JAKARTA,
KOMPAS.com— Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Selamat Nurdin menilai, Adhyaksa Daut pantas mendapatkan apresiasi oleh partai-partai politik. Sebab, dia berani mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur meskipun belum memiliki partai pengusung.
Itu juga yang menjadi alasan Selamat datang dalam acara deklarasinya kemarin.
"Orang yang mau calonin diri ke Jakarta itu nyalinya tinggi loh. Harus kita datengin buat nyalamin. Karena apa? Jakarta ini terdiri dari multi-etnis yang luar biasa," ujar Selamat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (21/9/2015).
Selamat mengatakan, sudah seharusnya nama-nama calon gubernur ini muncul sejak sekarang. Menurut dia pribadi, Adhyaksa sendiri merupakan sosok berjiwa muda yang berani.
"Adhyaksa patut diapresiasi, belum ada pengusung partai, tetapi sudah mulai menjalankan. Boleh juga nih, harus diapresiasi dong, masa enggak boleh," ujar Selamat.
Selamat pun meminta agar Adhyaksa tidak perlu takut kalah dengan elektabilitas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta.
Sebab, kata dia, elektabilitas serta popularitas calon gubernur bisa didongkrak. Terlebih lagi, masih ada waktu satu tahun lagi sebelum mereka akhirnya resmi mencalonkan diri dengan mendaftar ke KPUD.
"Berlaku untuk tokoh lain juga, jangan khawatir, masih ada satu tahun lagi," ujar dia.
Sebelumnya, Selamat Nurdin juga menilai bahwa gubernur petahana, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, belum pernah menjalani pertarungan yang sesungguhnya di Jakarta.
Menurut dia, pada Pemilihan Kepala Daerah 2012, Ahok hanya berperan sebagai pendamping calon gubernur yang menjadi pemenang pada saat itu, Joko Widodo.
Karena itu, Selamat menilai, Pilkada 2017 akan jadi pertarungan yang sesungguhnya bagi mantan anggota DPR RI itu.
"Ahok bisa naik itu jasa Jokowi ya. The real battle untuk Ahok itu ya 2017. Kalau 2012 kemarin, itu bukan duel Ahok, tetapi duelnya Jokowi," kata Selamat.
Namanya partai kalau cari uang mahar untuk ngusung calon kepala daerah ya omongannya menjilat - jilat bukan ?