http://www.wsj.com/articles/an-indon...ast-1445903371

"Bangkrut" dalam istilah ekonomi adalah kegagalan membayar kewajiban hutang, entah bunganya atau pokoknya. Jika dinyatakan bangkrut maka yang umum terjadi adalah aset perusahaan disita tukang tagih hutang.

HONG KONG— Fuganto Widjaja, cucu dari salah satu orang terkaya Asia, memenangkan kendali Asia Resource Mineral.

Pria 34 tahun ini mengemban tugas besar: membalikkan perusahaan yg tenggelam dalam hutang sementara perdangangan batu bara berada dalam kelesuan, rupiah yang anjlog, dan modal yang berlarian keluar dari negara berkembang. Dia juga berusaha memperbaiki citra keluarganya yang rusak akibat kebangkrutan Asia Pulp Paper yg terbesar di sejarah Asia.

Fuganto adalah salah satu dari banyak pria muda Indonesia yg naik ke posisi atas di perusahaan yg dibentuk oleh konglomerat yg sering menjaid besar akibat hubungan kontroversial dengan pemerintah. Hubungan ini memungkinan Sinarmas untuk mempertahankan kendali di APP bahkan ketika bangkrut dililit hutang 14 milyar dolar. Jumlah ini termasuk 6,7 milyar dolar yg kemudian direstrukturisasi dan memaksa investor untuk menunggu 20 tahun untuk menerima kembali uangnya.

Di wawancara bulan Juli, managing director Sinarmas Gandi Sulistyo mengatakan ia yakin akan membayar penuh hutang yg didenominasi dolar.


Tapi di sistem hukum yang berjalan dengan benar, pemilik piutang seharusnya menyita aset perusahaan, kata Joe Studwell yang menulis buku "Asian Godfather" tentang konglomerat2 Asia. Tapi pengadilan sering berpihak pada keluarga Widjaja.

Asia Resource yg dibentuk sebagai Bumi PLC oleh anak konglomerat lainnya, Nat Roschild, berharga 3,65 milyar dolar ketika booming batu bara di 2011. Tapi harga pasarnya sudah ambruk ke bawah 150 juta dolar April ini ditengah jatuhnya harga batu bara.

Di bulan Februari, Nat berusaha mengambil alih AR, tapi di kounter oleh keluarga Widjaja sebulan kemudian.

Fuganto berencana menggambungkan satu2nya aset AR, PT Berau Coal Energy, ke Golden Energy and Resources, senuah perusahana yg dikontrol keluarga dan dia adalah presidennya.

Sebelum keluarga Widjaja mengambil alih AR, Berau bangkrut terhadap hutang 450 juta dolar. Kejadian ini memicu kebangkrutan hutang lainnya sebesar 500 juta dolar yang jatuh tempo 2017, karena adanya klausul kedua hutang akan diperlakukan sama jika perusahaan tak mampu membayar satu.

Bulan lalu Standard & Poor membatalkan rating kredit untuk Berau, mengatakan kurangnya informasi untuk memberi evaluasi. Moody menurunkan rating Berau ke Caa2 di bulan Mei sementara Fitch sudah menyetop rating dari tahun 2010.

Herannya pemegang hutang AR - termasuk manajer global fund seperti Prudential Investment Management dan Ashmore Investment Management— tampaknya tidak gelisah dengan aksi Fuganto sejauh ini.

Kakek Fuganto adalah Eka Tjipta Widjaja, seorang imigran China yang mulai dengan berdagang kue dengan becak di Jakarta tahun 1930an. Dia menjadi pedagang minyak sayur selama perang dunia 2 dan kemudian ekspansi ke bisnis minyak sawit. Sekarang Sinarmas memiliki bisnis di finance, real estate, telkom, dan energi. Keluarga Widjaja adalah kelaurga terkaya ke4 di Indonesia dengan kekayaan 5,8 milyar dolar.