Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan turun per Januari 2016. Harga Premium akan turun sekitar Rp200-Rp300 per liter. Namun, PT Pertamina menjamin tidak ada kerugian yang disebabkan dari penurunan harga BBM itu.
"Insya Allah tidak ada (kerugian)," kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, kepada VIVA.co.id via pesan tertulisnya di Jakarta, Rabu 23 Desember 2015.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro, menambahkan, kerugian akan didapat Pertamina, bila harga BBM bersubsidi ditetapkan berada di bawah harga keekonomian BBM. Perusahaan pelat merah ini juga masih menunggu pengumuman harga BBM bersubsidi.

"Kerugian adalah saat harga keekonomian lebih tinggi daripada harga penetapan sudah beberapa bulan terakhir. Apabila harga keekonomian sudah sesuai dengan penetapan, tidak ada selisih lagi," kata dia.

Wianda mengharapkan, penurunan harga BBM bersubsidi ini lebih berdampak positif untuk sektor yang produktif.

"Dampaknya penurunan, kami berharap positif pada sektor produktif. Premium sendiri 46 persen digunakan oleh mobil pribadi dan kendaraan bukan angkutan barang atau umum. Kalau solar, memang dominan digunakan oleh angkutan barang dan industri," kata dia.

http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...edium=facebook

Pertamina udh yakin entah kalau warga BP Raya...yakin apa kagak