Semua orang tua di dunia ini pasti ingin mempunyai anak yang pintar. Apalagi jika si anak menjadi juara di sekolah, pasti orang tua sangatlah bahagia sekaligus bangga.
Memang anak pintar itu menjadi dambaan hampir disetiap keluarga.
Disadari atau tidak kebanyakan orang tua ataupun guru dalam mendidik dan membimbing anak / murid juga berorientasi pada satu tujuan yaitu "pintar". Bahkan sampai ada pepatah orang tua jaman dulu yang bilang "JADILAH ANAK YANG PINTAR BIAR HIDUP ENAK".

Ya.. "Pintar"
Memang ga ada yang salah dengan kata pintar ini. Banyak anak2 pintar yang setelah dewasa menjadi orang2 sukses bahkan menjadi orang besar.
Tapi menurut pandangan ane pintar itu tidak berbanding lurus dengan kesuksesan. Menurut pandangan ane jadi anak yang pintar belum tentu bisa hidup enak di masa depan. Anak yang pintar tak menjamin dekat dengan kesuksesan. Anak yang pintar pun setelah dewasa belum tentu mudah mencari kerja. Menurut ane kunci kesuksesan hanya dua yaitu :
1. keberuntungan, dan
2. sikap rajin.
Ya, inilah kunci utama kesuksesan versi ane.

Ternyata jadi anak yang pintar itu ga ada istimewanya jika tidak disertai keberuntungan. Kisah ane salah satunya. Ane dari semenjak sd, smp sampai sma adalah juara kelas dan selalu terpilih jadi perwakilan sekolah untuk lomba sampai tingkat kabupaten. Dan itu menjadikan orang tuaku bangga. Tapi setelah beranjak dewasa dan lulus dari universitas jurusan keguruan, ada yang berubah.
Setelah lama mencari kerja dan sempat nganggur lama ane bekerja jadi guru honorer.
Singkat cerita ane reunian sama temen sma. Setelah ngobrol panjang kebanyakan mereka pun tidak melanjutkan kuliah, dan langsung bekerja di PT semenjak keluar sma. Mereka udah pada sukses terlihat dari tunggangannya adalah mobil bro, sementara ane masih tetep pake motor matic butut. Padahal mereka dulunya adalah para nominasi juara dari bawah (hehe maaf ya).Mereka pun agak heran dengan kehidupanku sekarang.

Sungguh ironi memang. Bisa dibayangkan gaji pokok karyawan PT itu UMR kisaran 3jt lebih, belum lemburan bisa total 6jt. Sedangkan guru honorer hanya 300rb itupun gajiannya nunggu dana BOS turun dulu. Tapi alhamdulilah ane masih bisa selalu bersyukur.
Jadi menurut ane hanya keberuntungan dan sikap rajinlah kunci utama kesuksesan.

Mungkin diantara agan2 juga ada yg ngalamin hal serupa...