.

Untuk pesawat tempur, kebijakan TNI AU saat ini adalah memakai kombinasi jet tempur berat-sedang-ringan dari blok Barat dan Timur (Su-30 - F-16 - Hawk), jadi ane juga bakal ngegambarin gimana kekuatan ideal TNI AU menurut konfigurasi tersebut, hanya saja dalam gambaran ane, Hawk sudah waktunya pensiun dan lebih baik digantikan F-16 gan. Selain perampingan jenis untuk kemudahan pelatihan dan logistik, familiarisasi dengan tipe pesawat yang sudah pernah dioperasikan akan lebih mudah dibanding pesawat tipe baru. Dengan Rencana Strategis TNI AU dimana nantinya akan ada 11 skadron pesawat tempur pada tahun tercapainya MEF di 2024, jumlah skadron yang ane gambarkan juga akan sejumlah itu. Jadi, langsung aja, begini gambaran ane:

Tulang punggung pesawat serang ringan TNI AU saat ini adalah EMB-314 Super Tucano. Menurut ane pesawat ini udah cocok mengemban misi serangan darat untuk Close Air Support ataupun patroli perbatasan bagi TNI AU. Selain teknologinya termasuk canggih dan persenjataan yang dibawa juga beragam, pesawat ini biaya operasionalnya juga bisa dibilang tidak mahal. Didalam imajinasi TS, beginilah formula pesawat serang TNI AU gan:

TNI AU memiliki tiga klasifikasi pesawat latih, yaitu Latih Mula, Latih Dasar dan Latih Lanjut. Latih Mula saat ini memakai pesawat Grob G-120, Latih Dasar dengan KT-1B Wong Bee, sedangkan Latih Lanjut dengan T-50i Golden Eagle. Dengan formulasi seperti ini maka ane ngegambarin kekuatan pesawat latih TNI AU adalah sebagai berikut gan:







Nantinya mungkin bisa dibikinkan Skadron Demonstrasi Udara yang membawahi tim aerobatik Jupiter dan Elang Biru gan masing-masing 6 KT-1B untuk Jupiter dan 6 T-50i untuk Elang Biru

Pesawat jenis ini bisa dibilang amat sangat pentinguntuk mengawasi luasnya wilayah Indonesia gan. Untuk kali ini ane dengan terpaksa mencoret B737 AEW kayak punyanya Aussie gan, selain karena harganya mahal, dari yang sempet ane baca di salah satu forum, TNI AU ga mau pake pesawat yang sistemnya sama kayak dimiliki tetangga. Mungkin demi kerahasiaan, kan ga lucu kalo misal kita perang sama Aussie, mereka tau sistem AEW nya kita terus bisa ngatasin duluan. Integrasi sistemnya dengan armada Flanker pun bakalan susah karena teknologinya dari AS gan.
Alternatif ane untuk pesawat AEW adalah ini gan:



Kali ini ane ga sertain CN235 MPA gan. Kenapa? Pesawat patroli maritim ini menurut ane lebih cocok dioperasikan TNI AL, dengan kekuatan kurang lebih 120 pesawat atau 10 skadron untuk menjaga luasnya laut dan panjangnya garis pantai Indonesia.

TNI AU mengoperasikan dua tipe pesawat angkut yaitu Angkut Sedang (CN235/C295) dan Angkut Berat (C-130). Sedangkan tanker hanya KC-130 dengan refueling probe yang hanya bisa mendukung Flanker dan Hawk, tapi tidak untuk F-16. Kegunaan pesawat angkut terbilang penting terutama jika menyangkut mobilitas pasukan ataupun bantuan bencana. Ane berimajinasi TNI AU akan memiliki kekuatan pesawat angkut sebagai berikut gan:

Demikianlah imajinasi liar dari seorang warga negara yang ingin melihat militer negaranya berwibawa, disegani dan kuat

Gimana menurut agan agan sekalian trit ane? sekali lagi dalam berimajinasi ini pun ane berusaha se realistis mungkin, ane ga berlebihan dalam menyampaikan idealisme ane dalam trit ini. Beberapa tipe pesawat yang ane usulkan pun ane dasarkan dari kabar-kabar di berita tentang pesawat-pesawat incaran TNI AU. Sekali lagi ini semua hanyalah imajinasi dan idealisme ane, semoga suatu saat postur TNI AU mencapai seperti apa yang ane gambarin dalam trit ini
Trit ini murni hasil imajinasi dan pikiran saya, dengan gambar bersumber dari Google

Majulah Indonesiaku, jayalah bangsaku

Jika trit ini bagus bisa dirate bintang lima gan, dan jika berkenan kirimin cendolnya juga boleh biar seger