- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tolak Usut BLBI dan Century, Kenapa Saut Situmorang Terpilih Jadi Pimpinan KPK?


TS
zitizen4r
Tolak Usut BLBI dan Century, Kenapa Saut Situmorang Terpilih Jadi Pimpinan KPK?
Tolak Usut BLBI dan Century, Kenapa Saut Situmorang Terpilih Jadi Pimpinan KPK?
Kamis, 17 Desember 2015 | 21:30 WIB

Calon pimpinan KPK Saut Situmorang seusai mengikuti fit and proper test di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (14/12/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR akhirnya memilih lima nama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2015-2019. Salah satu nama yang terpilih adalah Saut Situmorang, yang merupakan Staf ahli Kepala Badan Intelijen Negara.
Saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Saut pernah menyatakan bahwa jika terpilih sebagai pimpinan KPK, ia tidak akan membuka kembali kasus lama seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Kasus Bank Century.
Saut beralasan bahwa ia mempertimbangkan prinsip efisiensi.
Meski demikian, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa membantah jika terpilihnya Saut karena sikapnya menolak membuka kembali kasus-kasus lama.
"Orang itu boleh ngomong apa saja, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad dulu juga bilangnya mau selesaikan BLBI, tapi mana, cuma ngomong saja," kata Desmond seusai mengikuti voting di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Anggota Komisi III DPR melakukan voting setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai.
Voting diikuti oleh 54 anggota komisi bidang hukum itu dari lintas fraksi.
Hasilnya, lima calon pimpinan KPK mendapat suara terbanyak, yakni Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Laode Muhammad Syarif (37 suara), dan Saut Situmorang (37 suara).
http://nasional.kompas.com/read/2015....Pimpinan.KPK.
Saut Situmorang: Kasus BLBI tak Perlu Diusut Lagi
Jumat, 18 Desember 2015, 17:30 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2015-2019 sudah ditetapkan dalam rapat paripurna DPR, Jumat (18/12). Banyak harapan yang disematkan pada mereka untuk pemberantasan korupsi di tahun-tahun mendatang. Termasuk menyelesaikan kasus-kasus besar.
Namun, salah satu komisioner terpilih, Saut Situmorang lebih mentitikberatkan pada pencegahan. Sedangkan untuk penyelesaian kasus besar, ia beranggapan beberapa kasus sebaiknya tak perlu lagi diusut.
Ia bahkan menyebut BLBI sebaiknya dianggap selesai. Menurut dia, pelaku kasus BLBI tak perlu lagi diburu. Jika hal itu terus dilakukan, KPK hanya membuang waktu. Ia beranggapan KPK hanya perlu mengejar uang yang dikorupsi dan pelaku diadili dengan cara yang lebih bijaksana.
"Mungkin akan diadili dengan cara yang lebih wise, lebih bijaksana, daripada uang-uang itu nggak kembali, kita hanya omong-omong, kelihatan gagah. BLBI malah dijadikan alat bargaining. Itu nggak bsa. Itu bukan alat bargaining. Uang itu diminta untuk kembali," katanya, Jumat (18/12).
Ia pun beranggapan, KPK ke depan harus memulai dari nol. Ia keberatan jika KPK terus mengusik kasus-kasus lama yang belum tentu selesai dan uang negara dikembalikan.
"Saya katakan kembali bahwa kita harus mulai dari nol dan di beberapa forum kita mengimbau supaya mereka (pelaku korupsi) mengembalikan. Kalau memang kita hanya bicara itu ke belakang, uangnya nggak balik-balik, keadilannya nggak datang-datang," katanya.
http://nasional.republika.co.id/beri...lu-diusut-lagi
Kasus-kasus Inilah yang Tak Akan 'Diusik' KPK Jilid IV
18/12/2015

Pimpinan KPK Jilid IV (kompas)
intelijen – Pelaku tindak pidana korupsi menyambut antusias terpilihnya Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid IV yang resmi dipilih Komisi III DPR RI. KPK Jilid IV mempunyai track record buruk terkait pemberantasan korupsi.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Ahmad Yazid kepada intelijen (18/12). “Terindikasi Pimpinan KPK jilid IV terpilih karena ada titipan dari penguasa dan koleganya agar aman dari jerat hukum KPK,” tegas Yazid.
Yazid memprediksi, kasus besar seperti skandal BLBI, bus TransJakarta maupun lahan RS Sumber Waras tidak akan dijadikan prioritas KPK Jilid IV. “Mereka tidak mungkin berani berhadapan dengan penguasa. Pimpinan KPK baru sangat terkait dengan penguasa sekarang ini,” beber Yazid.
Secara khusus Yazid menyorot kasus lahan RS Sumber Waras yang diduga terkait dengan peran Gubernur DKI Jakarta. “Kasus RS Sumber Waras tidak akan ditindaklanjuti. Walaupun BPK sudah menyerahkan hasil audit ke KPK, tetapi KPK akan mempetieskan kasus tersebut,” pungkas Yazid.
Lima Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid IV resmi dipilih Komisi III DPR. Berdasarkan hasil voting komisi hukum, lima pimpinan yang terpilih adalah Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, Alexander Marwata, dan Laode Muhammad Syarief. Sementara itu, Johan Budi, dan Busyro Muqoddas terpental dari capim KPK karena dukungan suara tidak mencukupi.
http://www.intelijen.co.id/kasus-kas...-kpk-jilid-iv/
--------------------------------
Zaman berubah, rezim penguasa pun telah berganti ... jadi bisa saja yang dulu hendak diungkit-ungkit, untuk sementara waktu di 'peti-es' kan dulu sampai kelak rezim berganti lagi. Mdah-mudahan Pimpinan KPK yad ini betul-betul amanha kepada rakyat semata, dan tajut pada Tuhan!

Kamis, 17 Desember 2015 | 21:30 WIB

Calon pimpinan KPK Saut Situmorang seusai mengikuti fit and proper test di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (14/12/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR akhirnya memilih lima nama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2015-2019. Salah satu nama yang terpilih adalah Saut Situmorang, yang merupakan Staf ahli Kepala Badan Intelijen Negara.
Saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Saut pernah menyatakan bahwa jika terpilih sebagai pimpinan KPK, ia tidak akan membuka kembali kasus lama seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Kasus Bank Century.
Saut beralasan bahwa ia mempertimbangkan prinsip efisiensi.
Meski demikian, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa membantah jika terpilihnya Saut karena sikapnya menolak membuka kembali kasus-kasus lama.
"Orang itu boleh ngomong apa saja, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad dulu juga bilangnya mau selesaikan BLBI, tapi mana, cuma ngomong saja," kata Desmond seusai mengikuti voting di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Anggota Komisi III DPR melakukan voting setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai.
Voting diikuti oleh 54 anggota komisi bidang hukum itu dari lintas fraksi.
Hasilnya, lima calon pimpinan KPK mendapat suara terbanyak, yakni Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Laode Muhammad Syarif (37 suara), dan Saut Situmorang (37 suara).
http://nasional.kompas.com/read/2015....Pimpinan.KPK.
Saut Situmorang: Kasus BLBI tak Perlu Diusut Lagi
Jumat, 18 Desember 2015, 17:30 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2015-2019 sudah ditetapkan dalam rapat paripurna DPR, Jumat (18/12). Banyak harapan yang disematkan pada mereka untuk pemberantasan korupsi di tahun-tahun mendatang. Termasuk menyelesaikan kasus-kasus besar.
Namun, salah satu komisioner terpilih, Saut Situmorang lebih mentitikberatkan pada pencegahan. Sedangkan untuk penyelesaian kasus besar, ia beranggapan beberapa kasus sebaiknya tak perlu lagi diusut.
Ia bahkan menyebut BLBI sebaiknya dianggap selesai. Menurut dia, pelaku kasus BLBI tak perlu lagi diburu. Jika hal itu terus dilakukan, KPK hanya membuang waktu. Ia beranggapan KPK hanya perlu mengejar uang yang dikorupsi dan pelaku diadili dengan cara yang lebih bijaksana.
"Mungkin akan diadili dengan cara yang lebih wise, lebih bijaksana, daripada uang-uang itu nggak kembali, kita hanya omong-omong, kelihatan gagah. BLBI malah dijadikan alat bargaining. Itu nggak bsa. Itu bukan alat bargaining. Uang itu diminta untuk kembali," katanya, Jumat (18/12).
Ia pun beranggapan, KPK ke depan harus memulai dari nol. Ia keberatan jika KPK terus mengusik kasus-kasus lama yang belum tentu selesai dan uang negara dikembalikan.
"Saya katakan kembali bahwa kita harus mulai dari nol dan di beberapa forum kita mengimbau supaya mereka (pelaku korupsi) mengembalikan. Kalau memang kita hanya bicara itu ke belakang, uangnya nggak balik-balik, keadilannya nggak datang-datang," katanya.
http://nasional.republika.co.id/beri...lu-diusut-lagi
Kasus-kasus Inilah yang Tak Akan 'Diusik' KPK Jilid IV
18/12/2015

Pimpinan KPK Jilid IV (kompas)
intelijen – Pelaku tindak pidana korupsi menyambut antusias terpilihnya Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid IV yang resmi dipilih Komisi III DPR RI. KPK Jilid IV mempunyai track record buruk terkait pemberantasan korupsi.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Ahmad Yazid kepada intelijen (18/12). “Terindikasi Pimpinan KPK jilid IV terpilih karena ada titipan dari penguasa dan koleganya agar aman dari jerat hukum KPK,” tegas Yazid.
Yazid memprediksi, kasus besar seperti skandal BLBI, bus TransJakarta maupun lahan RS Sumber Waras tidak akan dijadikan prioritas KPK Jilid IV. “Mereka tidak mungkin berani berhadapan dengan penguasa. Pimpinan KPK baru sangat terkait dengan penguasa sekarang ini,” beber Yazid.
Secara khusus Yazid menyorot kasus lahan RS Sumber Waras yang diduga terkait dengan peran Gubernur DKI Jakarta. “Kasus RS Sumber Waras tidak akan ditindaklanjuti. Walaupun BPK sudah menyerahkan hasil audit ke KPK, tetapi KPK akan mempetieskan kasus tersebut,” pungkas Yazid.
Lima Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid IV resmi dipilih Komisi III DPR. Berdasarkan hasil voting komisi hukum, lima pimpinan yang terpilih adalah Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, Alexander Marwata, dan Laode Muhammad Syarief. Sementara itu, Johan Budi, dan Busyro Muqoddas terpental dari capim KPK karena dukungan suara tidak mencukupi.
http://www.intelijen.co.id/kasus-kas...-kpk-jilid-iv/
Quote:
--------------------------------
Zaman berubah, rezim penguasa pun telah berganti ... jadi bisa saja yang dulu hendak diungkit-ungkit, untuk sementara waktu di 'peti-es' kan dulu sampai kelak rezim berganti lagi. Mdah-mudahan Pimpinan KPK yad ini betul-betul amanha kepada rakyat semata, dan tajut pada Tuhan!

0
2.3K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan