Ketergantungan akan bahan bakar fosil merupakan salah satu tantangan yang sampai saat ini belum dapat terjawab dengan tuntas. Peralihan menuju sumber energi yang terbarukan bukan suatu ide yang asing lagi saat ini, tapi pengaplikasiaannya tidaklah mudah. Berbagai macam masalah mulai dari sisi teknis hingga politik menjadi tantangan tersendiri dalam proses peralihannya. Tetapi, hal-hal tersebut tidak menahan Elon Musk, CEO Tesla Motors, untuk menyampaikan idenya untuk meninggalkan bahan bakar fosil dan mulai beralih menuju sumber energi terbarukan.

Elon Musk, salah satu top entrepreneur kelahiran Afrika Selatan, mencoba untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut: Tesla Energy. Tesla Motor merupakan perusahaan yang terkenal sebagai salah satu pioneer yang terbilang sukses dalam pengembangan mobil listrik dengan harga terjangkau. Berbasis dengan pemahaman serta kemampuan memproduksi bateria untuk mobil listriknya, Tesla mengambil lengkah lebih jauh dengan menawarkan versi baru dari baterai tersebut untuk dimanfaatkan dalam skala rumahan ataupun bisnis: Tesla Powerwall dan Tesla Powerpack.

Tesla Powerwall dan Powerpack merupakan produk yang dtargetkan untuk dapat digunakan pada skala rumahan ataupun bisnis. Kedua system baterai ini dihubungkan dengan panel surya sebgai sumber energinya. Tesla Powerwall menawarkan kapasitas sebesar 7 atau 10 kWh, sedangkan Tesla Powerpack dapat mancapai 100 kWh. Pada dasarnya kedua produk tersebut ditargetkan untuk digunakan sebagai backup pada keadaan mati listrik atau untuk mengurangi total konsumsi listrik konvensional.

Yang menjadi poin penting dari pengembangan produk ini ialah keberanian Elon untuk menyuarakan secara nyata akan perlunya proses pengalihan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menuju sumber daya yang dapat diperbarukan, yang pada dasarnya tidak mudah karena dalam prosesnya melibatkan banyak sekali kepentingan. Tesla tidak hanya menjual produk, tapi juga menyampaikan solusi untuk menjawab tantangan krisis energi dan polusi lingkungan yang ada saat ini. Dengan menggunakan teknologi ini, selain tentunya mengurangi polusi lingkungan yang ada, listrik dapat dengan relatif lebih mudah dikenalkan ke daerah-daerah terpencil dan pada akhirnya membantu proses pengembangan daerah tersebut.


Menarik jika semakin banyak entrepreneur yang berani mencoba bergerak untuk menjawab berbagai macam tantangan yang ada dengan ide-ide yang kreatif. Harapan saya, entrepreneur-entrepreneur Indonesia juga dapat menjadi pelopor solusi-solusi kreatif, setidaknya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Indonesia. Maju terus entrepreneur Indonesia!