- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ridwan Saidi: Setahun memimpin, prestasi Jokowi cuma satu


TS
politicus
Ridwan Saidi: Setahun memimpin, prestasi Jokowi cuma satu
http://www.posmetro.info/2015/12/rid...-prestasi.html
Budayawan Ridwan Saidi menyebut, selama setahun rezim Jokowi-JK berkuasa, tak ada prestasi apapun yang layak diapresiasi.
Kalaupun ada, menurut dia, itu hanya satu, yakni mencabut keputusan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang sempat melarang Go-Jek beroperasi.
"Prestasi Jokowi hanya melarang Jonan yang melarang Gojek, SK Jonan dicabut. Meskipun bagi saya itu sih sama saja bukan prestasi," kata Ridwan dalam sebuah diskusi publik yang digelar Renaissance Foudation, bertajuk 'Demi Peradaban Indonesia ; Pergolakan Politik 2016 Menuju Keaslian Konstitusi' di Jakarta, Selasa, (22/12/2015)
Selain itu, kata Ridwan, kabinet kerja Jokowi-JK lebih banyak mempertontonkan kegaduhan-kegaduhan politik demi memenuhi kepentingan antar geng.
"Hingga kini, konflik terus menerus terjadi di internal pemerintah," ungkapnya.
Bahkan, kata Ridwan, pemerintah juga kerap mengeluarkan pernyataan yang aneh. Seperti saat mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak 9 Desember lalu. Padahal, kata dia, partisipasi publik hanya mencapai 40 persen, jauh dari 77 persen target KPU.
"Lucunya lagi, Gubernur Jawa Timur juga sempat mengatakan, sudah bagus kalau peserta Pilkada mencapai 50 persen. Ini parah," cetus dia.
Oleh karena itu, Ridwan mendesak agar pemerintah segera kembali ke khittah dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip UU 45.
"Bagi saya, kembali ke UUD 1945 adalah harga mati," tegas Ridwan. [ts]
Budayawan Ridwan Saidi menyebut, selama setahun rezim Jokowi-JK berkuasa, tak ada prestasi apapun yang layak diapresiasi.
Kalaupun ada, menurut dia, itu hanya satu, yakni mencabut keputusan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang sempat melarang Go-Jek beroperasi.
"Prestasi Jokowi hanya melarang Jonan yang melarang Gojek, SK Jonan dicabut. Meskipun bagi saya itu sih sama saja bukan prestasi," kata Ridwan dalam sebuah diskusi publik yang digelar Renaissance Foudation, bertajuk 'Demi Peradaban Indonesia ; Pergolakan Politik 2016 Menuju Keaslian Konstitusi' di Jakarta, Selasa, (22/12/2015)
Selain itu, kata Ridwan, kabinet kerja Jokowi-JK lebih banyak mempertontonkan kegaduhan-kegaduhan politik demi memenuhi kepentingan antar geng.
"Hingga kini, konflik terus menerus terjadi di internal pemerintah," ungkapnya.
Bahkan, kata Ridwan, pemerintah juga kerap mengeluarkan pernyataan yang aneh. Seperti saat mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak 9 Desember lalu. Padahal, kata dia, partisipasi publik hanya mencapai 40 persen, jauh dari 77 persen target KPU.
"Lucunya lagi, Gubernur Jawa Timur juga sempat mengatakan, sudah bagus kalau peserta Pilkada mencapai 50 persen. Ini parah," cetus dia.
Oleh karena itu, Ridwan mendesak agar pemerintah segera kembali ke khittah dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip UU 45.
"Bagi saya, kembali ke UUD 1945 adalah harga mati," tegas Ridwan. [ts]
Diubah oleh politicus 23-12-2015 08:41
0
9.6K
79


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan