- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ternyata Tomy ..... ???


TS
makassarkita
Ternyata Tomy ..... ???
Sebelumnya saya tidak pernah tahu siapa itu Tomy Satria Yulianto, Wakil Ketua DPRD Bulukumba yang kini ikut dalam kontestasi Pilkada Bulukumba sebagai Calon Wakil Bupati. Sebagai orang Bulukumba yang sudah menetap lama di Makassar, saya menganggap wajar jika saya tidak terlalu banyak mengenal tokoh di Bulukumba. Toh … saya memang jarang berinteraksi dengan dunia politik di Bulukumba, kampung kelahiran saya.
Hingga suatu waktu, seseorang anggota group diskusi politik di facebook memposting nama TOMY SATRIA YULIANTO, katanya sosok ini, selain muda dan inklusif, ia juga cerdas, dan bervisi jauh kedepan. Lewat postingan itu pula, untuk pertama kalinya saya mengetahui bahwa Tomy akan ikut bertarung pada pilkada Bulukumba.
Saat itu, menurutku tidak ada yang istimewa. Bukankah di setiap momentum seperti ini, baik calon maupun pendukungnya akan selalu mengatakan bahwa kandidatnyalah yang terbaik, bukan yang lain. Di kolom komentar postingan itu saya tulis, “Siapa itu Tomy? Seberapa hebatkah ia?” kataku sedikit sinis.
Saya adalah salah satu yang termasuk orang yang kadang agak sulit mengendalikan rasa ingin tahu. Jika sesuatu telah mengusik pikiran saya, maka hampir pasti hal yang mengusik itu akan saya kejar hingga semua menjadi terkupas dengan jelas. Rupanya, postingan kawan di group tadi menyebabkan penyakit rasa ingin tahuku kembali kambuh. Saya penasaran dengan sosok yang bernama Tomy Satria Yulianto yang katanya cerdas itu.
Beberapa kawan yang mengaku pernah berinteraksi langsung dengan Tomy, nyaris bertutur sama. Tomy itu inklusif, cerdas, dan memiliki konsep yang siap diuji oleh siapa saja. Juga dari kawan ini saya tahu bahwa sebelum terjun dalam gelanggang politik di Pileg 2014 lalu, Tomy adalah seorang aktivis Non Government Organization (NGO) dalam bidang lingkungan hidup. Ia konsen pada isu-isu pembangunan berkelanjutan. Lewat NGO ini ia mendampingi Pemerintah Daerah Kalimantan Timur di 6 Kabupaten dalam desain program pembangunan daerah.
Hingga suatu ketika, saya janjian dengan teman di salah satu warkop di Makassar. Di tempat yang sama, kebetulan Tomy juga ada di tempat itu. Terlihat ia sedang asyik membincang sesuatu dengan beberapa rekannya. Salah seorang dari rekan bincang Tomy adalah temanku. Saya pun diajak untuk bergabung di meja tersebut.
Saya menjadi pendengar yang baik dalam diskusi kecil itu. Tomy banyak mengulas tentang politik anggaran di Bulukumba. Ia juga membeberkan potensi daerah Bulukumba yang belum terkelola maksimal. Misalnya tentang bagaimana menggenjot pembangunan kemaritiman, pariwisata, dan pertanian. Ia mengupasya dengan lugas dan meyakinkan.
Dalam hati saya berkata, “Orang ini benar-benar merepresentasi terminologi ideal seorang pemuda. Seorang muda yang cerdas, ramah, inslusif, karir politik gemilang, gagah, dan berjiwa petarung.”
Kelompok pemuda mana yang tidak menginginkan identitas seperti ini melekat dalam dirinya? Ciri yang melekat dalam diri Tomy adalah impian mayoritas kaum muda. Jika anda lelaki, maka akan menjadi lelaki berkelas di mata kaum hawa. Dan tentu saja akan disegani kawan maupun lawan.
Tomy adalah inspirasi bagi kaum muda, bahwa tidak perlu menunggu tua untuk matang. Sekarang atau nanti bukan ukuran. Yang terpenting adalah bagaimana anda mengemas diri dengan cerdas yang dipadu dengan nilai-nilai luhur kearifan lokal.
Sehingga menurut saya, simbol KEREN memang wajar untuk pemuda yang beridentitas seperti TOMY. Semoga kedepan akan lahir TOMY-TOMY baru di Bulukumba, negeri para cendekia.

Hingga suatu waktu, seseorang anggota group diskusi politik di facebook memposting nama TOMY SATRIA YULIANTO, katanya sosok ini, selain muda dan inklusif, ia juga cerdas, dan bervisi jauh kedepan. Lewat postingan itu pula, untuk pertama kalinya saya mengetahui bahwa Tomy akan ikut bertarung pada pilkada Bulukumba.
Saat itu, menurutku tidak ada yang istimewa. Bukankah di setiap momentum seperti ini, baik calon maupun pendukungnya akan selalu mengatakan bahwa kandidatnyalah yang terbaik, bukan yang lain. Di kolom komentar postingan itu saya tulis, “Siapa itu Tomy? Seberapa hebatkah ia?” kataku sedikit sinis.
Saya adalah salah satu yang termasuk orang yang kadang agak sulit mengendalikan rasa ingin tahu. Jika sesuatu telah mengusik pikiran saya, maka hampir pasti hal yang mengusik itu akan saya kejar hingga semua menjadi terkupas dengan jelas. Rupanya, postingan kawan di group tadi menyebabkan penyakit rasa ingin tahuku kembali kambuh. Saya penasaran dengan sosok yang bernama Tomy Satria Yulianto yang katanya cerdas itu.
Beberapa kawan yang mengaku pernah berinteraksi langsung dengan Tomy, nyaris bertutur sama. Tomy itu inklusif, cerdas, dan memiliki konsep yang siap diuji oleh siapa saja. Juga dari kawan ini saya tahu bahwa sebelum terjun dalam gelanggang politik di Pileg 2014 lalu, Tomy adalah seorang aktivis Non Government Organization (NGO) dalam bidang lingkungan hidup. Ia konsen pada isu-isu pembangunan berkelanjutan. Lewat NGO ini ia mendampingi Pemerintah Daerah Kalimantan Timur di 6 Kabupaten dalam desain program pembangunan daerah.
Hingga suatu ketika, saya janjian dengan teman di salah satu warkop di Makassar. Di tempat yang sama, kebetulan Tomy juga ada di tempat itu. Terlihat ia sedang asyik membincang sesuatu dengan beberapa rekannya. Salah seorang dari rekan bincang Tomy adalah temanku. Saya pun diajak untuk bergabung di meja tersebut.
Saya menjadi pendengar yang baik dalam diskusi kecil itu. Tomy banyak mengulas tentang politik anggaran di Bulukumba. Ia juga membeberkan potensi daerah Bulukumba yang belum terkelola maksimal. Misalnya tentang bagaimana menggenjot pembangunan kemaritiman, pariwisata, dan pertanian. Ia mengupasya dengan lugas dan meyakinkan.
Dalam hati saya berkata, “Orang ini benar-benar merepresentasi terminologi ideal seorang pemuda. Seorang muda yang cerdas, ramah, inslusif, karir politik gemilang, gagah, dan berjiwa petarung.”
Kelompok pemuda mana yang tidak menginginkan identitas seperti ini melekat dalam dirinya? Ciri yang melekat dalam diri Tomy adalah impian mayoritas kaum muda. Jika anda lelaki, maka akan menjadi lelaki berkelas di mata kaum hawa. Dan tentu saja akan disegani kawan maupun lawan.
Tomy adalah inspirasi bagi kaum muda, bahwa tidak perlu menunggu tua untuk matang. Sekarang atau nanti bukan ukuran. Yang terpenting adalah bagaimana anda mengemas diri dengan cerdas yang dipadu dengan nilai-nilai luhur kearifan lokal.
Sehingga menurut saya, simbol KEREN memang wajar untuk pemuda yang beridentitas seperti TOMY. Semoga kedepan akan lahir TOMY-TOMY baru di Bulukumba, negeri para cendekia.

0
4.1K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan