Magang atau Praktek Kerja Lapangan terkadang wajib dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan ataupun Mahasiswa Semester Akhir. Praktek Magang bertujuan untuk melatih kamu agar siap menghadapi realita kerja yang sesungguhnya. Namun, ada hal yang perlu kamu perhatikan mengenai mitos-mitos yang berkembang di tempat magang yang terkadang membuat kamu menyalah-artikan fungsi dan manfaat magang loh. Berikut ini adalah mitos magang yang harus kamu ketahui dan belum tentu kebenarannya

Mitos 1: Hanya Mengerjakan Perkerjaan Sampingan
“Karyawan magang hanya disuruh-suruh saja”. Mungkin kamu sering mendengar istilah tersebut, tapi yang perlu kamu ketahui, karyawan magang bukanlah pesuruh yang membantu secara cuma-cuma, semua pekerjaan yang kamu lakukan harus emiliki manfaat, agar waktu magang kamu tidak terbuang sia-sia.

Tidak jarang ada senior kamu yang iseng untuk memberikan perintah-perintah yang tidak masuk akal dan diluar konteks pekerjaan magang kamu, seperti membuatkan kopi setiap pagi, membelikan pulsa, ataupun membelikan makanan, kamu berhak untuk menolaknya secara halus dan sopan.

Mitos 2: “Anak Bawang”
Karyawan magang sering disebut sebagai “anak bawang” atau dianggap orang yang awam, tidak mengerti apa-apa. Pada situasi ini, kamu harus bisa menunjukkan segala kemampuan kamu, agar kamu tidak dipandang sebelah mata oleh karyawan senior di kantor. Karyawan senior mana yang tidak suka melihat anak magangnya aktif dan selalu memberikan effort yang baik dalam kerjaannya? Ini nilai plus buat kamu loh.

Mitos 3: Profesi Harus Sesuai Jurusan
“Pilihlah magang yang sesuai dengan jurusan pada saat kuliah, agar ilmunya tersalurkan” Tidak ada yang salah dalam kutipan diatas. Beberapa jurusan kuliah memang mewajibkan mahasiswanya untuk mendapatkan pekerjaan magang yang sesuai denga jurusan kuliah, agar ilmu yang selama ini dipelajari di kuliah tersalurkan pada saat magang. Namun tak banyak juga yang mendapatkan pekerjaan agang diluar dari jurusannya.

Hal itu justru dapat mengembangkan potensi diri kamu loh. Melakukan pekerjaan diluar konteks keahlian kamu adalah hal yang positif kok. Kamu bisa mengasah kemampuan kamu yang lain, dan akhirnya kamu bisa menjadi orang yang memiliki banyak talenta atau multitalent. So, tidak ada salahnya kok mencoba hal-hal baru selagi muda. You Only Live Once, Guys!

Mitos 4: Tidak Fokus Kuliah
Rutinitas magang yang padat ditambah denga tugas kuliah, membuat kamu merasakan lebih capek, tapi jangan jadikan itu alasan kamu untuk bermalas-malasan. Dalam situasi ini, kamu harus bisa membagi waktu antara magang, mengerjakan tugas kuliah, istirahat dan refreshing dengan teman-teman. Jangan mencampur-adukan semua kegiatan dalam satu waktu ya. Belajar mengatur waktu berharga kamu mulai dari sekarang. Don’t waste your limited time.

Mitos 5: Hanya untuk Mahasiswa
Mendengar kata magang tentunya kamu menghubungkannya dengan mahasiswa atau sekolah kejuruan. Jangan salah pengertian, ini hanyalah mitos. Banyak perusahaan yang menerima karyawan magang diluar mahasiswa loh.

Mitos 6: Magang Tidak Dibayar
Karyawan magang hanya bekerja secara cuma-cuma, tidak dibayar. Tak sedikit kok perusahaan yang memberikan gaji untuk anak magang di kantornya. Jadi, agar kamu tidak bingung nantinya, kamu bisa menanyakannya di awal interview magang, itu hal yang lumrah untuk ditanyakan. Tapi diluar dari gaji, banyak hal yang lebih berharga yang bisa kamu dapatkan di tempat kerja kamu nanti kok.

Mitos 7: Di Pandang Sebelah Mata di Kantor
Seringkali karyawan magang dipandang sebelah mata oleh karyawan senior di kantor. Dalam situasi ini, hal pertama yang harus kita perhatikan adalah memantaskan diri kita. Apakah kita sudah memberikan yang terbaik? Kalo kamu merasa sudah memberikan yang terbaik selama menjadi karyawan di kantor magang, jangan rendah hati dengan sikap senior yang seperti itu. Mungkin saja mereka hanya iri dengan bakat dan potensi luar biasa yang kamu milki, think positively!

Mitos 8: Tidak Banyak Kerjaan
Siapa yang bilang karyawan magang tidak banyak kerjaan? Justru inilah waktunya kamu untuk menyibukkan diri. Mulailah dari bersosialisasi dengan karyawan kantor untuk mendapatkan jaringan networking yang lebih besar, jangan canggung, jadilah dirimu sendiri. Hal selanjutnya, kamu akan disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang belum pernah kamu kerjakan sebelumnya, kerjakanlah dengan baik dan maksimal.

Mitos 9: Magang di Perusahaan Besar Lebih Meyakinkan
Mendapatkan kesempatan magang di perusahaan besar yang sudah berkembang dengan pesat memungkinkan kamu untuk mendapatkan jaringan networking yang lebih besar, selain itu pengalaman magang di perusahaan dapat menjual pengalaman di CV. Pengertian diatas merupakan mitos dalam dunia magang, ketahuilah semakin besar perusahaan maka semakin kecil pula kesempatan kamu untuk belajar banyak hal. Dalam lingkup perusahaan besar kamu akan bertemu dengan banyak orang sibuk, sehingga kesempatan kamu untuk belajar banyak hal terbatas, dan kerjaan kamu cenderung monoton.

Sementara itu, magang di perusahaan menengah atau start up, yang memiliki lingkup kerja yang kecil dapat melatih kamu banyak hal loh. Kamu bisa banyak belajar hal-hal baru, berinterkasi dengan divisi-divisi lain di kantor dan menjalin hubungan baik sesama karyawan kantor. Jika kamu memiliki potensi besar, mengapa tidak menjadi yang besar dalam perusahaan kecil dibandingkan jadi yang kecil dalam perusahaan besar?

Mitos 10: Peluang jadi Karyawan Setelah Magang
Menjadi karyawan tetap setelah magang bukanlah jaminan. Perusahaan memiliki tahap dan kriteria sendiri dalam merekrut pegawainya, seperti tahapan psikotes, tes kesehatan, wawancara, dan sebagainya. Jika kamu benar-benar menginginkan menjadi karyawan tetep di perusahaan tempat kamu magang, hal yang harus kamu lakukan adalah memberikan performa yang terbaik selama magang, jangan bermalas-malasan, jadilah karyawan magang yang aktif dan memiliki inesiatif yang tinggi. Good luck!

Sumber