- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Presidium IDI Kritik Pedas BPJS, Tarif Dokter Lebih Rendah Daripada Toilet Umum


TS
kortikal
Presidium IDI Kritik Pedas BPJS, Tarif Dokter Lebih Rendah Daripada Toilet Umum
Permasalahan terkait kebijakan BPJS yang belum rapi menimbulkan keluhan yang belum usai. Presidium Dokter Indonesia kritik pedas BPJS. Yadi Permana melayangkan kritik pedas kepada manajemen BPJS. Katanya, tarif parkir dan buang air di toilet umum masih lebih tinggi daripada tarif jasa dokter.
Sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebelum-sebelumnya kerap mendapat protes dari masyarakat. Pasalnya proses pelayanan di BPJS terlalu berbelit sehingga banyak pasien terlantar.
Menurut Yadi, berdasarkan peraturan BPJS Kesehatan saat ini, dokter hanya mendapat biaya jasa medis sebesar Rp 2.000 per pasien.
“Bahkan lebih murah dari biaya parkir, atau ya untuk biaya pipis sajalah. Seharusnya dokter itu diberi tarif yang pantas sehingga pelayanannya lebih baik,” ujar Yadi.
“Konsep BPJS berdasarkan INA-CBG’s itu tidak mencakup komponen jasa medis. Itu hanya mengakomodasi paket-paket saja,” ujar Yadi dalam acara diskusi di Jakarta, Minggu (9/8/2015) dikutip Kompas.
Yadi mengatakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pernah merekomendasikan pemerintah soal biaya jasa medis dalam sistem BPJS. Yadi mengambil contoh biaya jasa medis bagi dokter umum, yakni Rp 15 juta per bulan untuk semua pasien.
Yadi menegaskan bahwa protesnya tersebut bukan karena dokter “mata duitan”. Menurut dia, masih banyak dokter yang memiliki hati melayani masyarakat, terutama di daerah pelosok. “Tapi, pertanyaannya, mau sampai kapan ya pemerintah seperti itu?” ujar Yadi. PERBUDAKAN
BPJS= Bikin Pasien Jadi Susah
BPJS= Banyak Pasien Jasa Sedikit
Mau sampai kapan sih BPJS amburadul macam gini, bgmnapun ujung tombak pelayanan BPJS ya para tenaga kesehatan
Mending gedein aja gaji dokter, kasih patokan gaji yg layak sesuai pengalaman dan sertifikasi, dibanding gaji anggota dHewan digedein, bikin gaduh politik aja
Sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebelum-sebelumnya kerap mendapat protes dari masyarakat. Pasalnya proses pelayanan di BPJS terlalu berbelit sehingga banyak pasien terlantar.
Menurut Yadi, berdasarkan peraturan BPJS Kesehatan saat ini, dokter hanya mendapat biaya jasa medis sebesar Rp 2.000 per pasien.
“Bahkan lebih murah dari biaya parkir, atau ya untuk biaya pipis sajalah. Seharusnya dokter itu diberi tarif yang pantas sehingga pelayanannya lebih baik,” ujar Yadi.
“Konsep BPJS berdasarkan INA-CBG’s itu tidak mencakup komponen jasa medis. Itu hanya mengakomodasi paket-paket saja,” ujar Yadi dalam acara diskusi di Jakarta, Minggu (9/8/2015) dikutip Kompas.
Yadi mengatakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pernah merekomendasikan pemerintah soal biaya jasa medis dalam sistem BPJS. Yadi mengambil contoh biaya jasa medis bagi dokter umum, yakni Rp 15 juta per bulan untuk semua pasien.
Yadi menegaskan bahwa protesnya tersebut bukan karena dokter “mata duitan”. Menurut dia, masih banyak dokter yang memiliki hati melayani masyarakat, terutama di daerah pelosok. “Tapi, pertanyaannya, mau sampai kapan ya pemerintah seperti itu?” ujar Yadi. PERBUDAKAN
BPJS= Bikin Pasien Jadi Susah
BPJS= Banyak Pasien Jasa Sedikit
Mau sampai kapan sih BPJS amburadul macam gini, bgmnapun ujung tombak pelayanan BPJS ya para tenaga kesehatan

Mending gedein aja gaji dokter, kasih patokan gaji yg layak sesuai pengalaman dan sertifikasi, dibanding gaji anggota dHewan digedein, bikin gaduh politik aja

0
6.2K
60


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan