Momen atau peristiwa bisnis apa yang paling epik di sepanjang tahun 2015 ini? The most epic business moment yang layak dikenang, dan layak ditabalkan sebagai Business Moment of the Year 2015?
Kali ini saya akan mencoba melacak tiga kejadian bisnis yang layak dinominasikan sebagai business moment of the year 2015.
Apa saja 3 peristiwa bisnis yang historik itu? Dan apa pelajaran yang bisa kita petik darinya?
Mari kita ulik sambil ditemani secangkir cappucino caramel hangat . Pas buat udara mendung seperti sekarang ini.
Ada tiga peristiwa berlainan yang mungkin layak kita kenang dari tahun 2015 ini, dan pantas kita tabalkan sebagai momen bisnis paling epik. Langsung saja saja jelaskan satu persatu.
Quote:
Momen Paling Epik # 1 : Kejatuhan Rupiah hingga Menembus Angka Rp 14.700 di bulan September 2015.
Quote:
Spoiler for picture:
Sekedar catatan, angka ini merupakan nilai rupiah paling rendah semenjak krisis moneter 17 tahun silam. Maka angka 14.700 adalah angka historik di era sekarang.
Tak pelak peristiwa ini memberikan impak yang signifikan bagi sebagian pelaku bisnis di tanah air. Biaya bahan baku yang kebanyakan masih impor menjadi melambung, dan menimbulkan imported inflation.
Ujungnya, Anda sebagai konsumen juga mesti menanggung beban : harga barang seperti gadget, sepeda motor dan rumah terus naik sejalan kejatuhan rupiah.
Rupiah sempat menguat cepat di bulan Oktober, namun sialnya dibulan bulan ini rupiah kembali terhempas ke angka 14ribu.
Ada dua faktor kunci yang membuat rupiah termehek-mehek :
÷ pertumbuhan ekonomi China yang slowdown dan rencana kenaikan suku bunga di USA.
Kejatuhan ekonomi China amat masif dampaknya bagi Indonesia, sebab kita amat bergantung pada ekonomi dari negerinya mendiang Deng Xiao Ping.
Sementara rencana kenaikan suku bunga dolar, akan membuat investor global lebih memilih mata uang Paman Sam, daripada mata uang emerging markets seperti Rupiah Indonesia.
Dengan melihat perkembangan yang ada, dengan muram kita bisa bilang : pelan-pelan mungkin rupiah akan kembali mampir ke angka 14.700. Sebelum akhirnya sukses menembus angka Rp 15.000. Really sad but maybe true.
Momen Paling Epik # 2 : Puncak Demam Batu Akik di sepanjang bulan Januari – Maret 2015.
Quote:
Spoiler for picture:
Tak pelak, peristiwan yang heboh ini layak kita kenang dari tahun 2015. Sebab dari kejadian ini kita belajar : betapa kita sebagai manusia amat rentan untuk jatuh dalam jebakan irasionalitas saat memburu dunia materi.
Dalam ilmu financial psychology, fenomena itu disebut sebagai “irrational exuberance” : perilaku kesurupan kolektif akan sebuah objek tertentu. Objeknya bisa batu akik, saham, gadget, bunga anthurium, bunga tulip atau apapun. Saat kesurupan dan tenggelam dalam mania, biasanya elemen-elemen rasionalitas menjadi terbujur kaku di pinggir got.
Kini demam batu akik sudah mulai mereda. Harga batu yang dulunya bisa 10 juta, sudah “kembali normal” ke angka 1 jutaan. Banyak pedagang batu akik dadakan yang sudah gulung tikar.
Siklus dari “irrational exuberance” selalu seperti itu : demam meledak > semua berbondong-bondong mencari > harga melambung > semua orang ikut jualan dan pasokan membanjiri pasar > lalu buble meletus.
Betapapun, peristiwa kehebohan demam batu akik layak kita nominasikan sebagai the most epic moment di tahun 2015 ini. Agar kita selalu sadar, betapa kita – saya dan Anda semua — mudah terjebak dalam “kebodohan kolektif”.
Momen Paling Epik # 3 : Deklarasi Layanan 4G LTE Secara Nasional di bulan Desember 2015.
Quote:
Spoiler for picture:
Peristiwa deklarasi layanan 4G secara nasional ini baru berlangsung bulan kemarin, saat semua operator telco (Telkomsel, XL, Indosat, Smartfren, dll) sepakat menggelar layanan 4G secara nasional dan serentak.
Peristiwa ini penting, sebab kini kita akan terus hidup dalam era digital yang makin masif. Kecepatan koneksi internet yang makin cepat juga terbukti memberi dampak positif bagi laju ekonomi sebuah bangsa.
Saat ini, rata-rata kecepatan internet di Indonesia sudah tembus 2 Mbps. Not bad. Namun kecepatan rata-rata di Malaysia sudah tembus 10 Mbps dan di Singapore sudah terbang ke angka 60 Mbps.
Memang di daerah segitiga emas Jakarta, kecapatan layanan 4G XL sudah bisa tembus 50 Mbps dan Telkomsel sudah mencapai angka 30an Mbps (kecepatan jaringan 4G XL memang paling kencang diantara operator lainnya).
Namun itu kan di Jakarta. Kalau di Mbantul dan Gunung Kidul, berapa kecepatannya? Atau di pulau Buru, Ambon?
Maka rencana menggelar layanan 4G secara nasional menjadi relevan. Di prediksi, jumlah pengguna 4G di Indonesia akan tumbuh 16 kali lipat dalam lima tahun ke depan. Adopsi 4G akan cukup cepat sejalan dengan ketersediaan smartphone 4G dengan harga yang terjangkau.
DEMIKIANLAH, tiga momen yang layak dinominasikan sebagai the most epic moment in business in 2015