- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Robot Penjelajah Curiosity Menemukan Batuan Aneh Di Planet Mars


TS
adrasaz
Robot Penjelajah Curiosity Menemukan Batuan Aneh Di Planet Mars
Siang agan-agan semua, penghuni baru mau numpang share artikel nih hehe.. 
Langsung aja yaa..

Tiga setengah miliar tahun yang lalu Planet Mars adalah tempat yang benar-benar berbeda. Air mengalir, atmosfernya lebih tebal, dan mungkin terdapat beberapa bentuk dasar dari kehidupan. Temuan terbaru dari robot penjelajah Curiosity telah memberikan lebih banyak bukti mengenai adanya air yang mengalir, namun juga menimbulkan pertanyaan baru mengenai planet merah ini.
Batuan yang ditemukan dan dianalisis oleh Curiosity dalam tujuh bulan terakhir ini memiliki konsentrasi silika yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain yang pernah dikunjungi sejak kedatangannya di tahun 2012. Silika, yang merupakan bahan kimia yang terbuat dari silikon dan oksigen, merupakan komposisi dominan pembentuk batuan tersebut, dengan persentase sekitar 90 persen.
"Komposisi silika yang tinggi ini merupakan sebuah teka-teki. Peningkatan konsentrasi silika dapat terjadi akibat adanya pencucian (leaching) bahan kimia lain sehingga hanya meninggalkan silika, atau silika tersebut berasal dari tempat lain," kata Albert Yen, salah satu anggota tim sains Curiosity, dalam sebuah pernyataan. "Salah satu dari proses-proses ini melibatkan air. Jadi jika kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, maka kita akan dapat belajar lebih banyak mengenai kondisi lainnya yang terdapat dalam lingkungan berair planet Mars di masa lampau."

Jika bentuk asli silika adalah sedimen, maka air dalam jumlah banyak pasti telah mengalir di Mars. Alternatif lainnya adalah bahwa batuan ini terbentuk melalui proses pencucian (leaching), salah satu jenis pelapukan batuan karena air asam. Sementara mineral lain yang terdapat dalam batuan akan larut, silika tidak akan terpengaruh oleh air asam. Rover NASA Spirit sebelumnya telah menemukan jejak sulfat dan asam klorida, yang menjadi data pendukung hipotesis pencucian, namun tim masih mempertimbangkan kedua skenario ini sampai ditemukannya bukti yang lebih banyak.
Penemuan lainnya yang tak kalah membingungkan adalah ditemukannya tridimit, sebuah silika yang sangat jarang ditemukan (setidaknya di bumi) yang dibentuk oleh gunung berapi. Para peneliti merasa penasaran mengenai aktivitas magmatik planet Mars di masa lalu dan mereka juga meneliti apakah terdapat cara lain bagaimana mineral ini terbentuk.

Curiosity saat ini sedang mendaki gunung Sharp, salah satu gunung yang terdapat di wilayah kawah Gale, tempat dimana robot penjelajah ini mendarat 40 bulan yang lalu. Gunung Sharp terbentuk karena kondisi di sekelilingnya mengalami pengikisan, sehingga apabila Curiosity naik lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, robot ini akan menemukan lingkungan yang muda dan lebih muda lagi (baru terbentuk). Hal ini akan memberi kita indikasi tentang bagaimana kondisi Mars berubah dari lingkungan yang tadinya basah menjadi lingkungan yang gersang.
"Apa yang kita lihat di gunung Sharp saat ini secara dramatis telah berbeda dari apa yang kita lihat dua tahun yang lalu sejak misi pertama dilakukan," kata ilmuwan proyek Curiosity, Ashwin Vasavada.
"Ada begitu banyak perbedaan dalam rentang waktu yang relatif singkat. Silika merupakan salah satu indikator bagaimana bahan kimia mengalami perubahan. Sementara peneliti memerlukan waktu dan lebih banyak data, penjelajahan ini telah membawa berbagai teka-teki dan pertanyaan baru lainnya."
Sumber: Bagi Kertas
Facebook Page: Bagi Kertas
Twitter: Bagi Kertas

Langsung aja yaa..


Tiga setengah miliar tahun yang lalu Planet Mars adalah tempat yang benar-benar berbeda. Air mengalir, atmosfernya lebih tebal, dan mungkin terdapat beberapa bentuk dasar dari kehidupan. Temuan terbaru dari robot penjelajah Curiosity telah memberikan lebih banyak bukti mengenai adanya air yang mengalir, namun juga menimbulkan pertanyaan baru mengenai planet merah ini.
Batuan yang ditemukan dan dianalisis oleh Curiosity dalam tujuh bulan terakhir ini memiliki konsentrasi silika yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain yang pernah dikunjungi sejak kedatangannya di tahun 2012. Silika, yang merupakan bahan kimia yang terbuat dari silikon dan oksigen, merupakan komposisi dominan pembentuk batuan tersebut, dengan persentase sekitar 90 persen.
"Komposisi silika yang tinggi ini merupakan sebuah teka-teki. Peningkatan konsentrasi silika dapat terjadi akibat adanya pencucian (leaching) bahan kimia lain sehingga hanya meninggalkan silika, atau silika tersebut berasal dari tempat lain," kata Albert Yen, salah satu anggota tim sains Curiosity, dalam sebuah pernyataan. "Salah satu dari proses-proses ini melibatkan air. Jadi jika kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, maka kita akan dapat belajar lebih banyak mengenai kondisi lainnya yang terdapat dalam lingkungan berair planet Mars di masa lampau."

Kawah Gale.
Jika bentuk asli silika adalah sedimen, maka air dalam jumlah banyak pasti telah mengalir di Mars. Alternatif lainnya adalah bahwa batuan ini terbentuk melalui proses pencucian (leaching), salah satu jenis pelapukan batuan karena air asam. Sementara mineral lain yang terdapat dalam batuan akan larut, silika tidak akan terpengaruh oleh air asam. Rover NASA Spirit sebelumnya telah menemukan jejak sulfat dan asam klorida, yang menjadi data pendukung hipotesis pencucian, namun tim masih mempertimbangkan kedua skenario ini sampai ditemukannya bukti yang lebih banyak.
Penemuan lainnya yang tak kalah membingungkan adalah ditemukannya tridimit, sebuah silika yang sangat jarang ditemukan (setidaknya di bumi) yang dibentuk oleh gunung berapi. Para peneliti merasa penasaran mengenai aktivitas magmatik planet Mars di masa lalu dan mereka juga meneliti apakah terdapat cara lain bagaimana mineral ini terbentuk.

Gunung Sharp.
Curiosity saat ini sedang mendaki gunung Sharp, salah satu gunung yang terdapat di wilayah kawah Gale, tempat dimana robot penjelajah ini mendarat 40 bulan yang lalu. Gunung Sharp terbentuk karena kondisi di sekelilingnya mengalami pengikisan, sehingga apabila Curiosity naik lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, robot ini akan menemukan lingkungan yang muda dan lebih muda lagi (baru terbentuk). Hal ini akan memberi kita indikasi tentang bagaimana kondisi Mars berubah dari lingkungan yang tadinya basah menjadi lingkungan yang gersang.
"Apa yang kita lihat di gunung Sharp saat ini secara dramatis telah berbeda dari apa yang kita lihat dua tahun yang lalu sejak misi pertama dilakukan," kata ilmuwan proyek Curiosity, Ashwin Vasavada.
"Ada begitu banyak perbedaan dalam rentang waktu yang relatif singkat. Silika merupakan salah satu indikator bagaimana bahan kimia mengalami perubahan. Sementara peneliti memerlukan waktu dan lebih banyak data, penjelajahan ini telah membawa berbagai teka-teki dan pertanyaan baru lainnya."
Sumber: Bagi Kertas
Facebook Page: Bagi Kertas
Twitter: Bagi Kertas
Diubah oleh adrasaz 20-12-2015 12:56
1
3.2K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan