Permisi agan-agan, sebentar lagi kita akan memilih pemimpin negeri kita tercinta ini . Mungkin di saat perdebatan antara pro Jokowi atau Prabowo saya tidak ikut perdebatan tersebut. Belum tentu mereka mendebatkan saya . Sebenarnya, antara Jokowi maupun Prabowo mereka merupakan orang-orang hebat. Jadi, memang sangat sulit untuk memilih siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin kita semua untuk Indonesia yang lebih baik. Jadi, tidak akan ada kata salah atau menyesal saat memilih antara keduanya.

Namun, saya disini tidak akan membahas antar mereka berdua. Saya akan membahas tentang Mindset kita yang seharusnya diubah untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik. Pemimpin sehebat apapun kalau rakyatnya tidak mendukung membangun negerinya sendiri, negeri kita akan tetap sulit untuk maju. Oke, akan saya kupas satu-persatu mindset yang seharusnya diubah.

Gamau Repot tapi Ngerepotin Orang
Mindset ini nih yang ngebuat negeri kita lumayan berantakan. Saya akan berikan contoh realistisnya, ada beberapa dari kita yang mungkin pernah membeli jajanan di pinggir jalan yang sempit dan dengan santainya memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Keadaan seperti itu dapat membuat jalan lebih sempit sehingga kendaraan lain yang ingin lewat melambat bahkan menimbulkan kemacetan yang lumayan panjang. Padahal, beberapa meter di sekitarnya ada cukup lahan untuk memarkirkan kendaraannya. Mungkin yang dipikirkan mereka seperti ini "Ribet ah parkir jauh-jauh, cuma parkir motor kecil doang kok". Pernah saya lihat saat kemacetan yang sangat ruet, penyebabnya hanya parkir sembarangan. Saat dimintai untuk memindahkan motornya yang parkir di jalan, malah dia yang kesel. Dia yang ngerepotin, dia yang kesel, MIKIR!!!

Dikit Aja Kok
Ini nih yang ngebuat negeri kita gak pernah bersih nih gan. Dimana-mana tuh ada sampah, semuanya mudah kita temui dalam bentuk sampah. Banyak yang berpikiran gini "Sekali-sekali buang sampah sembarangan gapapa lahh...". Kalau hampir semua orang punya pemikiran seperti ini, wajar saja tidak pernah bersih.

Ini buat tambahan aja

SH*Tnetron
Kalau menurut saya, ini nih salah satu faktor yang merusak negeri kita. Mirisnya, sinetron kita banyak yang menonton juga banyak. Sekarang udah 2014, kita masih ketinggalan dengan negeri lain, mau sampe kapan? Tahun ini sudah termasuk tahun modern. Kekhasannya kita seharusnya berpikir logis dan kritis. Sinetron ini yang membuat generasi penerus bangsa kita. Semua tahu kan, sinetron-sinetron kita kurang logis! Mirisnya lagi, anak-anak yang kurang berumur (?) yang sedang-sedangnya mempelajari banyak hal dimasuki oleh sinetron-sinetron yang sangat tidak logis tersebut. Lalu saya mikir, sepertinya label BO (Bimbingan Orangtua), SU ( Semua Umur), dkk hanya sebagai pajangan seperti rambu-rambu lalu lintas kita yaa, hiasan biar lebih rame kali yaa. Sinetron kebanyakan menggambarkan kisah cinta, orang-orang yang sangat pasrah, emosional, dll. Banyak sekarang anak SD yang sudah punya pacar. Hebat yaa ngalahin agan-agan yang jomblo ini wkwk.

Saya berharap Presiden kita yang baru ini bisa membuat negeri kita lebih baik lagi. Kita membutuhkan Presiden, Presiden membutuhkan bantuan rakyatnya juga

Sekian dari saya, jika ada salah mohon dianggap benar. Salam lemper.