Di thread kali ini, ane mau bahas apa-apa aja pakain seorang biarawan/i dan para klerus di Gereja Katolik
Spoiler for 1. Velum:
Velum adalah pakaian liturgi yang berbentuk menyerupai jubah panjang, terbuka di bagian depan dan di kancingkan pita atau jepitan. Velum biasanya berwarna putih, kuning atau warna emas yang memiliki hiasan indah. Velum dipakaiimam untuk membungkus Sibori pada saat membawa hosti yang sudah dikonsekrasi pada saat perarakan, atau saat menyimpannya.
Spoiler for 2. Alba:
Disebut juga Citra Kekudusan
Alba, yang merupakan salah satu dari vestimentum
liturgis dari Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan
dan banyak gereja Protestan, adalah sehelai jubah
linen putih, panjangnya sampai mata kaki dan biasanya
dilengkapi sehelai tali pengikat pinggang berwarna putih (sinktura).
Spoiler for 3. Amik:
Disebut juga Tanda Perlindungan
Amik adalah vestimentum liturgis yang terutama digunakan
dalam Gereja Katolik Roma, beberapa Gereja Anglikan, dan
Gereja Armenia. Amik berupa sehelai kain putih persegi
empat atau oblong, berbahan linen, dengan sambungan
seperti pita, yang berfungsi sebagai simpul untuk
mengencangkannya di seputar pundak imam.
Sebagaimana vestimentum imamat lainnya, amik harus
diberkati terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuan
dari amik sebenarnya adalah sebagai penutup pundak,
atau aslinya sebagai penutup kepala dari si pengguna.
Amik adalah selembar kain lenan putih berbentuk segi
empat dengan dua tali panjang di dua ujungnya.
Imam mengenakannya sekeliling leher, menutupi bahu dan
pundak, menyilangkan kedua tali di depan
(membentuk salib St Andreas), dan lalu membawa tali ke
belakang punggung, melilitkannya sekeliling pinggang
dan mengikatkannya dengan suatu simpul. Tujuan praktis
amik adalah untuk menutupi jubah biasa imam, dan untuk
menyerap keringat dari kepala dan leher. Di kalangan
Graeco-Romawi, amik adalah penutup kepala, seringkali
dikenakan di bawah topi baja para prajurit Romawi untuk
menyerap keringat, dengan demikian mencegah keringat
menetes ke mata. Tujuan rohani amik adalah mengingatkan
imam akan nasehat St Paulus, “Terimalah ketopong
keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” (Ef 6:17)
Spoiler for 4. Singel:
Namanya SINGELya gan bukan Single
Disebut juga Tali Kesucian
Singel adalah tali yang tebal dan panjang dengan
jumbai-jumbai pada kedua ujungnya, yang diikatkan
sekeliling pinggang untuk mengencangkan / merapikan alba.
Singel merupakan simbol nilai kemurnian hati dan
pengekangan diri. Singel dapat berwarna putih atau
sesuai dengan warna masa liturginya. Di kalangan
Graeco-Romawi, singel adalah bagaikan ikat pinggang.
Tujuan rohani singel adalah mengingatkan imam akan
nasehat St Petrus, “Sebab itu siapkanlah akal budimu,
waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya
atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada
waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak
yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai
kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu
menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu” (1 Pet 1:13-15).
Spoiler for 5. Stola:
Biasanya dipakai imam diatas pundaknya. Warna berbeda-beda menandakan perbedaan peringatan hari pada saat itu. Disebut juga Lambang Penugasan Resmi
Spoiler for 6. Kasula:
Disebut juga Lambang Cinta dan Pengorbanan. Kasula adalah pakaian terluar dari seorang imam bukan seorang biarawan/biarawati
Quote:
disebut juga planeta, adalah pakaian luar yang dikenakan di atas alba dan stola. Kasula merupakan busana khas imam, khususnya selebran dan konselebran utama, yang dipakai untuk memimpin Perayaan Ekaristi. Kasula melambangkan keutamaan cinta kasih dan ketulusan untuk melaksanakan tugas yang penuh pengorbanan diri bagi Tuhan. Selama berabad-abad model kasula telah mengalami beberapa perubahan dan variasi. Kasula berasal dari kata Latin “casula” yang artinya “rumah”; kasula di kalangan Graeco-Romawi serupa sebuah mantol tanpa lengan yang sepenuhnya menutupi tubuh dan melindungi si pemakai dari cuaca buruk. Tujuan rohani kasula adalah mengingatkan imam akan kasih dan pengurbanan Kristus, “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” (Kol 3:14).
Spoiler for 7. Dalmatik:
Dalam Perayaan Ekaristi, busana khusus bagi imam selebran ialah kasula; busana khusus bagi diakon ialah Dalmatik. Bentuk dalmatik agak mirip kasula, tetapi berbeda juga, sebab ujung dalmatik biasa dibuat persegi atau bersudut (pada kasula tidak) dan motif hiasan berupa garis-garis salib besar. Dalmatik dikenakan setelah stola diakon. Ini adalah busana resmi diakon tatkala bertugas melayani dalam Misa, khususnya yang bersifat agung / meriah. Tetapi, kalau tidak perlu atau dalam perayaan liturgi yang kurang meriah, diakon tidak harus mengenakan dalmatik. Busana ini melambangkan sukacita dan kebahagiaan yang merupakan buah-buah dari pengabdiannya kepada Allah. Warna atau motif dalmatik disesuaikan dengan kasula imam yang dilayaninya pada waktu Misa.
Secara historis, dalmatik merupakan busana Byzantium, dan dialihgunakan oleh Kaisar Paulus I dari Kekaisaran Rusia sebagai vestimentum penobatan dan liturgis. Dalam Gereja Ortodoks Rusia, ikon Yesus Kristus sebagai Raja dan Imam Agung memperlihatkan Yesus mengenakan sehelai dalmatik.
Spoiler for 8. Mozzeta:
Mozzetta adalah jubah pendek sepanjang siku yang menutupi bahu dan hanya mencapai ke siku dengan bagian depan yang terbuka, yang dapat diikat dengan menggunakan deretan kancing di depan dada. Di bagian leher biasanya memiliki hiasan berupa ornamen-ornamen kecil.
Dalam Gereja Katolik, mozzetta hanya boleh dikenakan oleh Paus, kardinal, uskup, abbas, kanon.
BONUS
PENUTUP KEPALA PARA IMAM/BIARAWAN/I
Spoiler for 8. Capirote:
Digunakan oleh beberapa persaudaraan di Spanyol dan ada hubungannya dengan selebrasi Timur
Spoiler for 9. Capello Romano:
Jangan ketawa gan jangan! . Jujur, ane juga lucu lihat topi Paus yang satu ini. Kayak topi perempuan tapi kalau dilihat baik-baik ada sisi maskulinnya juga. Kaya koboi-koboi gitu Paus selalu menggunakan topi ini untuk acara keseharian. Paus memiliki warna merah sementara para klerus dan kardinal berwarna hitam.
Quote:
Black Capello Romano for Cardinal and Clerics
Spoiler for 10. Qob:
Ini bukan peci ya gan. Imam di Etiopia menggunakan qob sebagai penutup kepala mereka. Di Indonesia juga ada kok Uskup yang memakai Qob
Spoiler for 11. Camauro:
Sedikit bernuansa natal. Emang iya! Camauro memang biasa digunakan paus pada musim dingin. Dengan bahan yang lembut dan hangat dapat menyamankan paus sebagai penggunanya
Spoiler for 12. Kolpak:
Kolpak gan kolpak bukan koplak
Yang dipakai sama imam berpakaian merah
Spoiler for 13. Zuchetto:
Zuchetto selalu digunakan para klerus/biarawan untuk menutupi kepala mereka yang botak dengan alasan religius. Paus selalu menggunakan Zuchetto berwarna putih, kardinal berwarna merah, uskup berwarna ungu, imam berwarna hitam, dan coklat untuk Ordo Fratrum Minorvum (Ordo bentukan St. Fransiskus)
Spoiler for 14. Mitre:
Ini adalah penutup kepala Uskup ketika membawa misa.
Spoiler for 15. Papal Tiara:
Ini adalah mahkota Paus paling mewah dan megah. Harganya juga mahal. Tapi sekarang Papal Tiara tidak digunakan lagi. Terakhir digunakan oleh Paus Paulus VI
Spoiler for 16. Galero:
Topi ini dipakai oleh Kardinal sampai pada tahun 1965 atau pada saat Konsili Vatikan II. Warna dan jumlah tali mengindikasikan posisi seseorang yang memakainya.
Spoiler for 17. Biretta:
Biretta merah digunakan oleh Kardinal, ungu digunakan uskup, dan hitam digunakan oleh imam.
Kalau ada pertanyaan silakan gan. Yang ngerusuh ane laporin pak hansip