- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[EDISI MAULID NABI] Puisi-Puisi Kerinduan pada Rasul


TS
saikiae
[EDISI MAULID NABI] Puisi-Puisi Kerinduan pada Rasul
![[EDISI MAULID NABI] Puisi-Puisi Kerinduan pada Rasul](https://dl.kaskus.id/www.islamicdesktop.net/download/Islamic_Wallpaper_Muhammad_013-1366x768.jpg)
Quote:
Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillah, wasshalatu wassalamu ala rasulillah, amma ba'du.
para agan-agan yang ganteng dan aganwati yang cantik-cantik, selamat merayakan maulid khususnya bagi temen-temen ane yang muslim dan merayakannya. TS pengen mengisi perayaan maulid ini dengan nasihat nasihat bijak khususnya puisi tentang cinta rasul. Semoga dengan keindahan bahasa, ungkapan cinta dari penyairnya, kita bisa mendapatkan teladan yang baik.
Oh ya buat temen-temen kristiani ane ucapin selamat merayakan hari natal, semoga kita diliputi damai selalu.
Rindu Rasul
Oleh: Taufik Ismail
Spoiler for Rindu Rasul:
Rindu kami padamu
Ya Rasul
Rindu tiada terperi.
Berabad jarak darimu
Ya Rasul
Serasa dikau di sini.
Cinta ikhlasmu
Pada manusia
Bagai cahaya suarga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja?
1974.
Ya Rasulullah
oleh : Gus Mus
Spoiler for Ya Rasulullah:
Ya Rasulullah…
aku ingin menjadi santri berbaju putih yang tiba-tiba datang menghadapmu,
duduk menyentuhkan lututnya pada lututmu yang agung
dan meletakkan telapak tangannya di atas paha muliamu,
lalu aku akan bertanya….???
Ya Rasulullah… tentang Islamku,
Ya Rasulullah… tentang Imanku,
Ya Rasulullah… tentang Ihsanku.
Ya Rasulullah…
Mulut dan hatiku bersaksi tiada tuhan selain allah
dan bersaksi bahwa engkaulah utusan allah
tapi ku sembah jua diriku Astaghfirullah…!!
Dan risalahmu hanya ku baca bagai sejarah.
Ya Rasulullah…
Setiap saat jasadku solat setiap kali diriku bersimpuh diriku juga yang ku ingat,
setiap saat ku baca shalawat setiap saat tak lupa ku sampaikan salam
” Assalamu ‘alaika ayyuhan Nabiyu warahmatullahu wabarokatuh”
salam padamu wahai nabi juga rahmat dan berkat Allah
tapi tak pernah ku sadari apakah di hadapanku kau menjawab salamku bahkan apakah aku menyalamimu.
Ya Rasulullah… ragaku berpuasa dan jiwaku ku lepas bagai kuda
Ya Rasulullah… sekali-kali ku bayar zakat dengan niat mendapat balasan kontan dan berlipat
Ya Rasulullah… aku pernah naik haji sambil menaikkan gengsi.
Ya Rasulullah… Sudah Islamkah aku?
Ya Rasulullah…
Aku percaya Allah dan sifat-sifatNYA,
aku percaya malaikat,
percaya kitab suciNYA ,
percaya Nabi-nabi utusanNYA,
aku percaya akhirat,
percaya Qada QadarNYA seperti yang ku catat dan ku hafal dari Ustaz,
tapi aku tak tahu seberapa besar itu mempengaruhi kelakuanku.
Ya Rasulullah… sudah Imankah aku…???
Ya Rasulullah… ku dengar panggilan aku menghadap Allah
tapi apakah DIA menjumpaiku sementara wajah dan hatiku tak menentu.
Ya Rasulullah… dapatkah aku berihsan…???
Ya Rasulullah… ku ingin menatap meski sekejap wajahmu yang elok mengelok
setelah sekian lama mataku hanya menangkap gelap.
Ya Rasulullah… ku ingin mereguk senyummu yang segar setelah dahaga di padang kehidupan hambar hampir membuatku terkapar.
Ya Rasulullah… meski secercah titiskan pada ku cahayamu buat bekalku sekali lagi menghampiri NYA.
AKU MERINDUKANMU, O, MUHAMMADKU
Oleh:Gus Mus
Spoiler for Aku merindukanmu oh muhammadku:
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembut-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu, o. Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu
O, Muhammadku, O, Muhammadku!
Dimana-mana sesama saudara
Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Sekian banyak Abu Jahal Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak umatmu
O, Muhammadku – Sholawat dan salam bagimu –
Bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkaan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi
Umat sendiri?
O, Muhammadku
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Aku sungguh merindukanmu
Muhammadkan Hamba Ya Rabbi!
Oleh : Cak Nun
Spoiler for Muhammadkan Hamba ya Robbi:
Muhammadkan hamba Ya Rabbi!
Di setiap tarikan napas dan langkah kaki
Tak ada dambaan yang lebih sempurna lagi
Di ufuk jauh kerinduan hamba, Muhammad berdiri
Muhammadkan Ya Rabbi hamba yang hina dina
Seperti siang malammu yang patuh dan setia
Seperti bumi dan matahari yang bekerja sama
Menjalankan tugasnya dengan amat terpelihara
Sebagai adam hamba lahir dari gua garba ibunda
Engkau tuturkan pengetahuan tentang benda-benda
Hamba meniti alif-ba-ta makrifat pertama
Mengawali perjuangan untuk menjadi mulia
Ya Rabbi! Engkau tiupkan ruh ke dalam nuh hamba
Dengan perahu di padang pasir yang mensamudera
Hamba menangis oleh pengingkaran amat dahsyatnya
Dan bersujud di bawah bukti kebenaranmu yang nyata
Sesudah berulangkali bangun dan terbanting
Merenungi dan mencarilah hamba sebagai Ibrahim
Menatapi laut, bulan, bintang dan matahari
Sampai gamblang bagi hamba Allah yang sejati
Jadilah hamba pemuda pengangkat kapak
Menghancurkan berhala sampai luluh lantak
Hamba lawan jika ‘pun Fir’aun sepuluh jumlahnya
Karena api sejuk membungkus badan hamba
Kemudian Ya Rabbi engkau ajarkan hal kedewasaan
Yakni penyembelihan dan Kurban, pasrah dan keikhlasan
Tatkala dengan hati pedih pedang hamba ayunkan
Sukma hamba memasuki Ismail yang menelentang
Ismail hamba membisikkan firman-Mu Ya Rabbi
Bahwa dewasa tidaklah ditandai kegagahan diri
Melainkan rela menyaring dan menyeleksi
Agar secara jernih berkenalan dengan yang inti
Di saat meng-ismail itu betapa jiwa hamba gemetar
Ego pribadi adalah musuh yang teramat tegar
Jika di hadapan-Mu masih ada sejumput saja pamrih
Maka leher hamba sendiri yang bakal tersembelih
Dan memang kepala hamba tanggal berulangkali
Di medan peperangan modern ini Ya Rabbi
Hambalah kambing di jalanan peradaban ini
Darah mengucur, daging hamba dijadikan kenduri
Tulus hati dan istiqamah Ismail Ya Rabbi
Betapa sering lenyap dari gairah perjuangan ini
Keberanian untuk bersetia kepada kehendakmu
Di hadapan musuh gugur satu demi satu
Maka hamba-Mu yang dungu belajar menjadi Musa
Meniti kembali setiap hakikat alif-ba-ta
Belajar berkata-kata, belajar merumuskan cara
Harun hamba membantu mengungkapkannya
Musa hamba membukakan universitas cakrawala
Setiap gejala dan segala warna zaman hamba baca
Dengan seribu buku dan seribu perdebatan
Hamba tuntaskan makna kebangkitan
Tongkat hamba angkat dan tegakkan Ya rabbi
Memusnahkan iklan-iklan takhayul Fir’aun yang keji
Ular klenik pembangunan, sihir gaya kebudayaan
Karena telah hamba genggam yang bernama kebenaran
Ya Rabbi! Alangkah agung segala ciptaan ini
Kebenaran belaka membuat hidup kering dan sepi
Maka engkau jadikan hamba Isa yang lembut wajahnya
Dengan mata sayu namun bercahaya, mengajarkan cinta
Isa hamba sedemikian runduknya kepada dunia
Segala tutur kata dan perilakunya kelembutan belaka
Sehingga murid-murid hamba dan anak turunnya terkesima
Tenggelam mesra dalam Isa hamba yang disangka Tuhannya
Ya Rabbi! Haruslah berlangsung keseimbangan
Antara cinta dengan kebenaran
Haruslah ada tuntunan pengelolaan
Atas segala ilmu dan nilai yang engkau anugerahkan
Karena itu Muhammad ‘kan hamba Ya rabbi
Bukakan pintu kesempurnaan yang sejati
Pamungkas segala pengetahuan hidup dan hati suci
Perangkum bangunan keselamatan para Rasul dan Nabi
Muhammad ‘kan hamba Ya Rabbi, Muhammad ‘kan!
Agar tak menangis dalam keyatimpiatuan
Agar tak mengutuk meski batu dan benci ditimpakan
Agar sesudah hijrah hamba memperoleh kemenangan
Muhammad ‘kan hamba Ya Rabbi, Muhammad ‘kan hamba
Agar kehidupan hamba jauh melampaui usia hamba
Agar kematian tak menghentikan perjuangan
Agar setiap langkah mengantarkan rahmat bagi alam
Muhammad ‘kan hamba Ya Rabbi, Muhammad ‘kan
Di rumah, di tempat kerja serta di perjalanan
Agar setiap ucapan, keputusan dan gerakan
Menjadi ayat-Mu yang indah dan menaburkan keindahan
Takkan ada lagi sosok pribadi seanggun ia
Dipahami ataupun disalahpahami oleh manusia
Kalau tak sanggup kaki hamba menapaki jejaknya
Penyesalan hamba akan tak terbandingkan oleh apa pun saja
Para malaikat sedemikian hormat dan segan kepadanya
Bagai dedaunan yang menunduk kepada keluasan semesta
Para Nabi berbaris menegakkan sembahyang
Engkau perkenankan ia berdiri menjadi imam
Ya Rabbi! Muhammad ‘kan hamba, Muhammad ‘kan hamba!
Perdengarkan tangis bayi padang pasir di kelahiran hamba
Alirkan darah al-Amin di sekujur badan hamba
Sarungkan tameng al-Ma’shum di gerak perjuangan hamba
Kalungkan kebencian Abu Jahal di leher hamba
Sandingkan keteduhan Abu Thalib di kaki dukalara hamba
Payungkan awan cinta-Mu di bawah terik politik durjana
Usapkan tangan sejuk khadijah pada kening derita hamba
Kirimlah Jibril mencuci hati Muhammad hamba
Lahirkan kembali wahyu-Mu di detak gemetar jantung hamba
Dan kucuran darah luka Muhammad oleh pedang kaum pendusta
Hadiahkan kepada hamba rasa sakitnya
Ya Rabbi Ya Rabbi, Muhammad ‘kan hamba!
Bersujud dan tafakkur di Gua Hira’ jiwa hamba
Berkeliling ke rumah tetangga, negeri dan dunia
Menjajakan cahaya
Shalawat Cinta
Oleh : Zawawi Imron
Spoiler for Shalawat Cinta:
Ya Nabi, salam padamu
Ya Rasul, salam padamu
Kekasih, salam padamu
Shalawat selalu untukmu
Kalau cinta kepada nabi
Baca shalawat kepada nabi
Kalau Tuhan tak utus nabi
Gelaplah jiwa gelaplah hati
Nabi Muhammad utusan Ilahi
Wajahnya jernih berseri-seri
Kalau tersenyum bertemu insan
Terhapus sedih dan kesusahan
Akhlak nabi bagai bunga-bungaan
Harum semerbak tiada tandingan
Wahai nabi wahai junjungan
Kami senang mengikut tuan
Ya Allah ilahi rabbi
Kami memohon sepenuh hati
Di alam akhirat nanti
Izinkan kami bertemu nabi
Ya Rasul, salam padamu
Kekasih, salam padamu
Shalawat selalu untukmu
Kalau cinta kepada nabi
Baca shalawat kepada nabi
Kalau Tuhan tak utus nabi
Gelaplah jiwa gelaplah hati
Nabi Muhammad utusan Ilahi
Wajahnya jernih berseri-seri
Kalau tersenyum bertemu insan
Terhapus sedih dan kesusahan
Akhlak nabi bagai bunga-bungaan
Harum semerbak tiada tandingan
Wahai nabi wahai junjungan
Kami senang mengikut tuan
Ya Allah ilahi rabbi
Kami memohon sepenuh hati
Di alam akhirat nanti
Izinkan kami bertemu nabi
BURDAH
Oleh: Al-Bushiri
Spoiler for Burdah:
Burdah I
فى ذكر عشق رسول الله صلى الله عليه وسلم
أمنْ تذكر جيرانٍ بذى ســــلمٍ # مزجْتَ دمعا جَرَى من مقلةٍ بـــدمِ
أَمْ هبتِ الريحُ مِنْ تلقاءِ كاظمـــةٍ # وأَومض البرق في الظلْماءِ من إِضـمِ
فما لعينيك إن قلت اكْفُفا هَمَتــا # وما لقلبك إن قلت استفق يهــــمِ
أيحسب الصبُ أنّ الحب منكتـــمٌ # ما بين منسجم منه ومضْطــــــرمِ
لولا الهوى لم ترق دمعاً على طـللٍ # ولا أرقْتَ لذكر البانِ والعَلــــمِ
فكيف تنكر حباً بعد ما شــهدتْ # به عليك عدول الدمع والســــقمِ
وأثبت الوجدُ خطيْ عبرةٍ وضــنىً # مثل البهار على خديك والعنــــمِ
نعمْ سرى طيفُ منْ أهوى فأرقـني # والحب يعترض اللذات بالألــــمِ
يا لائمي في الهوى العذري معذرة # مني إليك ولو أنصفت لم تلــــمِ
عَدتْكَ حالِيَ لا سِري بمســـــتترٍ# عن الوشاة ولا دائي بمنحســــمِ
محضْتني النصح لكن لست أســمعهُ# إن المحب عن العذال في صــممِ
إنى اتهمت نصيحَ الشيب في عذَلٍ # والشيبُ أبعدُ في نصح عن التهــمِ
Cinta Sang Kekasih
Apakah karena Mengingat Para kekasih di Dzi Salam.
Kau campurkan air mata di pipimu dengan darah.
Ataukah karena angin berhembus dari arah Kazhimah.
Dan kilat berkilau di lembah Idlam dalam gulita malam.
Mengapa bila kau tahan air matamu ia tetap basah.
Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah.
Apakah sang kekasih kira bahwa tersembunyi cintanya.
Diantara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora.
Jika bukan karena cinta takkan kautangisi puing rumahnya.
Takkan kau bergadang untuk ingat pohon Ban dan ‘Alam.
Dapatkah kau pungkiri cinta, sedang air mata dan derita.
Telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta.
Kesedihanmu timbulkan dua garis tangis dan kurus lemah.
Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah.
Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga.
Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita
Maafku untukmu wahai para pencaci gelora cintaku.
Seandainya kau bersikap adil takkan kau cela aku
Kini kau tahu keadaanku, pendusta pun tahu rahasiaku.
Padahal tidak juga kunjung sembuh penyakitku
Begitu tulus nasihatmu tapi tak kudengar semuanya.
Karena untuk para pencaci, sang pecinta tuli telinganya
Aku kira ubanku pun turut mencelaku.
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku
Burdah II
في التحذير من الهوى
فإن أمَارتي بالسوءِ ما أتعظـــتْ # من جهلها بنذير الشيب والهـــرمِ
ولا أعدّتْ من الفعل الجميل قـرى # ضيفٍ ألمّ برأسي غيرَ محتشـــم
لو كنتُ أعلم أني ما أوقـــرُه # كتمتُ سراً بدا لي منه بالكتــمِ
منْ لي برد جماحٍ من غوايتهـــا # كما يُرد جماحُ الخيلِ باللجُــــمِ
فلا ترمْ بالمعاصي كسرَ شهوتهـــا # إن الطعام يقوي شهوةَ النهـــمِ
والنفسُ كالطفل إن تُهْملهُ شب على # حب الرضاعِ وإن تفطمهُ ينفطــمِ
فاصرفْ هواها وحاذر أن تُوَليَــهُ # إن الهوى ما تولى يُصْمِ أو يَصِـمِ
وراعها وهي في الأعمالِ ســائمةٌ # وإنْ هي استحلتِ المرعى فلا تُسِمِ
كمْ حسنتْ لذةً للمرءِ قاتلــةً # مـن حيث لم يدرِ أن السم فى الدسـمِ
أستغفرُ الله من قولٍ بلا عمــــلٍ # لقد نسبتُ به نسلاً لذي عُقـــــُمِ
أمْرتُك الخيرَ لكنْ ما ائتمرْتُ بـه # وما اسـتقمتُ فما قولى لك استقـمِ
ولا تزودتُ قبل الموت نافلـــةً # ولم أصل سوى فرضٍ ولم اصــــمِ
Peringatan akan Bahaya Hawa Nafsu
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak tersadarkan.
Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan
Tidak pula bersiap dengan amal baik untuk menjamu.
Sang uban yang bertamu di kepalaku tanpa malu-malu
Jika kutahu ku tak menghormati uban yang bertamu.
Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu
Siapakah yang mengembalikan nafsuku dari kesesatan.
Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang
Jangan kau tundukkan nafsumu dengan maksiat.
Sebab makanan justru perkuat nafsu si rakus pelahap
Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan akan tetap menyusu.
Bila kau sapih ia akan tinggalkan menyusu itu
Maka kendalikan nafsumu, jangan biarkan ia berkuasa.
Jika kuasa ia akan membunuhmu dan membuatmu cela
Gembalakanlah ia, ia bagai ternak dalam amal budi.
Janganlah kau giring ke ladang yang ia sukai
Kerap ia goda manusia dengan kelezatan yang mematikan.
Tanpa ia tahu racun justru ada dalam lezatnya makanan
Kumohon ampunan Allah karena bicara tanpa berbuat.
Kusamakan itu dengan keturunan bagi orang mandul
Kuperintahkan engkau suatu kebaikan yang tak kulakukan.
Tidak lurus diriku maka tak guna kusuruh kau lurus
Aku tak berbekal untuk matiku dengan ibadah sunnah.
Tiada aku dan puasa kecuali hanya yang wajib saja
BURDAH III .....bersambung
Tambahan untuk VIDEO
Spoiler for Yusup:
Kisah kecintaan sayyidina Bilal bin Rabbah yang menyentuh

Quote:

Nasyid ini seakan menjadi memori masa kecil yang indah, Tua banget gue.
Quote:

Ini musik shalawat yang enak di dengar "Celtic Shalawat"
Quote:

Ini dah ada pepo-nya dari hadad alwi generasi kedua setelah sulis
Quote:

Diubah oleh saikiae 25-12-2015 02:06
0
31.2K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan