- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengakuan Gayus Soal Kenakalannya Makan di Restoran


TS
alexanderson
Pengakuan Gayus Soal Kenakalannya Makan di Restoran

Quote:
Jakarta - Di hadapan tim investigasi Kemenkum HAM, Gayus Tambunan blak-blakan mengakui aksinya bersantap masakan Manado di restoran di Jakarta. Ia juga bicara tentang perempuan dan foto bersama.
Gayus menceritakan dirinya singgah di restoran di Panglima Polim, Jaksel, usai menghadiri sidang gugatan cerai di PN Jakut pada 9 September lalu.
Ia ditraktir pengacaranya makan masakan Manado. Gayus meminta momen ini diabadikan dalam foto. Foto Gayus cs lalu diambil oleh petugas dari kepolisian yang mengawalnya. Acara santap bersama itu berlangsung selama dua jam.
Gayus berpose dengan dua perempuan yang duduk di hadapannya. Namun ia mengaku tidak mengenal 2 perempuan tersebut. Menurut dia, kedua perempuan itu merupakan teman rekannya. Sedangkan mengenai handphone yang ada di meja itu juga bukanlah miliknya.
Akibat kenakalannya, Gayus dipindahkan dari Lapas Sukamiskin, Bandung, ke Lapas Gunung Sindur dan dijaga polisi serta TNI. Gayus dimasukkan ke ruang isolasi dan terancam tidak mendapat remisi.
Berikut pengakuan Gayus:
Gayus mengaku ditraktir pengacaranya makan di restoran Panglima Polim, Jaksel, pada 9 September lalu.
"Kata Gayus itu dibayarin oleh temannya jadi sekaligus," jelas Kepala Biro Humas Kemenkum HAM, Ansarudin, Selasa (22/9/2015).
Siapa rekan Gayus itu? "Rekan Gayus itu pengacara," tambahnya.
Sedang dua perempuan yang menemani tersebut adalah kawan dari rekan Gayus yang pengacara itu. Kemudian atas permintaan Gayus juga mereka foto-foto.
"Menurut informasi, yang memfoto itu katanya ini tadi pengawalnya. Permintaan Gayus berarti. Bergaya soalnya itukan dia bergaya," tutup Ansarudin.
Ansarudin mengaku tak tahu berapa harga makanan yang ditraktir Gayus di restoran di Panglima Polim untuk para pengawal itu.
"Itu kita tidak sampai ke sana. Nggak tahu berapa," imbuhnya.
Pemeriksa juga tidak mendalami soal dugaan uang yang diterima para pengawal. "Tidak, tidak mengakui ini kita dalami," tutur dia.
Foto Gayus di restoran diambil oleh petugas kepolisian yang mengawal. Foto itu diambil atas permintaan Gayus.
"Menurut pemeriksaan yang foto petugas dari kepolisian. Sudah ya," terang Kepala Biro Humas Kemenkum HAM, Ansarudin, Selasa (22/9/2015).
Ansarudin juga mengungkapkan, makan siang di restoran itu diabadikan atas permintaan Gayus.
"Ya itu, menurut informasi bahwa yang menfoto itu katanya ini tadi pengawalnya. Permintaan Gayus berarti. Bergaya soalnya itukan dia bergaya," tambah Ansarudin.
Gayus Tambunan sudah diperiksa tim pemeriksa. Hasilnya, ada sejumlah hal yang dia jelaskan. Soal dua perempuan yang menemani dan HP di meja makan.
"Menurut pengakuan Gayus, HP itu bukan miliknya namun milik rekan Gayus. Ini sedang kita dalami apakah benar yang sudah disampaikan saudara Gayus atau bukan," jelas Kepala Biro Humas Kemenkum HAM, Ansarudin, Selasa (22/9/2015).
Selain soal HP, dia juga menjelaskan perihal dua perempuan yang menemani. Dua perempuan itu kawan dari rekan dia. Tapi siapa kawan Gayus itu?
"Dua orang perempuan yang ada dalam foto tersebut adalah kawan dari rekan Gayus. Gayus sendiri mengaku tidak mengenal kedua perempuan tersebut ini masih kita proses masih dalami untuk proses penyidikan lebih lanjut. Karena ini menurut pengakuan Gayus jadi kita masih sedang mendalami," urai dia.
Gayus singgah pada 9 September lalu di restoran di Panglima Polim, Jaksel, usai menghadiri sidang gugatan cerai di PN Jakut.
Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jabar Agus Toyib menyebutkan berdasarkan keterangan petugas yang ikut mengawal Gayus, selama dua jam mereka mampir ke restoran tersebut atau mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. "Jadwal sidang (di PA Jakarta Utara) kan jam sebelas siang. Setelah sidang itulah Gayus mampir ke restoran," kata Agus.
Lebih lanjut Agus menuturkan, Gayus pada 9 September 2015 lalu atau bertepatan menghadiri sidang gugatan cerai di PA Jakarta Utara, pergi dan pulang menggunakan mobil dinas Lapas Sukamiskin dengan pengawalan petugas lapas dan polisi. Menurut Agus, Gayus kembali tiba ke Lapas Sukamiskin pada 10 September 2015 dini hari atau sekitar pukul 01.00 WIB.
"Aturannya kan bisa keluar dalam waktu sehari dan enggak boleh menginap. Waktu itu lama ke Bandung (Lapas Sukamiskin) karena mobil dinas itu sudah tua. Jadi mobil jenis Kijang kapsul itu beberapa kali berhenti di rest area saat perjalanan pulang, sebab kondisi mesin panas. Makanya mesin harus didinginkan," papar Agus.
Gayus menceritakan dirinya singgah di restoran di Panglima Polim, Jaksel, usai menghadiri sidang gugatan cerai di PN Jakut pada 9 September lalu.
Ia ditraktir pengacaranya makan masakan Manado. Gayus meminta momen ini diabadikan dalam foto. Foto Gayus cs lalu diambil oleh petugas dari kepolisian yang mengawalnya. Acara santap bersama itu berlangsung selama dua jam.
Gayus berpose dengan dua perempuan yang duduk di hadapannya. Namun ia mengaku tidak mengenal 2 perempuan tersebut. Menurut dia, kedua perempuan itu merupakan teman rekannya. Sedangkan mengenai handphone yang ada di meja itu juga bukanlah miliknya.
Akibat kenakalannya, Gayus dipindahkan dari Lapas Sukamiskin, Bandung, ke Lapas Gunung Sindur dan dijaga polisi serta TNI. Gayus dimasukkan ke ruang isolasi dan terancam tidak mendapat remisi.
Berikut pengakuan Gayus:
Gayus mengaku ditraktir pengacaranya makan di restoran Panglima Polim, Jaksel, pada 9 September lalu.
"Kata Gayus itu dibayarin oleh temannya jadi sekaligus," jelas Kepala Biro Humas Kemenkum HAM, Ansarudin, Selasa (22/9/2015).
Siapa rekan Gayus itu? "Rekan Gayus itu pengacara," tambahnya.
Sedang dua perempuan yang menemani tersebut adalah kawan dari rekan Gayus yang pengacara itu. Kemudian atas permintaan Gayus juga mereka foto-foto.
"Menurut informasi, yang memfoto itu katanya ini tadi pengawalnya. Permintaan Gayus berarti. Bergaya soalnya itukan dia bergaya," tutup Ansarudin.
Ansarudin mengaku tak tahu berapa harga makanan yang ditraktir Gayus di restoran di Panglima Polim untuk para pengawal itu.
"Itu kita tidak sampai ke sana. Nggak tahu berapa," imbuhnya.
Pemeriksa juga tidak mendalami soal dugaan uang yang diterima para pengawal. "Tidak, tidak mengakui ini kita dalami," tutur dia.
Foto Gayus di restoran diambil oleh petugas kepolisian yang mengawal. Foto itu diambil atas permintaan Gayus.
"Menurut pemeriksaan yang foto petugas dari kepolisian. Sudah ya," terang Kepala Biro Humas Kemenkum HAM, Ansarudin, Selasa (22/9/2015).
Ansarudin juga mengungkapkan, makan siang di restoran itu diabadikan atas permintaan Gayus.
"Ya itu, menurut informasi bahwa yang menfoto itu katanya ini tadi pengawalnya. Permintaan Gayus berarti. Bergaya soalnya itukan dia bergaya," tambah Ansarudin.
Gayus Tambunan sudah diperiksa tim pemeriksa. Hasilnya, ada sejumlah hal yang dia jelaskan. Soal dua perempuan yang menemani dan HP di meja makan.
"Menurut pengakuan Gayus, HP itu bukan miliknya namun milik rekan Gayus. Ini sedang kita dalami apakah benar yang sudah disampaikan saudara Gayus atau bukan," jelas Kepala Biro Humas Kemenkum HAM, Ansarudin, Selasa (22/9/2015).
Selain soal HP, dia juga menjelaskan perihal dua perempuan yang menemani. Dua perempuan itu kawan dari rekan dia. Tapi siapa kawan Gayus itu?
"Dua orang perempuan yang ada dalam foto tersebut adalah kawan dari rekan Gayus. Gayus sendiri mengaku tidak mengenal kedua perempuan tersebut ini masih kita proses masih dalami untuk proses penyidikan lebih lanjut. Karena ini menurut pengakuan Gayus jadi kita masih sedang mendalami," urai dia.
Gayus singgah pada 9 September lalu di restoran di Panglima Polim, Jaksel, usai menghadiri sidang gugatan cerai di PN Jakut.
Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jabar Agus Toyib menyebutkan berdasarkan keterangan petugas yang ikut mengawal Gayus, selama dua jam mereka mampir ke restoran tersebut atau mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. "Jadwal sidang (di PA Jakarta Utara) kan jam sebelas siang. Setelah sidang itulah Gayus mampir ke restoran," kata Agus.
Lebih lanjut Agus menuturkan, Gayus pada 9 September 2015 lalu atau bertepatan menghadiri sidang gugatan cerai di PA Jakarta Utara, pergi dan pulang menggunakan mobil dinas Lapas Sukamiskin dengan pengawalan petugas lapas dan polisi. Menurut Agus, Gayus kembali tiba ke Lapas Sukamiskin pada 10 September 2015 dini hari atau sekitar pukul 01.00 WIB.
"Aturannya kan bisa keluar dalam waktu sehari dan enggak boleh menginap. Waktu itu lama ke Bandung (Lapas Sukamiskin) karena mobil dinas itu sudah tua. Jadi mobil jenis Kijang kapsul itu beberapa kali berhenti di rest area saat perjalanan pulang, sebab kondisi mesin panas. Makanya mesin harus didinginkan," papar Agus.
Sumber
0
2.2K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan