Wanita Cantik Salon: Sini Saya Mandiin! Detak Jantung Karyawan Ini Makin Kencang
Jumat, 18 Desember 2015 15:44 WIB


Ilustrasi.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Soewidia Henaldi

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR UTARA - Sugi (40) sebut saja demikian cukup kaget saat masuk kesebuah salon kecantikan di Jalan P di Kota Bogor.

Karyawan sebuah perusahaan swasta di Kota Bogoritu berencana akan memotong rambutnya yang sudah agak panjang.
Karena sekalian lewat, Sugi berhenti di sebuah salon berlantai dua.
Salon N bangunannya berupa ruko yang warna catnya cukup menyolok.
Lokasi salon itu terletak di P yang cukup ramai dilintasi kendaraan setiap harinya.
Begitu membuka pintu kaca, seorang wanita berusia sekitar 23 tahun langsung menyambut.

"Selamat siang pak, ada yang bisa dibantu? mau potong rambut?," tanya wanita itu ramah.
Sugi sejenak tertegun melihat wanita berkulit putih itu.
Selain wajahnya yang cantik, si wanita juga menggunakan kaus ketat dan belahan yang sedikit terbuka.
Setelah berbasa-basi, Sugi dipersilakan duduk di depan kaca besar.
Di dalam salon, terdapat deretan kursi dan kaca untuk tempat memotong rambut.
Saat itu ada seorang pria sedang di creambath.
Dina, nama wanita muda itu kemudian mempersilahkan Sugi untuk duduk.

Beberapa saat kemudian, muncul wanita lain dari dalam kamar.
Alamak, penampilan wanita ini tidak kalah seksi dengan Dina.
"Mau dipotong model apa mas," tanya wanita bernama Reni itu.
Sebelum, dia memulai tugasnya memotong rambut, Reni berbica dengan suara agak berbisik.
"Mau pijat juga ada mas di lantai dua, saya terapisnya. Harganya terjangkau, dijamin pegelnya ilang," canda Reni sambil memegang bahu Sugi.
Pikiran Sugi langsung bercabang, apakah meneruskan dipotong rambut atau menghilangkan penasaran dengan mengiyakan tawaran pijat Reni.
"Gimana mas, mau dipijit dulu? Baru dipotong rambutnya," tanya Reni lagi.

Penasaran dengan tawaran wanita berambut sebahu dan berdada lumayan besar itu, Sugi akhirnya naik ke lantai 2 salon tersebut.
Di lantai 2 ternyata banyak ruangan yang disekat-sekat menggunakan dinding papan.
Tak hanya itu, di lantai 2 juga ada kolam buat berendam yang ukurannya tidak terlalu besar.
Saat itu, ada dua pria yang sedang berendam di kolam itu.
"Ayo mas, ini kamarnya," ajak Reni sambil menarik tangan Sugi.
Setelah di dalam kamar yang dilengkapi tempat tidur kecil dan sebuah kamar mandi yang dilengkapi shower, Reni meminta Sugi untuk melepaskan semua pakaiannya.
"Sebelum dipijat mandi dulu yah mas, ini kimononya, mau saya mandiin," kata Reni dengan gaya nakal.
Alamak, detak jatung Sugi makin kencang saat itu.(*)