- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ongen Memohon Kapolri Hentikan Perkaranya
TS
anshasoank
Ongen Memohon Kapolri Hentikan Perkaranya
Ongen Memohon Kapolri Hentikan Perkaranya
Jakarta, GATRAnews - Pemilik akun twitter @ypaonganan, Dr Yulianus Paonganan, S.si, M.Si, memohon Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menghentikan perkara pemuatan foto dan ujaran "Papa Minta Lont*" yang diduga dilakukannya, yang disangka melanggar Undang-Undang (UU) Pornografi dan atau UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Memohon dengan sungguh-sungguh kepada Bapak Kapolri dapat segera untuk mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3)," kata Suhardi Somomoeljono, kuasa hukum dosen bernama panggilan Ongen itu, dalam konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (26/12).
Kemudian, lanjut Suhardi, pihaknya juga meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong agar Polri menghentikan perkara ini, demi kepentingan bangsa dan negara dalam menghadapi tantangan global, khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah di depan mata.
"Foto sejak tahun 2012, saat itu Bapak Joko Widodo masih calon gubernur. Kami sudah minta segera ditangguhkan penahanannya, khsusnya sekarang suasana Natal. Bahkan kami sudah minta ke Bareskrim Polri supaya ini dihentikan penyidikannya,"kata Suhardi.
Tim kuasa hukum tersangka Ongen telah mengajukan permohonan dan alasan hukum untuk menghentikan perkara tersebut kepada Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti pada 22 Desember 2015.
Menurutnya, ada 10 alasan pihaknya memohon agar penyidik Bareskrim Mabes Polri menghentikan perkara yang disangkakan terhadap Ongen, di antaranya cuitan (tulisan di media sosial Twitter) Ongen tidak mengandung pornografi dan tidak mempunyai motif jahat tehadap Jokowi.
Selain itu, Ongen yang merupakan ilmuwan dan dosen ini, sedang menggarap proyek pembutan pesawat tanpa awak (drone) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia telah menunjuk perusahaan tempat Ongen bekerja, PT Trimitra Wisesa Abadi, untuk mengerjakan drone yang sangat membanggakan negara dan bangsa Indonesia.
"Proyek ini sangat penting demi bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan cita-cita Nawacita. Di Nawacita itu kan menggariskan, harus memiliki industri dalam negeri yang betul-betul andal dalam persaingan global. Yulianus Paonganan ini betul-betul telah mewujudkan cita-cita itu," katanya.
Menurut Suhardi, jika proyek ini terganggu atau terbengkalai, karena Ongen tidak bisa mengerjakannya, maka akan merugikan bangsa dan negara Indonesia. Padahal, jika proyek ini terwujud, tidak menutup kemungkinan berbagai negara akan memasan pesawat, sehingga akan menguntungkan negara dan rakyat Indonesia.
Sesuai pengakuan Ongen, cuitan di akun twitter pribadinya dengan tagar #PapaDoyanpramuria, #PapaMintaPaha dan lainnya itu tidak bermaksud berbuat jahat (bad faith) terhadap Presiden Jokowi.
"Motif yang dapat diterima akal sehat atas beredarnya kata-kata dalam twitter@ypaonganan tersebut semata-mata hanya untuk mendompleng pemberitaan #PapaMintaSaham dengan sasaran terwujudnya trending topic di akaun twitter @ypaonganan," kata Suhardi.
Kemudian, lanjut Suhardi, postingan kliennya tidak bermaksud menebar kebencian terhadap Presiden Jokowi, baik secara pribadi maupun selaku Presiden Republik Indonesia.
Terlebih, foto Jokowi dengan Nikita Mirzani itu bukan diambil oleh Ongen, tetapi Ongen mengambilnya dari postingan pihak lain melalui media online. "Foto itu sudah ada sejak tahun 2012 saat itu Joko Widodo masih calon gubernur DKI Jakarta," katanya.
Dalam kasus ini, penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menyangka Ongen menyebarkan pornografi sehingga melanggar Pasal 4 Ayat (1) huruf a dan huruf e juncto Pasal 29 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 27 Ayat (1) juncto Pasal 45 Ayat (I) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Reporter: Iwan Sutiawan
Editor: Tian Arief
Gatra
minta bubur dibalikin jadi nasi..
0
8K
91
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan