Sukoharjo — Setelah beberapa waktu lalu, bahan untuk surat-surat administrasi kendaraan yakni STNK dan BPKB dinyatakan habis karena terlambat pendistribusian dari Direktorat Lalu Lintas Polri, kini giliran bahan plat nomor kendaraan menyusul habis.

Untuk mengatasi hal itu, Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo memperbolehkan pemilik kendaraan untuk membuat plat nomor sendiri sesuai dengan surat administrasi kendaraan.

Kanit Regident Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Sumini, Rabu (22/5), menjelaskan, keterlambatan tersebut sudah disiasati dengan cara memberikan notes bercap resmi sebagai keterangan STNK dan BPKB sementara.

Selain itu, pihaknya juga memperbolehkan pemilik kendaraan bermotor untuk membuat plat nomor sendiri, menyusul Samsat belum dapat memberikan plat nomor akibat keterlambatan distribusi.

“Kalau untuk kehabisan plat nomor kendaraan sudah terjadi dalam satu bulan ini. Sebenarnya kita siasati kendaraan baru dengan plat nomor sementara menggunakan bahan sejenis kardus. Namun, kebanyakan masyarakat tidak mau, sehingga kami perbolehkan mereka membuat plat nomor sendiri sesuai administrasi,” ujar Iptu Sumini.

Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait keterlambatan distribusi material dari Dirlantas. Namun, sesuai informasi yang diterimanya bahwa pengiriman material administrasi kendaraan tertunda selama 6 bulan.

“Saya tidak tahu banyak mengenai berhentinya pengiriman bahan material pembuat surat-surat ini karena masalah apa. Namun, ini terjadi bukan hanya di Sukoharjo. Keterlambatan juga dialami di beberapa daerah,” tuturnya.

Sampai saat ini, terhitung sejak mulai habisnya bahan STNK pada 18 Maret lalu, jumlah STNK yang mengantri pembuatan baru untuk kendaraan roda dua sebanyak 16.324. Sedangkan untuk roda empat sebanyak 1.928 orang.

“Sementara bahan BPKB sudah habis pada 7 Februari lalu. Karena kehabisan material, saat ini kami hanya bisa mengeluarkan BPKB sementara. Sedang pemohon BPKB yang harus menggunakan BPKB sementara sampai dengan saat ini sebanyak 11.623. Padahal setiap hari ada 100 hingga 150 pengajuan STNK atau BPKB baru,” imbuhnya.

Habisnya bahan STNK, BPKB dan plat nomor tersebut diketahui dari Surat Telegram Kapolri No : STR /72/II/2013 Tanggal 14 Februari 2013 yang baru dipublikasi di situs TMC Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Dalam surat itu tertulis kalau untuk mengatasi kekurangan materiil BPKB yang diperkirakan habis pertengahan Bulan April 2013, sebagai pengganti akan diterbitkan surat keterangan sementara yang berlaku maksimal 6 bulan sejak diterbitkan.
Sumber : Plat nomor sulit didapat

VIVAnews - Dua kantor Sistem Manunggal Satu Atap (Samsat) Depok dan Cinere mengalami kelangkaan blanko STNK dan BPKB. Tak hanya dua persoalan tadi, kantor tersebut juga terancam kehabisan stok pelat atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
Samsat Depok beralasan, itu lantaran Mabes Polri belum juga melakukan lelang kebutuhan bahan baku kendaraan tersebut. Akibatnya, para wajib pajak mengaku resah. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya beralih ke pembuatan pelat nomor di pinggir jalan.

Kanit STNK Samsat Depok Ajun Komisaris Eko Bagus Riyadi, mengatakan kelangkaan pelat nomor telah terjadi sejak dua pekan terakhir. Dan jika tidak ada tindak lanjut maka stok pelat nomor akan habis dalam waktu kurang dari sepekan ke depan.

Namun sayangnya, Eko enggan menjelaskan labih lanjut soal masalah ini. "Besok sajalah kalau mau konfirmasi lebih lanjut," kata dia, Selasa 3 September 2013.
Berdasarkan data yang dimiliki Samsat Depok, persediaan pelat nomor yang dimiliki hanya ada sebanyak 6.900 pasang. Untuk kendaraan roda dua, ada 3.500 pelat hitam dan 400 pelat merah.
Sedangkan, stok pelat nomor bagi roda empat sebanyak 3.000 pasang yang terdiri dari 2.000 plat hitam, 500 pelat merah, dan 500 pelat kuning.
Sementara, jumlah permintaan pelat baru dan perpanjangan pajak serta STNK mencapai 80 sampai 90 kendaraan/hari. Ancaman kelangkaan plat nomor kendaraan juga terjadi di Samsat Cinere.
Bintara Urusan Material TNKB Samsat Cinere, Bripka Heru Sarwono mengaku stok yang ada hanya mampu bertahan sampai dua minggu ke depan.
Rincian stok pelat nomor saat ini sebanyak 5.651 pasang, terdiri dari pelat nomor kendaraan roda dua sebanyak 2.671 plat hitam, dan 581 plat merah. Sementara stok pelat nomor kendaraan roda empat sebanyak 1.267 plat hitam, 656 pelat merah, dan 476 pelat kuning. "Sudah kami laporkan ke Mabes Polri, kami tunggu tindak lanjutnya nanti," kata dia.
Salah seorang wajib pajak yang ditemui di Samsat Depok, Mangasi Tampubolon, 27 tahun, mengaku khawatir dengan kondisi ini. Dia takut jika harus menggunakan pelat nomor yang dicetak di pinggir jalan.
"Kalau bikin yang di pinggir jalan kan tidak ada lambang Polantas-nya. Nanti kalau kena tilang bagaimana?" ujarnya.
Sumber : Samsat terancam kehabisan plat nomor polisi