- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KPK Punya Pimpinan Baru, Kenalan Dulu Gan!


TS
azriel_bahrie
KPK Punya Pimpinan Baru, Kenalan Dulu Gan!
KPK punya ketua baru nih Gan buat periode 2015-2019 mendatang.

JAKARTA, KOMPAS.com - Agus Rahardjo resmi terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 pada Kamis (17/12/2015) malam.
Menang telak, Agus mengantongi suara 44 mengungguli empat pimpinan KPK terpilih lainnya.
Sementara itu, peraih perolehan suara kedua terbanyak adalah Basaria Panjaitan dengan perolehan 9 suara. Adapun Siut Situmorang memperoleh 1 suara.
Dua calon pimpinan lainnya, Laode Muhammad Syarif dan Alexander Marwata tidak mendapatkan suara.
Keputusan diambil melalui mekanisme voting yang diikuti 54 anggota Komisi III DPR.
"Dengan demkiran Ketua KPK untuk masa bakti masa 2015-2019 ditempati saudara Agus Rahardjo," kata Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsuddin sambil menutup sidang.
Agus adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia. Namun, pada tahun 2010, ia memilih mundur karena kesibukannya di LKPP. - sumber
Buat yang belum begitu tau track record Agus Rahardjo bisa baca di bawah ini dulu Gan.

JAKARTA- KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mulai malam ini telah memiliki lima pimpinan baru, sekaligus Ketua. Pilihan Komisi III DPR akhirnya jatuh kepada Agus Rahardjo.
Sosok Agus Rahardjo memang merupakan sosok yang menarik. Salah satunya, pejabat eselon II di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah (LKPP) ini ternyata hanya memiliki uang Rp20 juta di empat rekeningnya.
Sedangkan kekayaannya adalah sebidang tanah di Jonggol, kavling tanah di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan dan di Citra Raya, Tangerang. Dia mengaku memeroleh kekayaan tersebut dengan cara menabung. Menabung dari gaji yang dimilikinya dan juga saat dirinya aktif sebagai pembicara di lembaga international di Paris, di sekira tahun 1995-1997.
AGUS RAHARDJO:
• 2006: Menjabat Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ) Kantor Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
• 2007: Terbentuk Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai salah satu dari 28 Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia. PPKPBJ merupakan cikal bakal LKPP.
• 2008: Menneg PPN/Kepala Bappenas kala itu Paskah Suzetta melantik para pejabat LKPP. 1. Kepala LKPP Roestam Syarief. 2. Sekretaris Utama LKPP Ahus Rahardjo 3. Deputi Bidang Pengembangan Strategis dan Kebijakan LKPP Agus Prabowo 4. Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi Himawan Adinegoro 5. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia: Eiko Whismulyadi 6. Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah: Ruslan
• 2010: Agus Rahardjo dilantik menjadi Kepala LKPP menggantikan Roestam Syarief yang memasuki masa pensiun. Pelantikan dilakukan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Adapun Susunan Pejabat LKPP menjadi Kepala LKPP: Agus Rahardjo, Sekretaris Utama LKPP: Eiko Whismulyadi, Deputi Sumber Daya Manusia/Kepegawaian LKPP: Agus Prabowo, Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia LKPP: Bima Haria Wibisana
• 2011: Tepatnya 6 Januari 2011: Agus Rahardjo bersama sejumlah pejabat antara lain Ketua KPK Busyiro Muqodas, kepala BPKP Mardiasmo dan Menhan Purnomo Yusgiantoro melakukan deklarasi anti korupsi.
• 2015: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago melantik Agus Prabowo menggantikan Agus Rahardjo menjadi Kepala LKPP. Sebelumnya, Agus menjabat Deputi Sumber Daya Manusia/Kepegawaian LKPP. Saat itu Agus Rahardjo dikabarkan mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
• 17 Desember 2015: Akhirnya terpilih menjadi Ketua KPK periode 2015-2019. Selain dirinya, pimpinan KPK lainnya adalah Basaria Panjaitan (Irjen Pol), Alexander Marwata (hakim Adhoc pengadilan tipikor), Laode Muhamad Syarif (dosen Unhas dan konsultan hukum), dan Saut Situmorang (Staf Ahli BIN).- sumber
Selain Agus Rahardjo juga ada 4 Pimpinan terpilih KPK meskipun ada beberapa nama yang dinilai memiliki track record yang kurang begitu bagus. Ini beritanya Gan.

, KOMPAS.com — Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), Miko Susanto Ginting, menilai, komposisi lima pimpinan terpilih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkhawatirkan.
Lima pimpinan terpilih itu adalah Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Laode Muhammad Syarif, dan Saut Situmorang.
"Komposisi pimpinan KPK yang terpilih mengkhawatirkan. Setidaknya bisa diukur lewat dua hal," ujar Miko saat dihubungi, Kamis (17/12/2015).
Pertama, kata Miko, komitmen penguatan KPK oleh tiga dari lima pimpinan terpilih sejak awal menimbulkan keraguan. Mereka adalah Basaria, Alexander, dan Saut.
Basaria, kata Miko, menyatakan secara terbuka bahwa KPK cukup menjadi pusat pelaporan antikorupsi.
"Artinya, jika ada kasus korupsi, KPK melimpahkannya ke kepolisian dan kejaksaan," kata Miko.
Kemudian, Alexander dikenal kerap melontarkan dissenting opinion dalam putusan.
Dalam beberapa putusannya, kata Miko, Alexander membebaskan terdakwa korupsi tanpa argumentasi yang cukup kuat.
Pimpinan lainnya, Saut, dianggap tidak memiliki kompetensi dan pengalaman pada bidang korupsi.
"Dia diragukan kompetensi dan pengalamannya di bidang korupsi," kata Miko.
Miko mengatakan, seharusnya pemilihan pimpinan baru KPK dapat memberikan harapan baru terhadap penguatan KPK dan masa depan pemberantasan korupsi.
Namun, kata Miko, yang terjadi justru sebaliknya, mengkhawatirkan.
"Nama-nama yang memiliki rekam jejak panjang dalam kerja pemberantasan korupsi malah tidak dipilih oleh Komisi III," kata dia.
Oleh karena itu, ia menekankan, perlu adanya pengawasan dari publik dan internal KPK untuk mengawasi kinerja pimpinan baru.
"Pimpinan KPK harus berdiri di depan untuk mendukung penguatan KPK dan menolak pelemahan KPK," kata Miko.
Anggota Komisi III DPR melakukan voting setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai. Voting diikuti oleh 54 anggota komisi bidang hukum itu dari lintas fraksi.
Lima calon terpilih adalah Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Laode Muhammad Syarif (37 suara), dan Saut Situmorang (37 suara) sebagai pimpinan KPK periode 2015-2019.
Kemudian, dilakukan voting lagi dan Agus Rahardjo terpilih menjadi ketua.
Agus mengantongi 44 suara, mengungguli empat pimpinan terpilih KPK lainnya. - sumber
Yah, semoga aja pimpinan KPK yang baru bisa amanah ya Gan dan bisa ngebasmi korupsi di Indonesia ini.
Quote:

JAKARTA, KOMPAS.com - Agus Rahardjo resmi terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 pada Kamis (17/12/2015) malam.
Menang telak, Agus mengantongi suara 44 mengungguli empat pimpinan KPK terpilih lainnya.
Sementara itu, peraih perolehan suara kedua terbanyak adalah Basaria Panjaitan dengan perolehan 9 suara. Adapun Siut Situmorang memperoleh 1 suara.
Dua calon pimpinan lainnya, Laode Muhammad Syarif dan Alexander Marwata tidak mendapatkan suara.
Keputusan diambil melalui mekanisme voting yang diikuti 54 anggota Komisi III DPR.
"Dengan demkiran Ketua KPK untuk masa bakti masa 2015-2019 ditempati saudara Agus Rahardjo," kata Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsuddin sambil menutup sidang.
Agus adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia. Namun, pada tahun 2010, ia memilih mundur karena kesibukannya di LKPP. - sumber
Buat yang belum begitu tau track record Agus Rahardjo bisa baca di bawah ini dulu Gan.
Quote:

JAKARTA- KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mulai malam ini telah memiliki lima pimpinan baru, sekaligus Ketua. Pilihan Komisi III DPR akhirnya jatuh kepada Agus Rahardjo.
Sosok Agus Rahardjo memang merupakan sosok yang menarik. Salah satunya, pejabat eselon II di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah (LKPP) ini ternyata hanya memiliki uang Rp20 juta di empat rekeningnya.
Sedangkan kekayaannya adalah sebidang tanah di Jonggol, kavling tanah di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan dan di Citra Raya, Tangerang. Dia mengaku memeroleh kekayaan tersebut dengan cara menabung. Menabung dari gaji yang dimilikinya dan juga saat dirinya aktif sebagai pembicara di lembaga international di Paris, di sekira tahun 1995-1997.
AGUS RAHARDJO:
• 2006: Menjabat Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ) Kantor Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
• 2007: Terbentuk Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai salah satu dari 28 Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia. PPKPBJ merupakan cikal bakal LKPP.
• 2008: Menneg PPN/Kepala Bappenas kala itu Paskah Suzetta melantik para pejabat LKPP. 1. Kepala LKPP Roestam Syarief. 2. Sekretaris Utama LKPP Ahus Rahardjo 3. Deputi Bidang Pengembangan Strategis dan Kebijakan LKPP Agus Prabowo 4. Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi Himawan Adinegoro 5. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia: Eiko Whismulyadi 6. Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah: Ruslan
• 2010: Agus Rahardjo dilantik menjadi Kepala LKPP menggantikan Roestam Syarief yang memasuki masa pensiun. Pelantikan dilakukan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Adapun Susunan Pejabat LKPP menjadi Kepala LKPP: Agus Rahardjo, Sekretaris Utama LKPP: Eiko Whismulyadi, Deputi Sumber Daya Manusia/Kepegawaian LKPP: Agus Prabowo, Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia LKPP: Bima Haria Wibisana
• 2011: Tepatnya 6 Januari 2011: Agus Rahardjo bersama sejumlah pejabat antara lain Ketua KPK Busyiro Muqodas, kepala BPKP Mardiasmo dan Menhan Purnomo Yusgiantoro melakukan deklarasi anti korupsi.
• 2015: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago melantik Agus Prabowo menggantikan Agus Rahardjo menjadi Kepala LKPP. Sebelumnya, Agus menjabat Deputi Sumber Daya Manusia/Kepegawaian LKPP. Saat itu Agus Rahardjo dikabarkan mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
• 17 Desember 2015: Akhirnya terpilih menjadi Ketua KPK periode 2015-2019. Selain dirinya, pimpinan KPK lainnya adalah Basaria Panjaitan (Irjen Pol), Alexander Marwata (hakim Adhoc pengadilan tipikor), Laode Muhamad Syarif (dosen Unhas dan konsultan hukum), dan Saut Situmorang (Staf Ahli BIN).- sumber
Selain Agus Rahardjo juga ada 4 Pimpinan terpilih KPK meskipun ada beberapa nama yang dinilai memiliki track record yang kurang begitu bagus. Ini beritanya Gan.
Quote:

, KOMPAS.com — Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), Miko Susanto Ginting, menilai, komposisi lima pimpinan terpilih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkhawatirkan.
Lima pimpinan terpilih itu adalah Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Laode Muhammad Syarif, dan Saut Situmorang.
"Komposisi pimpinan KPK yang terpilih mengkhawatirkan. Setidaknya bisa diukur lewat dua hal," ujar Miko saat dihubungi, Kamis (17/12/2015).
Pertama, kata Miko, komitmen penguatan KPK oleh tiga dari lima pimpinan terpilih sejak awal menimbulkan keraguan. Mereka adalah Basaria, Alexander, dan Saut.
Basaria, kata Miko, menyatakan secara terbuka bahwa KPK cukup menjadi pusat pelaporan antikorupsi.
"Artinya, jika ada kasus korupsi, KPK melimpahkannya ke kepolisian dan kejaksaan," kata Miko.
Kemudian, Alexander dikenal kerap melontarkan dissenting opinion dalam putusan.
Dalam beberapa putusannya, kata Miko, Alexander membebaskan terdakwa korupsi tanpa argumentasi yang cukup kuat.
Pimpinan lainnya, Saut, dianggap tidak memiliki kompetensi dan pengalaman pada bidang korupsi.
"Dia diragukan kompetensi dan pengalamannya di bidang korupsi," kata Miko.
Miko mengatakan, seharusnya pemilihan pimpinan baru KPK dapat memberikan harapan baru terhadap penguatan KPK dan masa depan pemberantasan korupsi.
Namun, kata Miko, yang terjadi justru sebaliknya, mengkhawatirkan.
"Nama-nama yang memiliki rekam jejak panjang dalam kerja pemberantasan korupsi malah tidak dipilih oleh Komisi III," kata dia.
Oleh karena itu, ia menekankan, perlu adanya pengawasan dari publik dan internal KPK untuk mengawasi kinerja pimpinan baru.
"Pimpinan KPK harus berdiri di depan untuk mendukung penguatan KPK dan menolak pelemahan KPK," kata Miko.
Anggota Komisi III DPR melakukan voting setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai. Voting diikuti oleh 54 anggota komisi bidang hukum itu dari lintas fraksi.
Lima calon terpilih adalah Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Laode Muhammad Syarif (37 suara), dan Saut Situmorang (37 suara) sebagai pimpinan KPK periode 2015-2019.
Kemudian, dilakukan voting lagi dan Agus Rahardjo terpilih menjadi ketua.
Agus mengantongi 44 suara, mengungguli empat pimpinan terpilih KPK lainnya. - sumber
Yah, semoga aja pimpinan KPK yang baru bisa amanah ya Gan dan bisa ngebasmi korupsi di Indonesia ini.

0
37.7K
Kutip
305
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan