Posisi astronomis Kabupaten Padang Pariaman yang terletak antara 0 0 11 ‘ – 0 0 49 ‘ Lintang Selatan dan 98036‘ – 100028‘ Bujur Timur , tercatat memiliki luas wilayah sekitar 1.328,79 Km 2, dengan panjang garis pantai 60,50 Km 2. Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15 persen dari luas daratan wilayah Propinsi Sumatera Barat.
Sampai akhir tahun 2012, Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan dengan Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni 228,70 Km 2, sedangkan Kecamatan Sintuk Toboh Gadang memiliki luas terkecil, yakni 25,56 Km 2
Rata-rata curah hujan secara keseluruhan untuk Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2012 adalah sebesar 362 milibar (mb), dengan rata-rata hari hujan sebanyak 19 hari per bulan. Tamperatur rata-rata untuk Kabupaten Padang Pariaman adalah 25,51 derajat celcius dengan kelembapan relatif 87,08 persen.Sumur http://www.padangpariamankab.go.id/i...letak-geografi

langsung aja kita membahs secara langsung proses pernikahan di Pariaman, pernikah di Pariaman terbilang unik jika dibandingkan dengan wilayah sumtra barat pada umumnya dikarenakan yang melamar bukanlah dari pihak sang Pria melainkan dari pihak Wanitanya. jangan agan banyangkan seorang Wanita datang kerumah Pria yang dicintainya dan langsung melamar Pria tersebut. yang datang kerumah si Pria adalah ayah dan pamannya ( yang dimaksud paman disini adalah adik atau kakak ibunya ) si wanita tersebut. untuk bagaimana proses lamarannya tidaka ne jelaskan disini, melainkan yang akan ane bahas adalah adanya sejulah uang yang harus diberikan oleh pihak wanita ke pria sebelum dilangsungkan pernikahan. jumlah yang diberikan tergantung kesepakatan kedua belah pihak, semakin tinggi status sosial sang pria semakin tinggi uang yang harus dibayarkan. untuk saat ini propesi PNS, Polisi dan pedang memiliki harga sampai puluhan Juta rupiah, untuk propesi buruh tukang ojek dan sebagainya berkisaran dibawah sepuluh juta rupiah.

dahulunya tidak ada uang yang harus dibayarkan akan tetapi pada tahun 60an banyak orang Pariaman yang sekolah/kuliah yang mengahabiskan uang yang tidak sedikit sampai-sampai sawah ladang tergadaikan uang tersebut dugunakan untuk menbus sawah ladang. selain itu ada juga kasus dimana seorang wanita yang cacat fisik sehingga tidak ada Pria yang mau menikah dengannya. jika ada Pria yang mau menikah dengannya maka diberikanlah sejumlah uang untuk membujuknya. informasi ini ane peroleh dari Bapak ane,

tradisi tersebut sampai saat ini masih berlangsung, ada dampak positif dan negatifnya. dampak positifnya seorang pria mendapatkan modal dari mertuanya untuk melakukan usaha. sedangkan dampak negatifnya banyak pihak perempuan yang tidak mampu membayarkan sejumlah uang sehingga lama dia menikahnya.