- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesiaku , tempatnya para "Preman Berjubah"
TS
galaxyexl
Indonesiaku , tempatnya para "Preman Berjubah"
WELCOME TO MY THREAD
Spoiler for nb:
Moga-moga ane kagak , dan sorry kalau berantakan maklum baru pertama bikin thread gan
Pembukaan
Quote:
Negeri ini semakin dikuasai oleh segerombolan preman berjubah. Organisasi massa yang berkedok agama mayoritas di Indonesia semakin lama semakin meresahkan masyarakat. Kepolisian Republik Indonesia yang seharusnya menjadi lembaga ‘resmi’ penegak hukum dan pelindung masyarakat malah menjadi impoten dan tiarap ketakutan menghadapi Gerombolan ini. Tidak ada satupun institusi pemerintah negeri ini yang berani menghadapi Gerombolan. Dari kepala negara sampai aparat kelurahan semuanya gemetar ketakutan.
Gerombolan ini awalnya dibentuk pada waktu Hari Kemerdekaan RI yang ke 53, yaitu tahun 1998. Cikal bakal kelompok preman ini adalah PAMSWAKARSA karena kejadian pasca Mei 98, yang diprakarsai oleh mantan presiden Habibie, dan bisa disebut para pendirinya adalah:
- Wiranto, waktu itu Pangab
- Djaja Suparman, waktu itu Pangdam Jaya
- Nugroho Jayusman, Kapolda Metro Jaya ketika itu
- Sutanto, Dansek Tanah Abang saat itu
Tujuan awal di saat itu memang baik, dan ada memang sedikit “prestasi” Gerombolan yang lumayan, tapi seiring dengan perkembangannya, gerombolan preman berjubah ini makin brutal dan menorehkan tinta emas di republik ini. Lebih panjang daftar dosa gerombolan preman ini dibanding prestasinya. Pentolannya selalu merasa bahwa dialah segala-galanya, main gebuk, main libas, tidak tahu aturan.
Selentingan bahwa gerombolan ini dibiayai dari ‘dana taktis’ institusi tertentu pemerintah rasanya bukan tidak mungkin. Melihat asal-usul dan sejarahnya siapa-siapa di belakang pendiriannya, terlalu naïve kalau berpikir tidak ada ‘back-up’ dari negara. Gerombolan ini seperti yang dalam film-film spionase disebut dengan ‘black-ops’. Perpanjangan tangan pemerintah, yang dipelihara pemerintah, dengan dana taktis pemerintah, untuk mengerjakan tugas-tugas yang pemerintah tidak mungkin kerjakan sendiri dan MENYANGKAL semua keterlibatan pemerintah atas gerombolan tsb.
Makanya tidak heran jika PRESIDEN (yang manapun) dan KAPOLRI (yang manapun) CIUT NYALINYA dengan Gerombolan ini
Gerombolan ini awalnya dibentuk pada waktu Hari Kemerdekaan RI yang ke 53, yaitu tahun 1998. Cikal bakal kelompok preman ini adalah PAMSWAKARSA karena kejadian pasca Mei 98, yang diprakarsai oleh mantan presiden Habibie, dan bisa disebut para pendirinya adalah:
- Wiranto, waktu itu Pangab
- Djaja Suparman, waktu itu Pangdam Jaya
- Nugroho Jayusman, Kapolda Metro Jaya ketika itu
- Sutanto, Dansek Tanah Abang saat itu
Tujuan awal di saat itu memang baik, dan ada memang sedikit “prestasi” Gerombolan yang lumayan, tapi seiring dengan perkembangannya, gerombolan preman berjubah ini makin brutal dan menorehkan tinta emas di republik ini. Lebih panjang daftar dosa gerombolan preman ini dibanding prestasinya. Pentolannya selalu merasa bahwa dialah segala-galanya, main gebuk, main libas, tidak tahu aturan.
Selentingan bahwa gerombolan ini dibiayai dari ‘dana taktis’ institusi tertentu pemerintah rasanya bukan tidak mungkin. Melihat asal-usul dan sejarahnya siapa-siapa di belakang pendiriannya, terlalu naïve kalau berpikir tidak ada ‘back-up’ dari negara. Gerombolan ini seperti yang dalam film-film spionase disebut dengan ‘black-ops’. Perpanjangan tangan pemerintah, yang dipelihara pemerintah, dengan dana taktis pemerintah, untuk mengerjakan tugas-tugas yang pemerintah tidak mungkin kerjakan sendiri dan MENYANGKAL semua keterlibatan pemerintah atas gerombolan tsb.
Makanya tidak heran jika PRESIDEN (yang manapun) dan KAPOLRI (yang manapun) CIUT NYALINYA dengan Gerombolan ini
Berikut daftar sepak terjang "Gerombolan" dari waktu ke waktu :
Tahun 1998
Quote:
~ 14 Oktober-18 Oktober Badan Pencara Fakta DPP-GEROMBOLAN mengadakan investigasi kasus peneroran, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustad, dan beberapa guru pengajian dengan dalih dukun santet di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain di Demak, Pasuruan, Jember, Purbalingga, dan Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum GEROMBOLAN.
~ 21 Oktober DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan Pernyataan Sikap dan Seruan tentang hasil kerja Badan Pencari Fakta DPP-GEROMBOLAN dari tanggal 14-18 Oktober 1998. Berbarengan dengan hal tersebut di atas DPP-GEROMBOLAN menyampaikan pernyatan sikap dan seruannya kepada Presiden Republik Indonesia tentang “Kasus Ninja” .DPP-GEROMBOLAN mengumumkan bahwa pencantuman nama mereka sebagai penanggung jawab buku yang berjudul Bangkitnya Kembali Gerakan Marxisme, Leninisme/Komunisme di Indonesia setebal 12 halaman yang ditulis oleh Abul Ghozwah diterbitkan di Jakarta, medio Oktober 1998, adalah tidak benar.
~ 28 Oktober DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan “Seruan Jihad GEROMBOLAN” terhadap “pasukan ninja” yang isinya menerangkan bahwa pelaku/dalang/penyandang dana dan atau siapa pun yang terlibat dalam aksi ninja dalam penteroran terhadap ulama adalah halal untuk ditumpahkan darahnya.
~ 7 November DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan pernyataan sikap yang mendukung sepenuhnya pelaksanaan Sidang Istimewa MPR 1998.
~ 12 November DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan Surat Pernyataan tentang Tuntutan Pertanggungjawaban Orde Baru.
~ 13 November Menyampaikan aspirasi ke Sidang Istimewa MPR 1998 tentang tuntutan rakyat yang menghendaki :
1.Pencabutan Pancasila sebagai asas tunggal
2.Pencabutan P4
3.Pencabutan Lima Paket Undang-undang Politik
4.Pencabutan Dwifungsi ABRI dari Badan Legislatif atau Eksekutif
5. Penghargaan hak asasi manusia
6.Pertanggungjawaban mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto
7.Permohonan Maaf Golkar sebagai Penanggung Jawab Orde Baru
~ 14 November DPP-GEROMBOLAN menyampaikan sikap solidaritas kepada angkatan mahasiswa reformis Indonesia sebagai front terdepan dalam perjuangan Rakyat Indonesia . DPP-GEROMBOLAN mengumumkan bahwa ormas ini telah mendaftarkan diri ke Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia
~ 22 November Insiden Ketapang meletus
~ 26 November DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan kronologi Insiden Ketapang, tentang diserangnya perkampungan muslim oleh sejumlah preman Ambon non-Muslim yang menghancurkan sebagian bangunan Mesjid Khairul Biqa’. Hal ini disampaikan langsung dalam tatap muka dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta
~ 1 Desember DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan Pernyataan Sikap tentang Insiden Kupang, Nusa Tenggara Timur yang intinya “mengecam, mengutuk dan melaknat tindakan sekelompok orang Kristen Radikal yang telah merusak / membakar sejumlah mesjid dan membantai / membunuh / menganiaya sejumlah umat muslim.
~ 16 Desember GEROMBOLAN beserta ormas-ormas lainnya di tugu Monumen Nasional berunjuk rasa dan mengeluarkan pernyataan sikap tentang penutupan tempat-tempat maksiat menghadapi bulan suci Ramadan 1419 H/1998 M.
Tahun 1999
Quote:
~ 5 Januari DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan surat dukungan perjuangan kepada santri dan warga kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Jati Negara, Jakarta Timur, dalam memperjuangkan Amar ma’ruf nahi munkar dengan usaha menutup tempat-tempat maksiat di lingkungan sekitarnya yang menjadi sarang minuman keras, perjudian, pramuriaan dan premanisme yang telah mengganggu kamtibnas serta merusak nilai-nilai agama dan sosial kemasyarakatan.
~ 21 Januari DPP-GEROMBOLAN berkunjung ke Mabes TNI di Cilangkap untuk menekan TNI agar menuntaskan kasus Ambon.
~ 29 Maret DPP-GEROMBOLAN mengutus delegasi untuk menyampaikan surat kepada Jenderal Polisi Roesmanhadi perihal Permohonan Pemeriksaan mantan Menhankam/Pangab RI Jend. (Purn.) L.B. Moerdani dan kroni-kroninya tentang keterlibatannya dalam beberapa kerusuhan sebagaimana diberitakan oleh sebuah majalah Far Eastern Economic Review (FEER) yang terbit di Hongkong.
~ 11 April Mobil Ketua Umum GEROMBOLAN ditembaki oleh orang yang tak dikenal
~ 17 April beberapa ormas mengeluarkan pernyataan sikap bersama yang berisi mengutuk pelaku pemboman Mesjid Istiqlal, dan menuntut kepada pihak kepolisian agar mengusut secara tuntas pelaku pemboman tersebut.
~ 24 Mei DPP-GEROMBOLAN dengan laskar-nya berhasil menangkap oknum mahasiswa Universitas Tarumanegara yang bernama Pilipus Cimeuw yang telah menurunkan spanduk yang dipasang di jembatan penyeberangan di depan kampusnya karena tersinggung dengan isi tulisan spanduk yang berbunyi Awas waspada! Zionisme & Komunisme Masuk di Segala Sektor Kehidupan. Dua rekannya, Mario dan Iqbal melarikan diri
~ 30 Mei
-DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan Sikap Politik “netral terarah” dalam menghadapi Pemilu 7 Juni
-DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan fatwa tentang “keharaman” memilih partai yang menetapkan calon legislatif non-muslim dalam Pemilu 1999 melebihi 15%.
Awal Juni Tim pengkaji masalah Aceh DPP-GEROMBOLAN membuat konsep penyelesaian masalah Aceh, mulai dari pemberdayaan ekonomi sampai dengan pemberlakukan Syari’at Islam.
~ 2 Juni DPP-GEROMBOLAN berunjuk rasa di depan Mapolda Metro Jaya mengeluarkan pernyataan sikap agar media-media pornografi, perjudian, pelecehan dan penindasan terhadap Islam dan ummat Islam dihapus.
~ 6 Juni Malam hari sebelum Pemilu 1999, menyelamatkan 18 orang ustadz yang terbagi di beberapa wilayah ibu kota dan sekitarnya, karena telah dianiaya oleh sejumlah kader PDI Perjuangan yang telah tersinggung oleh seruan dan fatwa beberapa ormas Islam
~ 24 Juni DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan sikap tentang “Penolakan Calon Presiden Wanita”
~ 28 Juni DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan “pelurusan berita” tentang GEROMBOLAN Menjenguk Soeharto yang dimuat di beberapa media massa ibu kota adalah Fitnah
~ 14 Juli Konsep GEROMBOLAN tentang masalah Aceh dibahas oleh sejumlah petinggi TNI di Cilangkap, dan mendapat respon yang positif, kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat yang juga mendapat respon yang baik
~ 22 Agustus DPP-GEROMBOLAN, LPI dan simpatisan mengadakan Pawai Akbar keliling Ibu Kota Jakarta dengan nama “Pawai Anti Maksiat” yang bertema “Meraih Taat, Mencampak maksiat dalam rangka menuju Indonesia Baru yang Religius”.
~ 27 Agustus DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan surat pemberitahuan yang dimuat di beberapa media ibukota tentang “Penjelasan Pawai Akbar GEROMBOLAN”, sehubungan dengan terjadinya ketegangan antara beberapa ormas
~ 25 September DPP-GEROMBOLAN mengeluarkan surat pernyataan menolak Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU-PKB)
*lanjut dibawah gan*
Diubah oleh galaxyexl 21-02-2014 13:25
0
2.9K
Kutip
16
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan