- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gejala Melemah Koalisi Merah Putih Akhir 2015


TS
beardlord
Gejala Melemah Koalisi Merah Putih Akhir 2015
Gejala Melemah Koalisi Merah Putih Akhir 2015

JAKARTA, (PRLM).- Sejak awal, cukup banyak yang ragu apakah KMP atau Koalisi Merah Putih bisa bertahan lama. Sejak dideklarasikan sebelum pilpres 2014, sinisme berkata, "kalau Prabowo menang KMP bertahan tapi kalau Prabowo kalah KMP habis".
"Alhamdulillah setahun setelah KMP menguasai DPR dan MPR, koalisi masih bertahan, tetapi akhir 2015 lalu KMP menunjukkan gejala melemah," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam rilisnya yang dikirimkan ke berbagai media di Jakarta, Sabtu (2/1/2016).
Dia menambahkan, tahun 2016 ini adalah tahun ujian besar bagi KMP. PAN sudah jelas mengumumkan bergabung dengan pemerintah meski menyatakan tetap di KMP. Sementara itu partai Demokrat dan PKS dalam kasus persidangan ketua DPR di MKD secara bulat mendukung koalisi pemerintah.
Sementara yang bertahan di garis KMP hanya Golkar, Gerindra, dan PPP. Sedangkan pemerintah masih menggantung nasib Golkar dan PPP di Kementerian Hukum dan HAM.
Mengomentasi kondisi KMP, Fahri Hamzah yang juga Sekretaris Harian KMP itu mempertanyakan, “apakah KMP masih relevan?” Publik harus terus diyakinkan bahwa membangun kekuatan penyeimbang di luar pemerintahan adalah jalan demokrasi yang niscaya. Sebab jika semua kekuatan politik masuk dalam pemerintahan maka akan tercipta oligarki kekuasaan yang berbahaya.
Oleh sebab itu, ikhtiar membangun legislatif yang kuat adalah ikhtiar yang mulia yang akan memberikan efek keseimbangan dan sistem keseimbangan (check and balance) dalam tubuh organisasi negara.
Ikhtiar KMP untuk membangun kekuatan penyeimbang harusnya didukung oleh segenap masyarakat khususnya masyarakat sipil yang percaya dengan logika demokrasi.
Tidak akan ada demokrasi yang sehat jika tradisi legislatif tidak berkembang. Keinginan kelompok KMP untuk membangun parlemen yang modern harusnya didukung karena parlemen modern adalah jaminan bagi daulat rakyat agar pengawasan publik pada pemerintahan bisa berjalan efektif.
"Jika parlemen dibiarkan lemah, hegemoni kekuasaan eksekutif akan melahirkan korupsi dan penyimpangan besar-besaran," ujarnya.
Dalam banyak contoh yang sudah nampak tapi jarang diapresiasi jelas bahasa kerja DPR dalam pengawasan sangat efektif. Pansus angket misalnya yang pernah dipakai dalam berbagai kasus (dulu Century dan sekarang Pelindo II) jelas menunjukkan bahwa kerja korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan eksekutif yang dibungkus rapi dalam kebijakan akhirnya bisa dibongkar.
Di depan ada kasus Freeport yang sedang diusulkan agar DPR membuat pansus angket. Pansus Freeport akan menjadi metode pembuktian lain yang akan mengungkap bagaimana cara kekuasaan digunakan secara tidak bertanggungjawab. Tapi apakah masyarakat sipil dan media masa akan mendukung? inilah tantangan DPR 2016 agar media dan masyarakat sipil justru menjadikan DPR sebagai mitra dalam mengawasi pemerintahan yang semakin besar.(Sjafri Ali/A-88)***
sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/politi...tih-akhir-2015
sedih liat nasib Prabowo dan KMP
Mantan Danjen Kopassus kalah strategi sama Tukang Mebel
Quote:

JAKARTA, (PRLM).- Sejak awal, cukup banyak yang ragu apakah KMP atau Koalisi Merah Putih bisa bertahan lama. Sejak dideklarasikan sebelum pilpres 2014, sinisme berkata, "kalau Prabowo menang KMP bertahan tapi kalau Prabowo kalah KMP habis".
"Alhamdulillah setahun setelah KMP menguasai DPR dan MPR, koalisi masih bertahan, tetapi akhir 2015 lalu KMP menunjukkan gejala melemah," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam rilisnya yang dikirimkan ke berbagai media di Jakarta, Sabtu (2/1/2016).
Dia menambahkan, tahun 2016 ini adalah tahun ujian besar bagi KMP. PAN sudah jelas mengumumkan bergabung dengan pemerintah meski menyatakan tetap di KMP. Sementara itu partai Demokrat dan PKS dalam kasus persidangan ketua DPR di MKD secara bulat mendukung koalisi pemerintah.
Sementara yang bertahan di garis KMP hanya Golkar, Gerindra, dan PPP. Sedangkan pemerintah masih menggantung nasib Golkar dan PPP di Kementerian Hukum dan HAM.
Mengomentasi kondisi KMP, Fahri Hamzah yang juga Sekretaris Harian KMP itu mempertanyakan, “apakah KMP masih relevan?” Publik harus terus diyakinkan bahwa membangun kekuatan penyeimbang di luar pemerintahan adalah jalan demokrasi yang niscaya. Sebab jika semua kekuatan politik masuk dalam pemerintahan maka akan tercipta oligarki kekuasaan yang berbahaya.
Oleh sebab itu, ikhtiar membangun legislatif yang kuat adalah ikhtiar yang mulia yang akan memberikan efek keseimbangan dan sistem keseimbangan (check and balance) dalam tubuh organisasi negara.
Ikhtiar KMP untuk membangun kekuatan penyeimbang harusnya didukung oleh segenap masyarakat khususnya masyarakat sipil yang percaya dengan logika demokrasi.
Tidak akan ada demokrasi yang sehat jika tradisi legislatif tidak berkembang. Keinginan kelompok KMP untuk membangun parlemen yang modern harusnya didukung karena parlemen modern adalah jaminan bagi daulat rakyat agar pengawasan publik pada pemerintahan bisa berjalan efektif.
"Jika parlemen dibiarkan lemah, hegemoni kekuasaan eksekutif akan melahirkan korupsi dan penyimpangan besar-besaran," ujarnya.
Dalam banyak contoh yang sudah nampak tapi jarang diapresiasi jelas bahasa kerja DPR dalam pengawasan sangat efektif. Pansus angket misalnya yang pernah dipakai dalam berbagai kasus (dulu Century dan sekarang Pelindo II) jelas menunjukkan bahwa kerja korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan eksekutif yang dibungkus rapi dalam kebijakan akhirnya bisa dibongkar.
Di depan ada kasus Freeport yang sedang diusulkan agar DPR membuat pansus angket. Pansus Freeport akan menjadi metode pembuktian lain yang akan mengungkap bagaimana cara kekuasaan digunakan secara tidak bertanggungjawab. Tapi apakah masyarakat sipil dan media masa akan mendukung? inilah tantangan DPR 2016 agar media dan masyarakat sipil justru menjadikan DPR sebagai mitra dalam mengawasi pemerintahan yang semakin besar.(Sjafri Ali/A-88)***
sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/politi...tih-akhir-2015
sedih liat nasib Prabowo dan KMP

Mantan Danjen Kopassus kalah strategi sama Tukang Mebel

3
2K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan