- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Pongasi In Action]Pimpinan Pengajian Dilapor Setubuhi Jemaah


TS
Pitung.Kw
[Pongasi In Action]Pimpinan Pengajian Dilapor Setubuhi Jemaah
Quote:
Pimpinan Pengajian Dilapor Setubuhi Jemaah
Ads by Google
MEDAN-PM
Pimpinan sebuah pengajian tarekat di Medan dilaporkan belasan jemaahnya ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut atas perbuatan cabul. Pria berinisial AA, warga Medan Johor itu bahkan disebut meminta jemaah wanita yang menderita sakit agar meminum spermanya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun POSMETRO MEDAN di Kantor MUI Sumut, para pelapor, diantaranya merupakan pasangan suami istri, mengadukan mantan guru pengajian mereka berinisial AA.
Salah seorang wanita yang mengaku menjadi korban nafsu birahi pemimpin pengajian tersebut ialah, SU (43). Menurut keterangan ibu yang telah menjadi murid AA sejak tahun 1999, pimpinan pengajian itu kerap memberinya doktrin. Diantaranya, harus selalu mengikuti perintah guru, karena perintah dan kemauan AA adalah perintah Tuhan. Sangkin menurutnya, SU bahkan tak melawan saat AA menyetubuhinya.
Aksi cabul itu terjadi sejak tahun 2000. SU sendiri ikut pengajian AA lantaran suaminya HS (43) telah menjadi murid AA sejak tahun 1996. “Saya ngaji ikut suami. Jadi lama-lama berlangsung beberapa tahun dia (pelaku) mulai sering menelepon saya. Dan saat kejadian itu saya disuruhnya datang ke rumahnya jam 11 siang, rumah dalam keadaan sunyi. Dan langsung saja setelah saya di dalam, langsung dihidupkan film porno dan langsung menyetubuhi saya,” terang wanita berkaca mata ini sembari menangis.
Peristiwa pencabulan itu sendiri tak berani dicerita SU pada suaminya, lantaran takut terjadi sesuatu. Seiring berjalannya waktu, SU kian merasa bersalah melakukan perbuatan zinah itu. Akibat beban pikiran itu, SU pun jatuh sakit dan setelah memeriksakan diri ke dokter, ternyata SU kena sakit gula.
Karena masih dalam pengaruh doktrin dari AA, ‘setiap mendapat musibah atau apa pun’ disuruh melapor kepadanya. Korban pun melaporkan kalau ia sakit gula dan berharap diberi jalan keluar untuk menyembuhkan sakitnya. Tetapi bukan pengobatan dan kesembuhan yang didapatnya. SU malah disuruh memimun sperma AA.
“Memang baru kusadari sekarang, betul-betul tak punya perasaan. Kemarin saya sempat sakit gula sampe 435, karena kepikiran terus soal yang saya ditidurinya itu. Dan saya teringat omongannya kalau ada keluhan bicara padanya. Tapi apa jawabannya, disuruhnya saya minum spermanya biar sembuh. Sungguh kejam kali dia itu,” kesal wanita berjilbab ungu ini sambil tertunduk.
Seiring waktu berjalan, SU mulai menganggap ajaran AA sudah menyimpang. Terlebih begitu mengetahui ada beberapa wanita lain yang menjadi korban seperti dirinya. Sehingga pada awal tahun 2013, setelah 12 tahun ikut pengajian akhirnya SU dan suaminya memilih keluar dari pengajian.
“Saya sudah tak tahan lagi dengan hal ini, dan saya juga dengar kalau ada wanita-wanita lain yang juga menjadi korban nafsu bejatnya. Sehingga saya dan suami memilih untuk keluar dari pengajian,” jelas ibu 2 anak ini.
Keluarnya SU dan HS ternyata tak menyudahi persoalan. Suami-istri ini malah kerap mendapat teror. Pihak pengajian beserta murid lainnya menganggap mereka murtad dan menjadi musuh. “Setelah kami keluar dari pengajian itu, kami kira sudah lepas lah masalah. Tapi kami malah kena teror dan diancam. Kami udah dianggap kafir dan sesat dan seluruh jamaah pengajian disuruh membungkam kami, agar kami tak berbicara,” ucap Su.
Su dan HS bahkan mengaku nyaris tewas saat sepeda motor yang dikendarainya ditabrak pengendara mobil bernisial STO warga Jalan Karya Darma Gang Sahabat No. 6, merupakan tetangganya sendiri.
“Dulu kami tinggal di Jalan Karya Darma. Pas magrib mau keluar naik kereta, tiba-tiba kereta kami ditabrak dari depan hingga kami terjatuh oleh STO sambil memaki. ‘Kupecahkan kepala kau’. Padahal dia ini (STO) dulu masuk ngaji saya yang ngajak, makanya saya tau siapa dia,” ungkap ibu rumah tangga ini.
Karena tak nyaman terus diteror, keduanya pun memilih pindah rumah ke Jalan Cinta Karya, Medan Polonia. Tapi ancaman tak juga berhenti. Ancaman melalui pesan singkat kerap meneror. Akhirnya SU dan HS memilih melapor ke Polresta Medan pada 11 Mei 2013 bulan lalu.
“Kami takut karena diancam terus makanya kami lapor sama polisi. Tapi kata polisi soal ini harus dibicarakan dulu sama MUI mengenai pengajian tersebut yang dianggap kalau menyimpang, makanya kami melaporkan hal ini ke MUI,” ujarnya.
Keterangan sang istri di kantor polisi sungguh membuat HS tercengang. Pasalnya selama ini SU selalu merahasiakan hal tersebut. “Nggak habis piker aku, rasanya nggak tau lagi. Pas melapor di Polresta kemarin itu lah aku taunya kalau istriku udah ‘dimakannya’. Pas istriku memberikan keterangan,” kesal pria berbadan kurus tinggi ini.
Namun begitu,HS mengaku masih mencintai istrinya, walaupun selama beberapa bulan terakhir rumah tangganya hampir saja hancur karena masalah ini. “Rumah tangga kami hampir saja hancur sebelum aku tau kejadian ini. Pokoknya aku sama dia (istri) selalu dilaga dan dibuat tak nyaman dan tenang. Tapi aku masih sayang samanya,” ungkap pria yang bekerja honorer di kantor pertanian.
Mengaku Rasul Terakhir
AA tak hanya dilaporkan telah menyetubuhi murid pengajiannya, tetapi pimpinan pengajian yang disebut memiliki 2 jutaan pengikut ini juga mengaku sebagai rasul terakhir.
Dalam mendapatkan target wanita yang diincarnya, AA disebut melakukan pencerahan dalam sisi pengajian-pengajian. Dalam kesempatan itu para pengikut didoktrin. Bahkan dengan mengatakan kalau ia adalah rasul terakhir dan ulama terakhir di dunia.
“(pelaku) kalau kami pas mengaji sering mengatakan kalau dia adalah rasul dan ulama terakhir. Jadi kami semua seperti terhipnotis dan percaya saja,” jelas korban.
Bahkan ketika merayu korban, AA kerap mendoktrinnya agar mengikuti kemauannya karena kemauannya adalah suara tuhan. “Jadi kemarin pas mau gituan, dibilangnya kalau ia (pelaku) adalah rasul dan harus mengikuti apa yang ia mau karena kemauannya adalah mutlak, dan harus menurut kalau tidak dianggap kafir,” jelasnya sambil tertunduk.
Penyimpangan ajaran itu, diakui AD (55), salah satu mantan orang kepercayaan AA yang telah mendampingi selama 30 tahun. “Jadi memang ini karena Allah, selama 30 tahun saya mengikut beliau. Baru sekarang saya tersadar kalau semua perlakuannya itu salah,” ujar pria paruh baya salah seorang mantan guru atau khalifah pengajian itu.
Ia mengatakan kalau selama puluhan tahun lebih itu, ia juga terkena doktrin dari pelaku agar mengikuti semua keinginannya. Dan doktrin itu adalah berasal dari surat-surat alquran dan bai’at atau perjanjian antara pelaku yang dianggap guru besar ini dengan para jamaahnya.
“Jadi selama ini saya terkena doktrin itu, bahkan saya rela melakukan apa saja yang penting dia (pelaku) itu senang dan gembira walaupun hal itu sampai mengorbankan harta, nyawa, sekalipun itu istri saya diberikan,” jelas pria paruh baya yang memakai peci putih dan baju batik ini.
Dan saat ini ia berencana agar pengajian tersebut yang dianggapnya sudah menyimpang segera ditutup agar tak menimbulkan korban jiwa. “Jadi sekarang ini saya ingin memberitahukan sebenarnya kepada semua tentang prilaku-prilakunya (pelaku) yang menyimpang lantaran melihat dari ucapan dan perbuatannya sudah mulai tak sejalan dengan ajaran islam,” ungkapnya.
Ternyata para jamaah dari pengajian ini harus melafadzkan ikrar atau sumpah yang disebut dengan Bai’at yang memiki 4 poin yakni,
1. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya akan tetap patuh dan setia mempertahankan ilmu tarekat sampai nyawa pulang ke rahmatullah.
2. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya percaya dan yakin dengan ilmu tarekat.
3. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya akan tetap patuh seiya semadu sesama satu guru.
4. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya akan patuh dan setia kepada mesjid dan guru.
Melalui doktrin-doktrin inilah para jemaah seperti tersihir oleh pelaku. Dan pelaku banyak mengambil dari butir ketiga yang artinya segala yang dibicarakannya dan kemauannya adalah perkataan dan kemauan Tuhan. Dan para jamaah harus mengikuti semua perintahnya dan bagi yang melanggar akan dianggapnya kafir. Doktrin inilah yang ditanamkan pada setiap jamaah, yang akhirnya membuat pelaku dengan seenaknya saja menodai wanita-wanita yang menjadi pengikutnya baik itu gadis, janda maupun istri orang.
10 Kriteria Untuk Ajaran Yang Sesat
Menanggapi laporan belasan mantan jemaah AA itu, pihak MUI SU melalui Hardiansyah selaku Sekretaris Fatwa MUI SU mengatakan sudah mengambil keterangan-keterangan dari mantan jamaah pengajian. Selanjutnya menyurati pimpinan pengajian untuk mengkonfrontir masalah ini.
“Jamaah dari pengajian tarekat yang mendatangi kita menyampaikan kalau ada penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di pengajian tersebut. Kita sudah mengambil keterangan dari para jamaah dan akan mencoba menyurati dan mengkonfrontir masalah ini kepada yang bersangkutan agar berimbang dan tak sepihak,” ujar pria berkaca mata ini.
Dalam pertemuan dengan para mantan murid pengajian itu, dari 10 kriteria dari ajaran-ajaran sesat, 7 diantaranya pengajian tersebut sudah melanggar dari ketentuan.
“Tadi ada 10 kriteria untuk ajaran yang sesat, dan pengajian itu sudah melanggar 7 diantaranya yakni; mengingkari otentitas alquran, mengingkari tafsir al quran, ingkari sunah, menghina para nabi dan rasul, mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, merubah dan menambah syar’i dan mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil. Dan hal ini sudah menjadi bahan kita untuk menanyakan kebenaran ini kepada yang bersangkutan. Jadi kita belum bisa memutuskan apakah sesat atau tidak,” pungkasnya mengakhiri.
Pantauan di aula MUI SU, belasan mantan jamaah dan dihadiri beberapa pemuda ikut melihat dan mendengarkan pengakuan dari korban dan jamaah lain. Beberapa diantaranya jamaah pun menangis karena selama ini merasa dibohongin dan dimanfaatkan oleh pelaku. (bay/bud)
http://www.posmetro-medan.com/?p=10627
Ads by Google
MEDAN-PM
Pimpinan sebuah pengajian tarekat di Medan dilaporkan belasan jemaahnya ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut atas perbuatan cabul. Pria berinisial AA, warga Medan Johor itu bahkan disebut meminta jemaah wanita yang menderita sakit agar meminum spermanya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun POSMETRO MEDAN di Kantor MUI Sumut, para pelapor, diantaranya merupakan pasangan suami istri, mengadukan mantan guru pengajian mereka berinisial AA.
Salah seorang wanita yang mengaku menjadi korban nafsu birahi pemimpin pengajian tersebut ialah, SU (43). Menurut keterangan ibu yang telah menjadi murid AA sejak tahun 1999, pimpinan pengajian itu kerap memberinya doktrin. Diantaranya, harus selalu mengikuti perintah guru, karena perintah dan kemauan AA adalah perintah Tuhan. Sangkin menurutnya, SU bahkan tak melawan saat AA menyetubuhinya.
Aksi cabul itu terjadi sejak tahun 2000. SU sendiri ikut pengajian AA lantaran suaminya HS (43) telah menjadi murid AA sejak tahun 1996. “Saya ngaji ikut suami. Jadi lama-lama berlangsung beberapa tahun dia (pelaku) mulai sering menelepon saya. Dan saat kejadian itu saya disuruhnya datang ke rumahnya jam 11 siang, rumah dalam keadaan sunyi. Dan langsung saja setelah saya di dalam, langsung dihidupkan film porno dan langsung menyetubuhi saya,” terang wanita berkaca mata ini sembari menangis.
Peristiwa pencabulan itu sendiri tak berani dicerita SU pada suaminya, lantaran takut terjadi sesuatu. Seiring berjalannya waktu, SU kian merasa bersalah melakukan perbuatan zinah itu. Akibat beban pikiran itu, SU pun jatuh sakit dan setelah memeriksakan diri ke dokter, ternyata SU kena sakit gula.
Karena masih dalam pengaruh doktrin dari AA, ‘setiap mendapat musibah atau apa pun’ disuruh melapor kepadanya. Korban pun melaporkan kalau ia sakit gula dan berharap diberi jalan keluar untuk menyembuhkan sakitnya. Tetapi bukan pengobatan dan kesembuhan yang didapatnya. SU malah disuruh memimun sperma AA.
“Memang baru kusadari sekarang, betul-betul tak punya perasaan. Kemarin saya sempat sakit gula sampe 435, karena kepikiran terus soal yang saya ditidurinya itu. Dan saya teringat omongannya kalau ada keluhan bicara padanya. Tapi apa jawabannya, disuruhnya saya minum spermanya biar sembuh. Sungguh kejam kali dia itu,” kesal wanita berjilbab ungu ini sambil tertunduk.
Seiring waktu berjalan, SU mulai menganggap ajaran AA sudah menyimpang. Terlebih begitu mengetahui ada beberapa wanita lain yang menjadi korban seperti dirinya. Sehingga pada awal tahun 2013, setelah 12 tahun ikut pengajian akhirnya SU dan suaminya memilih keluar dari pengajian.
“Saya sudah tak tahan lagi dengan hal ini, dan saya juga dengar kalau ada wanita-wanita lain yang juga menjadi korban nafsu bejatnya. Sehingga saya dan suami memilih untuk keluar dari pengajian,” jelas ibu 2 anak ini.
Keluarnya SU dan HS ternyata tak menyudahi persoalan. Suami-istri ini malah kerap mendapat teror. Pihak pengajian beserta murid lainnya menganggap mereka murtad dan menjadi musuh. “Setelah kami keluar dari pengajian itu, kami kira sudah lepas lah masalah. Tapi kami malah kena teror dan diancam. Kami udah dianggap kafir dan sesat dan seluruh jamaah pengajian disuruh membungkam kami, agar kami tak berbicara,” ucap Su.
Su dan HS bahkan mengaku nyaris tewas saat sepeda motor yang dikendarainya ditabrak pengendara mobil bernisial STO warga Jalan Karya Darma Gang Sahabat No. 6, merupakan tetangganya sendiri.
“Dulu kami tinggal di Jalan Karya Darma. Pas magrib mau keluar naik kereta, tiba-tiba kereta kami ditabrak dari depan hingga kami terjatuh oleh STO sambil memaki. ‘Kupecahkan kepala kau’. Padahal dia ini (STO) dulu masuk ngaji saya yang ngajak, makanya saya tau siapa dia,” ungkap ibu rumah tangga ini.
Karena tak nyaman terus diteror, keduanya pun memilih pindah rumah ke Jalan Cinta Karya, Medan Polonia. Tapi ancaman tak juga berhenti. Ancaman melalui pesan singkat kerap meneror. Akhirnya SU dan HS memilih melapor ke Polresta Medan pada 11 Mei 2013 bulan lalu.
“Kami takut karena diancam terus makanya kami lapor sama polisi. Tapi kata polisi soal ini harus dibicarakan dulu sama MUI mengenai pengajian tersebut yang dianggap kalau menyimpang, makanya kami melaporkan hal ini ke MUI,” ujarnya.
Keterangan sang istri di kantor polisi sungguh membuat HS tercengang. Pasalnya selama ini SU selalu merahasiakan hal tersebut. “Nggak habis piker aku, rasanya nggak tau lagi. Pas melapor di Polresta kemarin itu lah aku taunya kalau istriku udah ‘dimakannya’. Pas istriku memberikan keterangan,” kesal pria berbadan kurus tinggi ini.
Namun begitu,HS mengaku masih mencintai istrinya, walaupun selama beberapa bulan terakhir rumah tangganya hampir saja hancur karena masalah ini. “Rumah tangga kami hampir saja hancur sebelum aku tau kejadian ini. Pokoknya aku sama dia (istri) selalu dilaga dan dibuat tak nyaman dan tenang. Tapi aku masih sayang samanya,” ungkap pria yang bekerja honorer di kantor pertanian.
Mengaku Rasul Terakhir
AA tak hanya dilaporkan telah menyetubuhi murid pengajiannya, tetapi pimpinan pengajian yang disebut memiliki 2 jutaan pengikut ini juga mengaku sebagai rasul terakhir.
Dalam mendapatkan target wanita yang diincarnya, AA disebut melakukan pencerahan dalam sisi pengajian-pengajian. Dalam kesempatan itu para pengikut didoktrin. Bahkan dengan mengatakan kalau ia adalah rasul terakhir dan ulama terakhir di dunia.
“(pelaku) kalau kami pas mengaji sering mengatakan kalau dia adalah rasul dan ulama terakhir. Jadi kami semua seperti terhipnotis dan percaya saja,” jelas korban.
Bahkan ketika merayu korban, AA kerap mendoktrinnya agar mengikuti kemauannya karena kemauannya adalah suara tuhan. “Jadi kemarin pas mau gituan, dibilangnya kalau ia (pelaku) adalah rasul dan harus mengikuti apa yang ia mau karena kemauannya adalah mutlak, dan harus menurut kalau tidak dianggap kafir,” jelasnya sambil tertunduk.
Penyimpangan ajaran itu, diakui AD (55), salah satu mantan orang kepercayaan AA yang telah mendampingi selama 30 tahun. “Jadi memang ini karena Allah, selama 30 tahun saya mengikut beliau. Baru sekarang saya tersadar kalau semua perlakuannya itu salah,” ujar pria paruh baya salah seorang mantan guru atau khalifah pengajian itu.
Ia mengatakan kalau selama puluhan tahun lebih itu, ia juga terkena doktrin dari pelaku agar mengikuti semua keinginannya. Dan doktrin itu adalah berasal dari surat-surat alquran dan bai’at atau perjanjian antara pelaku yang dianggap guru besar ini dengan para jamaahnya.
“Jadi selama ini saya terkena doktrin itu, bahkan saya rela melakukan apa saja yang penting dia (pelaku) itu senang dan gembira walaupun hal itu sampai mengorbankan harta, nyawa, sekalipun itu istri saya diberikan,” jelas pria paruh baya yang memakai peci putih dan baju batik ini.
Dan saat ini ia berencana agar pengajian tersebut yang dianggapnya sudah menyimpang segera ditutup agar tak menimbulkan korban jiwa. “Jadi sekarang ini saya ingin memberitahukan sebenarnya kepada semua tentang prilaku-prilakunya (pelaku) yang menyimpang lantaran melihat dari ucapan dan perbuatannya sudah mulai tak sejalan dengan ajaran islam,” ungkapnya.
Ternyata para jamaah dari pengajian ini harus melafadzkan ikrar atau sumpah yang disebut dengan Bai’at yang memiki 4 poin yakni,
1. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya akan tetap patuh dan setia mempertahankan ilmu tarekat sampai nyawa pulang ke rahmatullah.
2. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya percaya dan yakin dengan ilmu tarekat.
3. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya akan tetap patuh seiya semadu sesama satu guru.
4. Demi allah saya berjanji bahwasanya saya akan patuh dan setia kepada mesjid dan guru.
Melalui doktrin-doktrin inilah para jemaah seperti tersihir oleh pelaku. Dan pelaku banyak mengambil dari butir ketiga yang artinya segala yang dibicarakannya dan kemauannya adalah perkataan dan kemauan Tuhan. Dan para jamaah harus mengikuti semua perintahnya dan bagi yang melanggar akan dianggapnya kafir. Doktrin inilah yang ditanamkan pada setiap jamaah, yang akhirnya membuat pelaku dengan seenaknya saja menodai wanita-wanita yang menjadi pengikutnya baik itu gadis, janda maupun istri orang.
10 Kriteria Untuk Ajaran Yang Sesat
Menanggapi laporan belasan mantan jemaah AA itu, pihak MUI SU melalui Hardiansyah selaku Sekretaris Fatwa MUI SU mengatakan sudah mengambil keterangan-keterangan dari mantan jamaah pengajian. Selanjutnya menyurati pimpinan pengajian untuk mengkonfrontir masalah ini.
“Jamaah dari pengajian tarekat yang mendatangi kita menyampaikan kalau ada penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di pengajian tersebut. Kita sudah mengambil keterangan dari para jamaah dan akan mencoba menyurati dan mengkonfrontir masalah ini kepada yang bersangkutan agar berimbang dan tak sepihak,” ujar pria berkaca mata ini.
Dalam pertemuan dengan para mantan murid pengajian itu, dari 10 kriteria dari ajaran-ajaran sesat, 7 diantaranya pengajian tersebut sudah melanggar dari ketentuan.
“Tadi ada 10 kriteria untuk ajaran yang sesat, dan pengajian itu sudah melanggar 7 diantaranya yakni; mengingkari otentitas alquran, mengingkari tafsir al quran, ingkari sunah, menghina para nabi dan rasul, mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, merubah dan menambah syar’i dan mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil. Dan hal ini sudah menjadi bahan kita untuk menanyakan kebenaran ini kepada yang bersangkutan. Jadi kita belum bisa memutuskan apakah sesat atau tidak,” pungkasnya mengakhiri.
Pantauan di aula MUI SU, belasan mantan jamaah dan dihadiri beberapa pemuda ikut melihat dan mendengarkan pengakuan dari korban dan jamaah lain. Beberapa diantaranya jamaah pun menangis karena selama ini merasa dibohongin dan dimanfaatkan oleh pelaku. (bay/bud)
http://www.posmetro-medan.com/?p=10627
kepercayaan tanpa nalar akibatnya ya gini
0
3.5K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan