Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melakukan pelatihan terhadap pegawai mengenai aplikasi biometrik, Rabu (30/12). Aplikasi tersebut merupakan aplikasi berbasis website yang berisi data base Warga Binaan Sosial (WBS) yang di panti-panti milik Dinsos DKI. Dengan begitu, siapa pun bisa mengakses informasi mengenai panti khususnya berkaitan dengan kondisi WBS.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan mengatakan, manfaat dari aplikasi ini adalah masyarakat bisa mengetahui jumlah WBS yang dibina oleh Dinsos DKI. Tidak hanya itu, dengan diterapkannya aplikasi ini, pihaknya berusaha menciptakan transparansi dalam pengelolaan anggaran panti.

"Karena ke depan, fokus Dinas Sosial itu adalah pembinaan di panti-panti sosial. Dengan adanya data base ini, masyarakat bisa pantau berapa jumlah WBS yang kita bina. Grafiknya nanti bisa kita lihat,," tandas Masrokhan.















Aplikasi ini, katanya, akan merekan setiap WBS yang masuk ke dalam panti menggunakan sidik jari dan foto. Sehingga tidak ada akan terjadi duplikasi data WBS. Mobilitas WBS lebih mudah dan lebih cepat terpantau melalui website.

"Dengan aplikasi ini juga, jumlah WBS hasil dari penjangkauan di jalan yang masuk ke panti akan terupdate. Begitu juga WBS yang keluar atau dipulangkan ke keluarga. Masyarakat bisa ikut melihat itu semua melalui aplikasi ini," tukas Masrokhan.

Dalam menjalankan aplikasi tersebut, lanjutnya, pihaknya sengaja memberikan pelatihan ini kepada pegawai yang di panti-panti sosial. Karena pegawai itu akan menjadi operator yang menjalankan aplikasi. Pihaknya mendorong kepada pegawai yang menjadi operator agar ikut serta membantu menjalankan aplikasi ini.

"Operator harus mampu jalankan aplikasi ini. Jangan sampai ini hanya diawalnya saja. Tapi bisa terus berkelanjutan. Karena kita punya pertanggungjawaban dalam memberikan transparansi untuk masyarakat," tutup Masrokhan.⁠⁠⁠⁠