- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
kekeliruan ISLAM di INDONESIA yang jarang di ketahui


TS
rifqi.a.m
kekeliruan ISLAM di INDONESIA yang jarang di ketahui




penduduk islam di INDONESIA memang banyak, bahkan indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk islam terbesar di dunia mengalahkan negara arab yang biasanya negara islam. tapi banyak penduduk islam yang mencapur budaya dengan agamanya. walaupun penggambungan ini ada yang positif tapi ada juga yang negatif dan menimbulkan kesalahan yang sangat fatal.kesalah ini berupa tingkah laku, ucapan, dan sebagainya.
tapi ane akan kasih tau kesalahan ucapannya aja yaa...
nih, ane kasih info kesalahan ucapan islam yang jarang di ketahui oleh orang islam di indonesia baik yang tidak ahli maupun yang ahli :
Spoiler for :
1. SILATURAHMI padahal SILATURAHIM

nih benar benar fatal. bagi orang awam banyak yang mengira ini bahasa arab yang memiliki arti menyambung keluarga/family. padahal ini adalah hasil dari budaya indonesia yang mempersingkat bahasa. padahal bahasa arab, udah taulah kalau bahasa arab, jangankan di persingkat , panjang pendeknya salah aja uda beda arti. nih kebiasaan orang indonesia. manyambung keluarga/family bahasa aranya adalah SILATUROHIM dan anehnya lagi coba liat masa SILATUROHIM di persingkat menjadi SILATURAHMI. apa bedanya coba, sama sama 11 angka ko. kalo gak percaya dengan bahasa arabnya boleh tanya sama mbah GOOGLE agar DI TRANSLATE.
nih maksutnya, Pada dasarnya silaturahmi berasal dari dua kata, “silah” dan “rahmi”. Silah artinya menyambungkan. Sedang rahmi artinya rasa nyeri yang diderita para ibu ketika melahirkan. Hal ini tentu sangat berbeda rahim yakni menyambung rasa kasih sayang dan pengertian.
Sedangkan silaturahim bersal dari kata “Silah” yang berarti menyambungkan dan rahim artinya keluarga. Jadi silaturahim “menyambungkan keluarga ukhuwah diantara kita semua.”
Spoiler for :
2. MINAL AIDIN WAL FAIDZIN padahal TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM

Sebelum membahas Kata Minal Aidzin wal faidzin, mari kita perhatikan dalil dalil terkait yg membahas tentang Ucapan Ini:
“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Ied : Taqabbalallahu minnaa wa minkum “Artinya : Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Majmu Al-Fatawa 24/253]
Jubair bin Nufair:
“Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.
Al Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari [2/446] Dalam 'Al Mahamiliyat' dengan Isnad yang Hasan
Muhammad bin Ziyad berkata:
“Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Ied berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : 'Taqabbalallahu minnaa wa minka”
(Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259)
IMAM AHMAD menyatakan bahwa ini adalah “Isnad hadits Abu Umamah yang Jayyid/Bagus. Beliau menambahkan :
“Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a’lam.”
[Al Jauharun Naqi 3/320. Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan]
Nah, Sahabat. lalu kenapa Minal Aidzin Walfaidzin?
Dikalangan masyarakat dan media Televisi berjuta juta muslim di indonesia sering mendengar kata ini digandengkan dengan kata 'Mohon maaf lahir batin' sehingga kurang lebih Begini:
“MINALAIDIN WAL FAIZIN - MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”,
Seakan akan (mungkin yang mengucapkan) menganggap bahwa Minal Aidin Wal Faizin Ini berarti Mohon Maaf Lahir dan Batin..Benarkah begitu? Coba perhatikan dan analisa sendiri jika dua frase itu diartikan secara menyeluruh dalam bahasa indonesia yg benar:
“TERMASUK DARI ORANG ORANG YANG KEMBALI SEBAGAI ORANG YANG MENANG - Mohon maaf lahir dan Batin”.
Sepertinya rada ngawur (maaf), karena jika demikian artinya tidak Jelas. Do'a bukan (karena tidak lengkap).. dan Salam juga bukan

Coba lihat penerjemahan makna frase Minal Aidin Wal Faizin dalam bahasa Arab berikut:
Min, Artinya “termasuk”.
Al-aidin, Artinya”orang-orang yang kembali”
Wa, Artinya “dan”
Al-faidzin, Artinya “ menang”.
Jadi makna "Minal Aidin Wal Faizin" jika dipaksakan diterjemahkan kedalam kai'dah tatabahasa Arab - Indonesia yg benar adalah “Termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan ramadhan) sebagai orang yang menang”.
Artinya mengambang bukan?
S O L U S IMari perhatikan; dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idul Fitri (yang mengikuti teladan nabi Muhammad Saw) adalah "Taqabbalallahu minna waminkum", Kemudian menurut riwayat ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang dekat jaman Nabi dengan kata-kata"Shiyamana wa Shiyamakum", yang artinya puasaku dan puasamu, sehingga kalimat lengkapnya menjadi "Taqabbalallahuminna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum" (Semoga Alloh menerima amalan puasa saya dan Kamu).
Dari Riwayat tersebut Dan seperti keterangan keterangan yg dipaparkan yang benar adalah dari “Taqabbalallahu… sampai … shiyamakum”. tidak satupun menyatakan ada istilah Minal Aizin wal Faidzin. Atau Tanpa minal Aidin wal faidzin.
Jadi mengucapkan Minal Aidin wal Faizin, jika kita mengucapkannya dengan niat ingin mencontoh kebiasaan Rosulullah/Ittiba’qauly, jatuhnya bisa menjadi Bid’ah, tapi kalau niatnya hanya untuk “Ingin mendoakan sesama Saudara seiman”, Insya Allah, tidak salah dan bahkan hal yang baik.
Adapun jika ingin menambahkan bisa saja ditambahkan diakhir kalimat, agar secara harfiyah aja serasi:
”Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faizin”
Artinya, “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”
Ja’alanallaahu : Berarti "Semoga Allah menjadikan kita".. sebagai tambahan untuk melengkapi, Minal Aidin wal Faizin yg mengambang tadi..
Sekedar tambahan, bagaimana jika kita ingin mengucapkan “mohon maaf lahir dan batin” dalam bahasa arab benar?
Salah satunya adalah “As-alukal afwan zahiran wa bathinan”.
Atau "Kullu aam wa antum bikhair", yang berarti semoga sepanjang tahun Anda dalam keadaan baik-baik “,
dan, sekali lagi Bukan Minal Aidin wal Faizin” karena kata ini bukan berarti Kalimat permintaan Maaf. Mungkin hanya sebuah do'a yg tidak Utuh.
Spoiler for :
3. TERIMA KASIH padahal JAZAKALLAHU KHAIRAN

Ketika kita diberi sesuatu atau diberi pertolongan oleh orang lain mungkin yang spontan diucapkan oleh orang Indonesia adalah mengucapkan terima kasih. Tapi, Sob ternyata ada ucapan yang lebih sempurna loh dalam berterima kasih. Meskipun kita nggak bisa membalas dengan pemberian atau pertolongan yang sebanding, tapi paling tidak kita mengucapkan ucapan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
a.Ucapan yang sempurna dalam berterima kasih
Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang mengatakan kepada saudaranya, ‘Jazakallahu khairan’ maka sesungguhnya dia telah sempurna dalam mengungkapkan rasa terima kasih.”
Arti dari ucapan Jazakallahu khairan adalah semoga Allah membalas dengan kebaikan yang setimpal. Jadi, ketika kita merasa kita tidak mampu membalas kebaikan orang tersebut, rasa terima kasih kita tetap telah sempurna, seperti yang disebutkan dalam hadits, karena kita mengakui kekurangan dan ketidakmampuan itu, lalu memasrahkan balasan yang diberikan kepada Allah agar Allah ta’ala yang memberikan balasan yang setimpal (Kitab Faidhu Qadir, 6:172).
b.Menjadi tanda bersyukur pada Allah
Ucapan ini juga menjadi rasa syukur kita terhadap Allah ta’ala, Sob. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak bersyukur kepada Allah seorang yang tidak bersyukur kepada manusia.” HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, 1/702.
c.Mengikuti tuntunan Rasulullah dalam membalas pemberian orang lain
Membalas kebaikan orang lain salah satu caranya adalah dengan memberikan pujian pada orang tersebut. Usamah bin Zaid berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang dibuatkan kepadanya kebaikan, lalu ia mengatakan kepada pelakunya: “Jazakallah khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh ia telah benar-benar meninggikan pujian.” HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al jami’, no. 6368.
Nah, Sob dalam pengucapannya pun, sebaiknya diucapkan dengan lengkap, yaitu Jazakallahu khairan. Mungkin ada kalanya kita mengucapkan dengan singkat hanya dengan Jazakallahu saja. Arti dari ucapan ini sendiri hanya sampai pada “Semoga Allah membalasmu (dengan)..” Kan ambigu tuh, membalasnya dengan apa niih? Meskipun mungkin yang kita maksud tentu membalas dengan kebaikan, supaya do’a tersampaikan, ucapkan dengan sempurna ya.
Spoiler for :
THREAD INI BUKAN UNTUK MENGGANTIKAN BAHASA INDONESIA MENJADI BAHASA ARAB, MELAINKAN AGAR AGAN SEKALIAN DAPAT MEMPERBAIKI BAHASANYA, AGAR TIDAK MENYESAL NANTINYA



TAPI BOLEH DONG BAGI


dan



JANGAN DI LEMPAR
sakit tau




Diubah oleh rifqi.a.m 27-12-2015 07:49
0
7.2K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan