- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
8 HAL YANG DIBUTUHKAN UNTUK SOLO TRAVELLING JANGKA PANJANG


TS
klapear
8 HAL YANG DIBUTUHKAN UNTUK SOLO TRAVELLING JANGKA PANJANG
Quote:
Sejak beberapa minggu yang lalu saya mendapat banyak pertanyaan dari beberapa teman tentang perjalanan keliling Indonesia yang sedang dilakukan dan hal-hal apa yang dibutuhkan. Tulisan ini saya tulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk berdasarkan pengalaman dan keadaan saya selama perjalanan. Berikut ini adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk solo travelling dalam waktu panjang versi saya;
Quote:
1. Mental yang kuat dan pikiran yang terbuka
Menurut saya ini adalah hal yang harus dimiliki dalam diri seorang solo traveller. Perjalanan panjang yang dilakukan sendirian tentu akan menghadapi berbagai macam keadaan, baik suka maupun duka. Mental kuat dan pikiran terbuka sangat dibutuhkan terutama dalam menghadapi keadaan yang tidak diinginkan seperti; kehilangan, dipalak, sakit, tersesat, merasa kesepian, kehabisan uang, dan lainnya.
Mental yang kuat dan pikiran terbuka akan membuat solo traveller dapat mengontrol perasaanya dalam berbagai keadaan, selalu memikirkan solusi untuk setiap masalanya tanpa harus terjebak lama dalam kesedihan. Selain itu juga untuk menghindarkan solo traveller dari sifat cengeng dan suka mengeluh.
Jika mental lemah dan pikiran sempit mungkin saja seorang solo traveller saat menghadapi masalah akan banyak mengeluh dan mencari jalan pintas dari masalahnya, misalnya mencuri saat kehabisan uang atau curhat kesedihan yang menimbulkan rasa prihatin dari yang mendengarkan. Sampai si pendengar serasa mau memberi uang buat ongkos pulang.
Menurut saya ini adalah hal yang harus dimiliki dalam diri seorang solo traveller. Perjalanan panjang yang dilakukan sendirian tentu akan menghadapi berbagai macam keadaan, baik suka maupun duka. Mental kuat dan pikiran terbuka sangat dibutuhkan terutama dalam menghadapi keadaan yang tidak diinginkan seperti; kehilangan, dipalak, sakit, tersesat, merasa kesepian, kehabisan uang, dan lainnya.
Mental yang kuat dan pikiran terbuka akan membuat solo traveller dapat mengontrol perasaanya dalam berbagai keadaan, selalu memikirkan solusi untuk setiap masalanya tanpa harus terjebak lama dalam kesedihan. Selain itu juga untuk menghindarkan solo traveller dari sifat cengeng dan suka mengeluh.
Jika mental lemah dan pikiran sempit mungkin saja seorang solo traveller saat menghadapi masalah akan banyak mengeluh dan mencari jalan pintas dari masalahnya, misalnya mencuri saat kehabisan uang atau curhat kesedihan yang menimbulkan rasa prihatin dari yang mendengarkan. Sampai si pendengar serasa mau memberi uang buat ongkos pulang.
Spoiler for :
Quote:
2. Uang yang cukup
Uang sangat dibutuhkan dalam perjalanan khususnya untuk tiga hal: transportasi, konsumsi, dan akomodasi. Jika memiliki uang yang banyak seorang solo traveller tidak harus menguras pikiran atau menguji mentalnya untuk mendapatkan ketiga hal di atas. Perjalanan panjang walaupun sendirian dapat dinikmati dengan layak. Karena tidak bisa dipungkiri uang dapat membuat semuanya lebih mudah.
Walaupun memiliki uang yang cukup namun ingin mencoba transportasi dengan cara hitchhike atau ngeteng, menginap di rumah warga dan makan seadaanya. Uang yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk donasi kepada orang yang ditemui atau keluarga yang memberikan tempat tinggal. Seperti seorang teman--yang tidak mau disebutkan namanya—sering memberikan donasi pada keluarga-keluarga atau orang-orang yang menurut dia layak menerima. Dari berbagilah kebahagiaan dapat tercipta dan terasa nyata, seperti kata Alexander Supertramp.
Saya termasukan traveller yang belum memiliki uang yang cukup, karena itu selama perjalanan berusaha untuk mencukupinya dengan berjualan pakaian, menjadi tour driver, dan terakhir berjualan takjil. Uang tetap dibutuhkan agar tidak selalu berharap pada nasib baik atau keberuntungan.
Uang sangat dibutuhkan dalam perjalanan khususnya untuk tiga hal: transportasi, konsumsi, dan akomodasi. Jika memiliki uang yang banyak seorang solo traveller tidak harus menguras pikiran atau menguji mentalnya untuk mendapatkan ketiga hal di atas. Perjalanan panjang walaupun sendirian dapat dinikmati dengan layak. Karena tidak bisa dipungkiri uang dapat membuat semuanya lebih mudah.
Walaupun memiliki uang yang cukup namun ingin mencoba transportasi dengan cara hitchhike atau ngeteng, menginap di rumah warga dan makan seadaanya. Uang yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk donasi kepada orang yang ditemui atau keluarga yang memberikan tempat tinggal. Seperti seorang teman--yang tidak mau disebutkan namanya—sering memberikan donasi pada keluarga-keluarga atau orang-orang yang menurut dia layak menerima. Dari berbagilah kebahagiaan dapat tercipta dan terasa nyata, seperti kata Alexander Supertramp.
Saya termasukan traveller yang belum memiliki uang yang cukup, karena itu selama perjalanan berusaha untuk mencukupinya dengan berjualan pakaian, menjadi tour driver, dan terakhir berjualan takjil. Uang tetap dibutuhkan agar tidak selalu berharap pada nasib baik atau keberuntungan.
Spoiler for :
Quote:
3. Alasan Perjalanan
Perjalanan panjang yang saya maksudkan di sini adalah di atas 3 bulan. Waktu yang cukup lama ini membutuhkan alasan untuk terus ditempuh. Dengan alasan itulah seorang solo traveller dapat melangkah mantap hari demi hari. Alasan ini dapat juga disebut sebagai latar belakang ataupun tujuan dari perjalalanan. Alasan yang dibutuhkan tidak harus hebat, bombastis ataupun dicari-cari. Misalnya saja seperti ingin menginjakkan kaki di 34 propinsi di Indonesia sebelum usia 25 tahun seperti @devanosa dan @ashari_yudh. Atau menghimpun dan mendokumentasi cerita rakyat dari setiap daerah di Indonesia seperti tujuan perjalanannya @penggowes. Alasan terakhir menurut saya salah satu alasan hebat dalam perjalanan keliling Indonesia. Memiliki alasan yang jelas, makan seorang solo traveller juga akan memiliki tujuan dan rute perjalanan yang jelas.
Bagi saya alasan perjalanan ini terus berkembang. Karena jika hanya sebagai pelarian dari kebosanan bekerja, putus cinta, atau ingin kabur dari kemacetan Jakarta, satu atau dua bulan saja sudah cukup. Tapi karena alasan ingin bermanfaat bagi orang banyak melalui mengajar dan alasan lain yang belum bisa dituliskan di sini, saya selalu bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini.
Perjalanan panjang yang saya maksudkan di sini adalah di atas 3 bulan. Waktu yang cukup lama ini membutuhkan alasan untuk terus ditempuh. Dengan alasan itulah seorang solo traveller dapat melangkah mantap hari demi hari. Alasan ini dapat juga disebut sebagai latar belakang ataupun tujuan dari perjalalanan. Alasan yang dibutuhkan tidak harus hebat, bombastis ataupun dicari-cari. Misalnya saja seperti ingin menginjakkan kaki di 34 propinsi di Indonesia sebelum usia 25 tahun seperti @devanosa dan @ashari_yudh. Atau menghimpun dan mendokumentasi cerita rakyat dari setiap daerah di Indonesia seperti tujuan perjalanannya @penggowes. Alasan terakhir menurut saya salah satu alasan hebat dalam perjalanan keliling Indonesia. Memiliki alasan yang jelas, makan seorang solo traveller juga akan memiliki tujuan dan rute perjalanan yang jelas.
Bagi saya alasan perjalanan ini terus berkembang. Karena jika hanya sebagai pelarian dari kebosanan bekerja, putus cinta, atau ingin kabur dari kemacetan Jakarta, satu atau dua bulan saja sudah cukup. Tapi karena alasan ingin bermanfaat bagi orang banyak melalui mengajar dan alasan lain yang belum bisa dituliskan di sini, saya selalu bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini.
Spoiler for :
Quote:
4. Restu Orang Tua
Restu orang tua menurut saya sangat dibutuhkan, bahkan sejak sebelum memulai perjalanan. Dengan restu yang disertai doa dari orang tua perasaan selama perjalanan akan jadi tenang. Komunikasi dengan mereka dapat terus terjaga. Berbagi cerita perjalanan dengan orang tua dapat menjaga kedekatan walaupun berpisah secara jarak.
Saya lebih meyakini doa orang tua terkabul saat saya mendapatkan kemudahan-kemudahan dan keamanan selama perjalanan, daripada menganggap itu sebagai suatu keberuntungan.
Restu orang tua menurut saya sangat dibutuhkan, bahkan sejak sebelum memulai perjalanan. Dengan restu yang disertai doa dari orang tua perasaan selama perjalanan akan jadi tenang. Komunikasi dengan mereka dapat terus terjaga. Berbagi cerita perjalanan dengan orang tua dapat menjaga kedekatan walaupun berpisah secara jarak.
Saya lebih meyakini doa orang tua terkabul saat saya mendapatkan kemudahan-kemudahan dan keamanan selama perjalanan, daripada menganggap itu sebagai suatu keberuntungan.
Spoiler for :
Quote:
5. Media Penyimpan Cerita Perjalanan
Perjalanan panjang akan membawa seorang solo traveller ke berbagai tempat, keadaan, lingkungan, dan pengalaman yang menarik dari setiap kejadian. Beberapa hal yang berkesan akan bertahan lama dalam ingatan, tapi ingatan memiliki batas kemampuan untuk menyimpan kenangan. Karena itu seorang solo traveller membutuhkan media lain untuk menyimpan semua kenangannya.
Media yang menggunakan jaringan internet seperti blog, instagram, twitter, dan facebook akan sangat membantu dalam menyimpan kenangan perjalanan. Selain gampang diakses, media ini juga dapat untuk berbagi dengan orang lain. Saya memilih Blog dan Instgram untuk media selama perjalanan keliling Indonesia yang sedang dilakukan ini. Blog menjadi rumah yang menghimpun cerita perjalanan dan Instagram untuk berbagi foto kegiatan-kegiatan serta tempat-tempat yang saya kunjungi selama perjalanan.
Media yang dibutuhkan tidak harus berhubungan dengan jaringan intenet. Karena hakikat dari media adalah untuk menyimpan dan merawat kenangan. Selembar buku tulispun dapat menjadi media dengan tulisan tangan di dalamnya. Saya sendiri memiliki catatan khusus di notebook yang tidak dimuat di blog. Catatan itu adalah cerita-cerita yang mengandung unsur sentimentil dan menjadi konsumsi pribadi saja.
Perjalanan panjang akan membawa seorang solo traveller ke berbagai tempat, keadaan, lingkungan, dan pengalaman yang menarik dari setiap kejadian. Beberapa hal yang berkesan akan bertahan lama dalam ingatan, tapi ingatan memiliki batas kemampuan untuk menyimpan kenangan. Karena itu seorang solo traveller membutuhkan media lain untuk menyimpan semua kenangannya.
Media yang menggunakan jaringan internet seperti blog, instagram, twitter, dan facebook akan sangat membantu dalam menyimpan kenangan perjalanan. Selain gampang diakses, media ini juga dapat untuk berbagi dengan orang lain. Saya memilih Blog dan Instgram untuk media selama perjalanan keliling Indonesia yang sedang dilakukan ini. Blog menjadi rumah yang menghimpun cerita perjalanan dan Instagram untuk berbagi foto kegiatan-kegiatan serta tempat-tempat yang saya kunjungi selama perjalanan.
Media yang dibutuhkan tidak harus berhubungan dengan jaringan intenet. Karena hakikat dari media adalah untuk menyimpan dan merawat kenangan. Selembar buku tulispun dapat menjadi media dengan tulisan tangan di dalamnya. Saya sendiri memiliki catatan khusus di notebook yang tidak dimuat di blog. Catatan itu adalah cerita-cerita yang mengandung unsur sentimentil dan menjadi konsumsi pribadi saja.
Misalnya seperti blog ini
Quote:
6. Seseorang Untuk Teman Bercerita
Naluri sebagai makluk sosial membuat manusia membutuhkan teman untuk bercerita. Menceritakan semua kejadian yang dihadapinya ataupun perasaanya. Walaupun media sosial bisa dijadikan tempat untuk bercerita ataupun curhat, namun masih ada batasan-batasan yang tidak bisa ditembusnya seperti kandungan emosi di dalamnya. Karena itu sosok teman bercerita yang nyata sangat dibutuhkan.
Teman ideal untuk bercerita menurut saya adalah, seseorang yang mau mendengarkan semua hal yang dialami seorang solo traveller seperti suka, duka, jatuh cinta, sedih, galau, emosi, kesal, marah dan lain sebagainya. Setelah mendengar dia mampu memberi tanggapan dan masukan, serta solusi jika yang disampaikan itu adalah suatu masalah. Teman bercerita ini adalah seseorang yang dapat membantu mengontrol perasaan seorangn solo traveller walaupun dari kejauhan. Karena sudah saling memahami dan juga melibatkan emosi dalam hubungannya.
Teman bercerita ini bisa dari keluarga, sahabat, gebetan, pacar, ataupun mantan sekalian. Karena yang paling penting di sini adalah kebebasan dan kenyamanan untuk bercerita dan saling memahami. Teman bercerita ini juga dapat mencegah seorang solo traveller curhat ke semua orang seperti yang disinggung sebelumnya di point 1.
Naluri sebagai makluk sosial membuat manusia membutuhkan teman untuk bercerita. Menceritakan semua kejadian yang dihadapinya ataupun perasaanya. Walaupun media sosial bisa dijadikan tempat untuk bercerita ataupun curhat, namun masih ada batasan-batasan yang tidak bisa ditembusnya seperti kandungan emosi di dalamnya. Karena itu sosok teman bercerita yang nyata sangat dibutuhkan.
Teman ideal untuk bercerita menurut saya adalah, seseorang yang mau mendengarkan semua hal yang dialami seorang solo traveller seperti suka, duka, jatuh cinta, sedih, galau, emosi, kesal, marah dan lain sebagainya. Setelah mendengar dia mampu memberi tanggapan dan masukan, serta solusi jika yang disampaikan itu adalah suatu masalah. Teman bercerita ini adalah seseorang yang dapat membantu mengontrol perasaan seorangn solo traveller walaupun dari kejauhan. Karena sudah saling memahami dan juga melibatkan emosi dalam hubungannya.
Teman bercerita ini bisa dari keluarga, sahabat, gebetan, pacar, ataupun mantan sekalian. Karena yang paling penting di sini adalah kebebasan dan kenyamanan untuk bercerita dan saling memahami. Teman bercerita ini juga dapat mencegah seorang solo traveller curhat ke semua orang seperti yang disinggung sebelumnya di point 1.
Spoiler for :
Quote:
7. Tidak Merokok
Jika kamu memiliki uang yang banyak, lewatkan saja membaca point ini. Menurut saya kebiasaan merokok dapat menjadi masalah dalam perjalanan panjang, khususnya dalam hal pengeluaran. Jika sebungkus rokok seharga Rp 15.000 dan habis dalam satu hari. Maka pengeluaran untuk rokok dalam satu bulan sebesar Rp 450.000. Bagi saya uang sebesar itu dapat digunakan untuk jalan-jalan di Lombok selama satu minggu lebih, atau biaya hidup satu bulan selama tinggal di Bima.
Tidak merokok tentu juga berhubungan dengan masalah kesehatan. Setelah berhasil berhenti dari kecanduan rokok selama sepuluh tahun, saya merasakan sekali nikmat sehat dari tidak merokok. Kesehatan adalah hal penting untuk dapat melanjutkan perjalanan. Penyakit memang tidak hanya disebabkan oleh rokok, tapi semua orang pasti menyadari kalau rokok dapat menyebabkan mereka sakit. Solo traveller harus selalu sehat agar dapat terus melanjutkan perjalanannya. Tidak merokok adalah salah satu cara agar tetap sehat.
Jika kamu memiliki uang yang banyak, lewatkan saja membaca point ini. Menurut saya kebiasaan merokok dapat menjadi masalah dalam perjalanan panjang, khususnya dalam hal pengeluaran. Jika sebungkus rokok seharga Rp 15.000 dan habis dalam satu hari. Maka pengeluaran untuk rokok dalam satu bulan sebesar Rp 450.000. Bagi saya uang sebesar itu dapat digunakan untuk jalan-jalan di Lombok selama satu minggu lebih, atau biaya hidup satu bulan selama tinggal di Bima.
Tidak merokok tentu juga berhubungan dengan masalah kesehatan. Setelah berhasil berhenti dari kecanduan rokok selama sepuluh tahun, saya merasakan sekali nikmat sehat dari tidak merokok. Kesehatan adalah hal penting untuk dapat melanjutkan perjalanan. Penyakit memang tidak hanya disebabkan oleh rokok, tapi semua orang pasti menyadari kalau rokok dapat menyebabkan mereka sakit. Solo traveller harus selalu sehat agar dapat terus melanjutkan perjalanannya. Tidak merokok adalah salah satu cara agar tetap sehat.
Spoiler for :
Quote:
8. Menguasai Beberapa Keahlian
Keahlian yang dimiliki seorang solo traveller dapat mempermudah perjalanan dan dapat juga menghasilkan uang. Berikut ini ada beberapa keahlian yang sebaiknya dimiliki jika ingin melakukan solo travelling:
a. Keahlian Mengemudi
Ini salah satu keahlian yang seharusnya dimiliki seorang solo traveller baik mengemudikan sepeda motor maupun mobil. Menggunakan motor rental untuk mengunjungi tempat-tempat wisata merupakan salah satu cara berhemat selama perjalanan. Selain itu, saat ngeteng juga bisa menawarkan bantuan untuk mengemudi. Keahlian mengemudi juga bisa digunakan untuk mendapat pekerjaan, misalnya sewaktu di Bali saya bisa bekerja sebagai tour driver dengan keahlian ini.
b. Keahlian Memasak
Keahlian ini bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, apalagi bisa memasak makanan kesukaan sendiri. Buat diri sendiri tentu saja dapat makan makanan kesukaan ataupun untuk berhemat. Buat orang lain misalnya dapat memperkenalkan masakan daerah asal atau membantu keluarga yang memberi tumpangan dalam hal mempersiapkan makanan.
Sewaktu di Bima saya diminta resep cara memasak gulai ala Padang oleh keluarga di sana. Saya memberanikan diri memasak gulai untuk pertama kalinya dengan bimbingan via telpon dari Ibu di kampung. Hasilnya not bad lah untuk pertama kalinya. Setelah itu saya jadi makin terbiasa memasak gulai selanjutnya, tentu saja dengan rasa yang makin lamak bana.
c. Keahlian bermusik dan bernyanyi
Keahlian ini dapat bermanfaat buat menghibur orang-orang selama perjalanan dan mendapatkan penghasilan dengan cara mengamen atau menyanyi di kafe-kafe. Beberapa teman pernah melakukan cara ini, namun saya belum pernah sama sekali karena tidak bisa main musik dan menyanyi. Hufft...
d. Keahlian lainnya. Menurut saya ada beberapa keahlian lain yang dapat mempermudah dan menghasilkan uang bagi seorang solo traveller, misalnya keahlian dalam hal mekanik, melukis, komputer, fotografi, menulis, dan lainnya.
Jika bisa melukis dapat memberikan hadiah kepada keluarga atau orang-orang yang memberikan bantuan, dengan keahlian dalam hal fotografi bisa ikut lomba-lomba foto yang diselenggarakan, misalnya di Instagram.
Saya percaya dengan setiap keahlian yang dimiliki jika dapat dimanfaatkan dengan baik, maka dapat mempermudah perjalanan dan menghasilkan uang bagi seorang solo traveller.
Keahlian yang dimiliki seorang solo traveller dapat mempermudah perjalanan dan dapat juga menghasilkan uang. Berikut ini ada beberapa keahlian yang sebaiknya dimiliki jika ingin melakukan solo travelling:
a. Keahlian Mengemudi
Ini salah satu keahlian yang seharusnya dimiliki seorang solo traveller baik mengemudikan sepeda motor maupun mobil. Menggunakan motor rental untuk mengunjungi tempat-tempat wisata merupakan salah satu cara berhemat selama perjalanan. Selain itu, saat ngeteng juga bisa menawarkan bantuan untuk mengemudi. Keahlian mengemudi juga bisa digunakan untuk mendapat pekerjaan, misalnya sewaktu di Bali saya bisa bekerja sebagai tour driver dengan keahlian ini.
b. Keahlian Memasak
Keahlian ini bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, apalagi bisa memasak makanan kesukaan sendiri. Buat diri sendiri tentu saja dapat makan makanan kesukaan ataupun untuk berhemat. Buat orang lain misalnya dapat memperkenalkan masakan daerah asal atau membantu keluarga yang memberi tumpangan dalam hal mempersiapkan makanan.
Sewaktu di Bima saya diminta resep cara memasak gulai ala Padang oleh keluarga di sana. Saya memberanikan diri memasak gulai untuk pertama kalinya dengan bimbingan via telpon dari Ibu di kampung. Hasilnya not bad lah untuk pertama kalinya. Setelah itu saya jadi makin terbiasa memasak gulai selanjutnya, tentu saja dengan rasa yang makin lamak bana.
c. Keahlian bermusik dan bernyanyi
Keahlian ini dapat bermanfaat buat menghibur orang-orang selama perjalanan dan mendapatkan penghasilan dengan cara mengamen atau menyanyi di kafe-kafe. Beberapa teman pernah melakukan cara ini, namun saya belum pernah sama sekali karena tidak bisa main musik dan menyanyi. Hufft...
d. Keahlian lainnya. Menurut saya ada beberapa keahlian lain yang dapat mempermudah dan menghasilkan uang bagi seorang solo traveller, misalnya keahlian dalam hal mekanik, melukis, komputer, fotografi, menulis, dan lainnya.
Jika bisa melukis dapat memberikan hadiah kepada keluarga atau orang-orang yang memberikan bantuan, dengan keahlian dalam hal fotografi bisa ikut lomba-lomba foto yang diselenggarakan, misalnya di Instagram.
Saya percaya dengan setiap keahlian yang dimiliki jika dapat dimanfaatkan dengan baik, maka dapat mempermudah perjalanan dan menghasilkan uang bagi seorang solo traveller.
Spoiler for :
Quote:
Semoga tulisan ini dapat menjawab pertanyaan yang saya terima dari beberapa teman. Tulisan ini subjektif dari pengalaman saya ditambah sedikit pengalaman dari beberapa teman sesama solo traveller. Delapan poin di atas bisa kurang atau bisa lebih untuk orang lain, ataupun kamu yang akan memulai atau sedang melakukan perjalanan. Selamat jalan-jalan walaupun sendirian. Karena yang penting ditakuti adalah kesepian, bukan kesendirian.
Tulisan ini adalah bagian dari catatan perjalanan saya yang dimulai sejak 1 Januari 2015. Sekarang saya sudah memasuki bulan kedua belas dan posisi saat memposting ini di Ternate, Maluku Utara. Cerita-cerita perjalanan saya dimuat DI BLOG INI
Diubah oleh klapear 18-12-2015 12:09
0
3.4K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan