang seharusnya dipakai pada kasus dalam berita di atas adalah "Divert".
Divert adalah istilah ketika Pilot in Command memutuskan untuk mengalihkan pesawat dari bandara tujuan ke bandara alternatif di sekitarnya. Banyak alasan melakukan divert. Contohnya : Karena pesawat gangguan teknis di tengah jalan, ada penumpang yang butuh lekas dibawa ke rumah sakit, di bandara tujuan sedang gangguan cuaca ataupun bisa saja karena bandara tujuan sedang mendapat ancaman teror, dan sebagainya
Berita keduax
REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA608 dari Makassar tujuan Palu gagal mendarat di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu karena cuaca burukpada Sabtu siang (17/10).
Sejumlah penumpang yang dihubungi melalui telepon dari Palu mengatakan pesawat yang mereka tumpangi beberapa kali berputar-putar di atas Kota Palu, namun tidak bisa mendarat karena kota yang terletak di lembah tersebut tidak kelihatan dari udara.
"Sekitar tiga jam kami di udara sampai akhirnya kembali lagi mendarat di Makassar," kata Ramli Doho, salah seorang anggota DPRD Tolitoli yang menjadi penumpang Garuda Indonesia.
Ramli mengatakan saat hendak mendarat di Palu, sebagian besar penumpang cemas karena sudah hampir satu jam pesawat tidak juga mendarat.
"Sudah hampir dua jam penerbangan belum bisa mendarat. Kami sudah curiga ada yang tidak beres. Awak pesawat akhirnya mengumumkan, pesawat akan kembali ke Makassar," katanya.
Menurut Ramli, penumpang yang sebagian tamu dari luar negeri tersebut akhirnya dikembalikan ke terminal Bandara Hasanuddin, namun belum diketahui kapan mereka akan diberangkatkan kembali.
Peristiwa tersebut juga dikemukakan seorang penumpang lainnya, Dewi Chaeriyah. Perempuan pelaku usaha perdagangan di Kota Palu itu mengatakan pesawat beberapa kali berputar-putar di udara saat hendak mendarat, namun gagal hingga akhirnya kembali lagi ke Makassar.
Dewi mengatakan para penumpang tersebut sudah berada di Bandara Hasanuddin pukul 03.00 WITA karena sebelumnya hanya diinapkan di salah satu hotel tidak jauh dari bandara akibat gagal diberangkatkan pada Jumat siang.
Sabtu pagi, para penumpang diterbangkan sekitar pukul 07.40 WITA dan kembali lagi ke bandara semula sekitar pukul 10.30 WITA.
"Kami cemas, kemungkinan kami mencari transportasi alternatif melalui darat ke Palu," kata Dewi.
sumur
Nah kalau yang satu ini, istilah yang tepat untuk digunakan ialah Return to Base
Return to Base (RTB) hampir sama saja dengan Divert.
Bedanya RTB dengan divert, Pilot in Command memutuskan untuk RTB biasanya karena tidak ada bandara alternatif yang lebih dekat atau mampu didarati jenis pesawat yang mereka bawa. Ya kalo bandara kecil mana bisa didaratin pesawat yang gede. Analoginya ente jelas ga bisa dong masukin CD di colokan USB
Ada lagi istilah yang mirip RTB yaitu RTA, alias Return to Apron. Bedanya kalo ini pilot membawa pesawat balik lagi ke terminal sebelum sempet terbang


Spoiler for Nomor 1:
Banyak sekali berita yang judulnya bombastis macam "Pesawat Gagal Mendarat" dan sebagainya. Entah wartawannya kurang informasi atau emang sengaja buat narik pembaca


Spoiler for Intinya lihat yang ane bold aja:
BANDA ACEH - Enam pesawat gagal mendarat di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, karena kabut asap. Pesawat dari Jakarta dengan tujuan Medan itu terpaksa dialihkan ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.
General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SIM, Joko Sudarmanto mengatakan, keenam pesawat yang dialihkan pendaratan ke Blang Bintang tersebut masing-masing empat maskapai Garuda Indonesia dan dua pesawat Lion Air.
"Dialihkan ke mari dari tadi pagi, karena ada kabut asap tebal di Kuala Namu," kata Joko saat dikonfirmasi via telpon, Sabtu (24/10/2015).
Kabut asap yang melanda Kuala Namu hari ini, lanjut dia, mengganggu jarak pandang sehingga pesawat tak bisa mendarat. Sebagai alternatifnya, pesawat dialihkan ke Bandara Blang Bintang.
Joko mengatakan pesawat-pesawat itu masih berada di terminal Bandara SIM. Jika kabut asapnya sudah menipis, pesawat akan kembali ke Bandara Kuala Namu.
sumur
Judulnya terlalu bombastis


Istilah yang seharusnya dipakai pada kasus dalam berita di atas adalah "Divert".

Divert adalah istilah ketika Pilot in Command memutuskan untuk mengalihkan pesawat dari bandara tujuan ke bandara alternatif di sekitarnya. Banyak alasan melakukan divert. Contohnya : Karena pesawat gangguan teknis di tengah jalan, ada penumpang yang butuh lekas dibawa ke rumah sakit, di bandara tujuan sedang gangguan cuaca ataupun bisa saja karena bandara tujuan sedang mendapat ancaman teror, dan sebagainya

Berita keduax
Spoiler for Intinya lihat yang ane bold aja:
REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA608 dari Makassar tujuan Palu gagal mendarat di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu karena cuaca burukpada Sabtu siang (17/10).
Sejumlah penumpang yang dihubungi melalui telepon dari Palu mengatakan pesawat yang mereka tumpangi beberapa kali berputar-putar di atas Kota Palu, namun tidak bisa mendarat karena kota yang terletak di lembah tersebut tidak kelihatan dari udara.
"Sekitar tiga jam kami di udara sampai akhirnya kembali lagi mendarat di Makassar," kata Ramli Doho, salah seorang anggota DPRD Tolitoli yang menjadi penumpang Garuda Indonesia.
Ramli mengatakan saat hendak mendarat di Palu, sebagian besar penumpang cemas karena sudah hampir satu jam pesawat tidak juga mendarat.
"Sudah hampir dua jam penerbangan belum bisa mendarat. Kami sudah curiga ada yang tidak beres. Awak pesawat akhirnya mengumumkan, pesawat akan kembali ke Makassar," katanya.
Menurut Ramli, penumpang yang sebagian tamu dari luar negeri tersebut akhirnya dikembalikan ke terminal Bandara Hasanuddin, namun belum diketahui kapan mereka akan diberangkatkan kembali.
Peristiwa tersebut juga dikemukakan seorang penumpang lainnya, Dewi Chaeriyah. Perempuan pelaku usaha perdagangan di Kota Palu itu mengatakan pesawat beberapa kali berputar-putar di udara saat hendak mendarat, namun gagal hingga akhirnya kembali lagi ke Makassar.
Dewi mengatakan para penumpang tersebut sudah berada di Bandara Hasanuddin pukul 03.00 WITA karena sebelumnya hanya diinapkan di salah satu hotel tidak jauh dari bandara akibat gagal diberangkatkan pada Jumat siang.
Sabtu pagi, para penumpang diterbangkan sekitar pukul 07.40 WITA dan kembali lagi ke bandara semula sekitar pukul 10.30 WITA.
"Kami cemas, kemungkinan kami mencari transportasi alternatif melalui darat ke Palu," kata Dewi.
sumur
Nah kalau yang satu ini, istilah yang tepat untuk digunakan ialah Return to Base

Return to Base (RTB) hampir sama saja dengan Divert.

Bedanya RTB dengan divert, Pilot in Command memutuskan untuk RTB biasanya karena tidak ada bandara alternatif yang lebih dekat atau mampu didarati jenis pesawat yang mereka bawa. Ya kalo bandara kecil mana bisa didaratin pesawat yang gede. Analoginya ente jelas ga bisa dong masukin CD di colokan USB

Ada lagi istilah yang mirip RTB yaitu RTA, alias Return to Apron. Bedanya kalo ini pilot membawa pesawat balik lagi ke terminal sebelum sempet terbang

Quote:
#2
Menyalakan Handphone dalam Pesawat mengakibatkan Mesin Pesawat Mati 

Memang benar bahwa handphone merupakan salah satu faktor pengganggu keamanan perjalanan pesawat terbang. Akan tetapi, bahaya dari handphone dan peralatan elektronik lainnya bukanlah karena alat elektronik tersebut dapat mematikan mesin pesawatsecara elektromagnetik atau apalah yang selama ini banyak disebar

Bagian yang mengganggu adalah di bagian sinyal yang dipancarkan dan diterima oleh alat elektronik tersebut. Karena sinyal dari handphone dapat mengganggu komunikasi antara pilot dengan Air Traffic Controller (ATC) di bandara.
Komunikasi pilot dengan ATC sangat penting.
Fase-fase paling krusial dari perjalanan pesawat bukanlah saat kita sudah berada di ketinggian jelajah. Akan tetapi fase lepas landas dan mendarat. Mengapa demikian ? 
Karena di saat itulah terjadi komunikasi yang intens antara pilot dengan ATC sebagai pengatur lalu lintas pesawat.
Handphone memang berbahaya, tetapi sebenarnya jika penerima sinyalnya dimatikan dengan offline/airplane mode sah-sah saja menyalakan handphone di atas pesawat (Asal bukan di saat fase lepas landas dan mendarat
). Sekarang bahkan kita sudah bisa menikmati sajian Wifi dalam pesawat loh di beberapa pesawat/maskapai


Tapi sayang sekali di Indonesia ada sebuah peraturan yang tertera dalam pasal 54 butir (f) dalam Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, yang menyatakan bahwa "Setiap orang di dalam pesawat udara selama penerbangan dilarang melakukan: Pengoperasian peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan.".
Dengan ini berarti kita di Indonesia sama sekali dilarang menggunakan handphone dalam perjalanan penerbangan.
Jadi ya, jika diminta mematikan handphone oleh awak kabin mohon dituruti saja, jangan ngeyel. Daripada bermasalah dengan hukum


Spoiler for Pencerahan:

Memang benar bahwa handphone merupakan salah satu faktor pengganggu keamanan perjalanan pesawat terbang. Akan tetapi, bahaya dari handphone dan peralatan elektronik lainnya bukanlah karena alat elektronik tersebut dapat mematikan mesin pesawatsecara elektromagnetik atau apalah yang selama ini banyak disebar


Bagian yang mengganggu adalah di bagian sinyal yang dipancarkan dan diterima oleh alat elektronik tersebut. Karena sinyal dari handphone dapat mengganggu komunikasi antara pilot dengan Air Traffic Controller (ATC) di bandara.
Komunikasi pilot dengan ATC sangat penting.


Karena di saat itulah terjadi komunikasi yang intens antara pilot dengan ATC sebagai pengatur lalu lintas pesawat.

Handphone memang berbahaya, tetapi sebenarnya jika penerima sinyalnya dimatikan dengan offline/airplane mode sah-sah saja menyalakan handphone di atas pesawat (Asal bukan di saat fase lepas landas dan mendarat




Spoiler for airplane mode:

Spoiler for wifi on board:


Tapi sayang sekali di Indonesia ada sebuah peraturan yang tertera dalam pasal 54 butir (f) dalam Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, yang menyatakan bahwa "Setiap orang di dalam pesawat udara selama penerbangan dilarang melakukan: Pengoperasian peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan.".
Dengan ini berarti kita di Indonesia sama sekali dilarang menggunakan handphone dalam perjalanan penerbangan.


Quote:
#3
Si Tukang Spekulasi alias si Pengamat Penerbangan Dadakan yang Asal Ngomong Saat Kecelakaan Pesawat
Ini salah satu hal yang bikin ane kesel setengah mampus
Gimana enggak, orang-orang macam begini yang bikin suasana gaduh gak kondusif
Gak cuma bikin masyarakat beropini liar, tapi juga bisa nyakitin hati keluarga korban. Dan juga sering bikin maskapai seolah-olah segala sumber kesalahan dari kecelakaan pesawat tersebut 
Contoh aja : Tragedi kecelakaan Air Asia QZ 8501 beberapa waktu yang lalu
Tragedi ini adalah tragedi paling bombastis di media dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak ? Banyak sekali orang bikin asumsi menyesatkan akan penyebab kecelakaan ini sebelum KNKT, selaku badan yang berwenang dan resmi selesai menyelidiki penyebab kecelakaan ini.Ada yang bilang karena cuaca lah, serangan teroris lah, dsb
Yang paling ane sesalkan ialah, beberapa pemangku kepentingan ikut-ikutan dalam pusaran ini. Sangat disayangkan ketika beliau seakan-akan menyalahkan kejadian ini pada Air Asia. Mulai dari hal-hal gak penting semacam briefing tatap muka antara Kapten Pilot dengan dengan Flight Operation Officer (FOO. Mengenai Tugas FOO bisa agan baca di sini). Dan makin disayangkan karena beliau membuat beberapa kebijakan dari kecelakaan ini tanpa menunggu hasil investigasi KNKT sebagai referensi.
Sekedar info untuk agan sekalian, Air Asia sebelum kecelakaan ini terkenal dengan keamanan "Zero Accident"nya. Mereka selama beroperasi tidak pernah sekalipun terkena kecelakaan major. QZ8501 adalah kecelakaan major pertama (dan semoga juga terakhir) yang mereka alami.
Hasil kegaduhan ini membuat keluarga korban yang sedang emosional dan tidak stabil bingung dan semakin sedih membayangkan bagaimana nasib anggota keluarganya
Menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat itu gak sebentar. Bisa setahun lebih. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat yang bukan wewenangnya investigasi kecelakaan jangan suka sotoy, bikin hoax, sama asal ngomong.
mending berdoa untuk para korban sambil tungguin KNKT beberkan hasil penyelidikannya di kemudian hari. Soalnya bakal merembet ke mana-mana, jatuhnya bisa fitnah, dan bikin orang makin paranoid naik pesawat
Si Tukang Spekulasi alias si Pengamat Penerbangan Dadakan yang Asal Ngomong Saat Kecelakaan Pesawat

Spoiler for Pencerahan:
Ini salah satu hal yang bikin ane kesel setengah mampus



Contoh aja : Tragedi kecelakaan Air Asia QZ 8501 beberapa waktu yang lalu

Spoiler for Air Asia 8501:

Tragedi ini adalah tragedi paling bombastis di media dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak ? Banyak sekali orang bikin asumsi menyesatkan akan penyebab kecelakaan ini sebelum KNKT, selaku badan yang berwenang dan resmi selesai menyelidiki penyebab kecelakaan ini.Ada yang bilang karena cuaca lah, serangan teroris lah, dsb

Yang paling ane sesalkan ialah, beberapa pemangku kepentingan ikut-ikutan dalam pusaran ini. Sangat disayangkan ketika beliau seakan-akan menyalahkan kejadian ini pada Air Asia. Mulai dari hal-hal gak penting semacam briefing tatap muka antara Kapten Pilot dengan dengan Flight Operation Officer (FOO. Mengenai Tugas FOO bisa agan baca di sini). Dan makin disayangkan karena beliau membuat beberapa kebijakan dari kecelakaan ini tanpa menunggu hasil investigasi KNKT sebagai referensi.

Sekedar info untuk agan sekalian, Air Asia sebelum kecelakaan ini terkenal dengan keamanan "Zero Accident"nya. Mereka selama beroperasi tidak pernah sekalipun terkena kecelakaan major. QZ8501 adalah kecelakaan major pertama (dan semoga juga terakhir) yang mereka alami.
Hasil kegaduhan ini membuat keluarga korban yang sedang emosional dan tidak stabil bingung dan semakin sedih membayangkan bagaimana nasib anggota keluarganya




Quote:
#4
Kekeliruan Akibat Pemahaman yang Kurang terhadap Dunia Penerbangan oleh Masyarakat 
Saking banyaknya berita jelek yang terkadang lebay dari media yang ditujukan kepada maskapai penerbangan, masyarakat mulai rada negative thinking sama maskapai penerbangan.
Contohnya sekarang banyak banget penumpang yang bercanda kalo mereka bawa bom di pesawat, waktu delay ngamuk sampai menghalangi penerbangan sebelah untuk terbang. Ini udah parah banget 
Dan yang terakhir ada seorang penumpang yang curhat di Facebook karena trauma dalam penerbangannya kemarin-kemarin dan diliput beberapa media nasional. Beginilah curhatan si penumpang :


Untuk menjawab keluh kesah Ibu, ada beberapa penjelasan dari Pak Fadjar Nugroho dari Ilmuterbang


#EDIT: Yang merasa screenshoot nya gak bisa dibaca monggo langsung saja langsung caw ke sumber di SINI
#Sedikit Tambahan: Saya di sini bukan bermaksud untuk mempermalukan ibu Kartini. Hal yang mau ane sampaikan dari foto ini adalah, beliau merupakan salah satu korban akibat kurangnya pemahaman tentang penerbangan yang menyebabkan beliau trauma dan seharusnya tidak terjadi jika beliau mendapat pemahaman yang lebih terhadap dunia penerbangan.


Spoiler for Sekedar Info:
Saking banyaknya berita jelek yang terkadang lebay dari media yang ditujukan kepada maskapai penerbangan, masyarakat mulai rada negative thinking sama maskapai penerbangan.


Dan yang terakhir ada seorang penumpang yang curhat di Facebook karena trauma dalam penerbangannya kemarin-kemarin dan diliput beberapa media nasional. Beginilah curhatan si penumpang :
Spoiler for curhat:



Untuk menjawab keluh kesah Ibu, ada beberapa penjelasan dari Pak Fadjar Nugroho dari Ilmuterbang
Spoiler for Penjelasan:


#EDIT: Yang merasa screenshoot nya gak bisa dibaca monggo langsung saja langsung caw ke sumber di SINI
#Sedikit Tambahan: Saya di sini bukan bermaksud untuk mempermalukan ibu Kartini. Hal yang mau ane sampaikan dari foto ini adalah, beliau merupakan salah satu korban akibat kurangnya pemahaman tentang penerbangan yang menyebabkan beliau trauma dan seharusnya tidak terjadi jika beliau mendapat pemahaman yang lebih terhadap dunia penerbangan.
Diubah oleh SiOrangGelo71 05-01-2016 23:00
0
72.1K
Kutip
457
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan