- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
7 Hal yang Bisa Diteladani Dari Jepang
TS
adoel.piero
7 Hal yang Bisa Diteladani Dari Jepang
Quote:
Alhamdulillah,,, Thread ini jd HT ane yang ke 33di hari Kamis, 17.12.2015
Thanks utk Agan n' Sista yang udah rate5, kasih cendol & abu gosok serta comment di thread ane,
Ane do'a-kan semoga tambah sukses, semoga dapet jodoh yg cantik/ganteng & baik, semakin sayang & di sayang sm orang tua...
Aamiin...
Thanks utk Agan n' Sista yang udah rate5, kasih cendol & abu gosok serta comment di thread ane,
Ane do'a-kan semoga tambah sukses, semoga dapet jodoh yg cantik/ganteng & baik, semakin sayang & di sayang sm orang tua...
Aamiin...
Spoiler for Thanks For Cendolnya Gan/Sist,,,:
Quote:
Ya, ini thread tentang jepang lagi.
Kenapa selalu jepang?... Mungkin karena banyak hal-hal baik yang bisa di pelajari dari salah negeri di asia timur ini,
Contohnya adalah tulisan dari seseorang yang sudah berkunjung ke negeri sakura tersebut, bikin ane ngiri dech kepengen bisa ke Jepang...
Cekidot gan...
Kenapa selalu jepang?... Mungkin karena banyak hal-hal baik yang bisa di pelajari dari salah negeri di asia timur ini,
Contohnya adalah tulisan dari seseorang yang sudah berkunjung ke negeri sakura tersebut, bikin ane ngiri dech kepengen bisa ke Jepang...
Cekidot gan...
Traveling bagi saya bukan semata mencapai tempat yang dituju dan kemudian menikmati keindahan alamnya. Berada di tempat baru yang asing dan di tengah kehidupan masyarakat lokal tentu memaksa saya untuk beradaptasi. Beradaptasi adalah berarti belajar tentang hal-hal baru, tentang kebiasaan, peraturan, dan bersikap. Selama seminggu lebih berada di Negeri Sakura, ada beberapa hal yang membuat saya ‘amazed’ dan berandai ini semua bisa saya bawa pulang ke negeri saya. Hahaha.
1. Kebersihan
Quote:
Jujur, saya merasa iri dengan kebersihan negara ini. Saya menempatkan kebersihan di tempat pertama yang harusnya bisa kita tiru. Karena paling sederhana dan gampang dilakukan, tidak membutuhkan biaya yang mahal hanya butuh kesadaran masing-masing orang.
Jepang masuk dalam jajaran negara terbersih di dunia, dan sangat enak dipandang. Meskipun di Tokyo dan kota-kota lainnya di Jepang tidak pernah ada tulisan “Dilarang Buang Sampah di Sini”, sebagaimana yang sering ditemui di Jakarta atau kota-kota lain di Indonesia. Namun dipastikan tidak ada sampah yang tercecer sembarangan. Bahkan sampah sekecil sobekan kertaspun tak saya lihat di pinggir jalan.
Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging turut mendorong masyarakat Jepang untuk tidak membuang sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.
Seperti yang saya rasakan ketika menginap di hostel ala backpacker, meskipun kecil tapi sangat bersih, berasa rumah sendiri.
Spoiler for :
Tempat sampah selalu dipisahkan berdasarkan jenisnya, sampah sisa makanan, botol, plastik, dan koran bekas atau kertas. Saya pun kadang butuh waktu sejenak berpikir untuk meletakkan sampah ke keranjang yang mana. Malu kan kalau salah? Karena kalau sampai ada sampah yang salah masuk ke keranjang yang bukan kategorinya, katanya petugas sampah tidak akan mengambilnya.
2. Transportasi Modern dan Teratur
Quote:
Kereta JR Yamanote Line yang akan berhenti di Stasiun Harajuku
Ini favorit saya selama di Jepang, yaitu transportasi yang nyaman. Transportasi umum memegang peranan penting untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain terutama bagi turis backpacker.
Di ibukota Jepang, Tokyo, sebagai salah satu kota megapolitan dunia, jaringan kereta api adalah alat transportasi utamanya. Itulah sebabnya jalan raya menjadi lengang meskipun di jam-jam sibuk kantor, berbeda sekali ya dengan Jakarta?. Jepang memiliki jaringan kereta bawah tanah maupun layang yang sangat kompleks. Baik yang dioperatori oleh pemerintah maupun swasta.
Seperti di Tokyo ini, jaringan kereta bawah tanah atau subway dioperatori oleh Tokyo Metro Subway dan Toei Subway. Meskipun berbeda namun saling terhubung dan tak perlu membeli tiket yang berbeda jika naik dan turun di stasiun yang berbeda operatornya.
Spoiler for :
Jaringan kereta api yang berada di atas permukaan tanah dioperasikan oleh Japan Rail (JR) milik pemerintah Jepang, yang kalau di Indonesia mirip seperti KRL Commuterline. Di sini namanya JR Yamanote Line.
Kerennya tuh tidak ada lintasan kereta api yang bersinggungan sebidang dengan jalan raya. Jadi resiko kecelakaan lebih kecil kan?.
Dua anak kecil ‘kawaii’ ini nampak bahagia bergaya di depan Shinkansen di Stasiun Tokyo
Yang membuat saya berdecak kagum juga adalah jadwal kereta yang tidak pernah telat sedetikpun. Ya, itu salah satu yang menjadi perhatian saya di sana, kalau lebih cepat dari jadwal justru ada. Karena meskipun kereta Subway maupun Yamanote line jumlahnya sangat banyak, tetap ada jadwal keberangkatan yang jelas. Bahkan kita bisa mengunduh aplikasi gratis di perangkat handphone kita berupa aplikasi Tokyo Subway Navigation, khusus subway di Tokyo.
Alhamdulillah menggunakan bahasa Inggris dan praktis. Di aplikasi ini kita hanya memasukkan nama stasiun asal dan stasiun tujuan, kemudian keluarlah informasi berupa tarif tiket yang harus kita beli, stasiun transit (jika memang harus transit), estimasi waktu perjalanan dan jadwal keberangkatan kereta tercepat dari waktu kita mengakses aplikasi, bahkan semenit ke depan. Tarif kereta api di Jepang memang berlaku progresif sesuai dengan jarak tempuh.
Aplikasi kedua, yang sangat membantu ketika di Jepang adalah Hyperdia, bisa juga diakses melalui browser www.hyperdia.com. Semua informasi jadwal dan keberadaan jaringan kereta dan bis Jepang mulai dari JR Line, Limited Express maupun Shinkansen bisa diakses di sini, termasuk tarifnya. Keren yaaa?.
Keliling kota naik bis juga tak kalah aman dan nyaman, ini saya rekomendasikan jika Anda berada di kota Kyoto. Karena banyak banget bis yang menjangkau semua tempat wisata.
Bis pasti berhenti di semua halte dan ada informasi yang memberitahu nama halte selanjutnya termasuk tempat penting apa yang ada di sekitar halte dalam bahasa Jepang dan Inggris. Meskipun tidak ada jalur khusus untuk bis di jalan raya, tapi tak ada bis yang saling menyalip, semua tertib dan teratur mengantri untuk berhenti di setiap halte. Dan yang saya suka adalah supirnya sangat ramah dan sabar menunggu penumpangnya naik maupun turun dan mengucapkan “Hai, arigato gozaimashita…” ke satu persatu penumpangnya yang turun.
3. Disiplin
Quote:
Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, jadwal kereta dan bis sangat tepat waktu, begitulah mungkin cerminan orang Jepang yang begitu menghargai waktu. Ketidak tepatan sedetik akan berpengaruh terhadap jadwal selanjutnya, itu sangat dihindari oleh mereka. Budaya antri juga sudah melekat di Jepang, ketika naik eskalator misalnya, saat ramai otomatis terbentuk antrian tanpa saling serobot.
Yang menarik, berdirilah di sebelah kiri jika Anda tidak terburu-buru dan hanya berdiri di eskalator untuk mempersilakan orang lain lewat di sebelah kanan. Tapi ini berlaku sebaliknya jika Anda sedang berada di kota Osaka, memang kelihatan aneh karena masih dalam satu negara tapi berbeda.
Spoiler for :
Gate masuk Stasiun Inari, Kyoto
Mengantri masuk kereta Shinkansen, meskipun di gerbong ‘unreserved seat’ tapi tidak ada yang ‘berebut masuk duluan’ demi mendapatkan kursi
Meskipun jalanan sepi kendaraan, jangan sekali-kali menyeberang jalan sebelum lampu tanda penyeberang jalan berwarna hijau ;-)
4. Keramahan (Omotenashi)
Quote:
Saya kira adegan di salah satu episode Kokoro no Tomo ketika Si Tomo menanyakan alamat ke orang di jalan ketika baru sampai Jepang yang kemudian diantar sampai tujuan itu hanya mitos, adalah salah besar. Saat saya keluar dari stasiun Asakusa, dan mondar mandir kebingungan mencari alamat hostel, tetiba seorang bapak menghampiri dan bertanya dalam bahasa Inggris. Spontan saya sodorkan alamat yang saya cari, kemudian dia menyuruh kami untuk mengikutinya, dan sampailah saya pada hostel yang kami cari.
Di akhir pertemuan kami, dia bilang, “Have a nice day…”. Saya tidak akan pernah melupakan momen itu, bahkan saya masih ingat muka ramah bapak yang tadi sempat bertanya tentang rencana perjalananku di Jepang. Itulah salah satu keramahan yang saya dapatkan di sana.
Spoiler for :
Ibu ini tiba-tiba menghampiriku yang mengambil gambar dagangannya, Cucumber Stick, kemudian berbicara banyak sekali dalam bahasa Jepang. Meskipun saya tidak mengerti dan cuma bisa senyum, saya mencoba bilang, “Watashi wa Indonesia kara kimashita”, kemudian saya arahkan kamera padanya yang dibalas dengan pose ini.
Seorang Indonesia yang saya temui di sana juga menceritakan hal yang sama, ketika dia kebingungan dan hanya bisa bertanya dalam bahasa Inggris. Sementara mayoritas orang Jepang tidak bisa berbahasa Inggris, namun ketika ditanya mereka berusaha untuk membantu.
Seorang Indonesia yang saya temui di sana juga menceritakan hal yang sama, ketika dia kebingungan dan hanya bisa bertanya dalam bahasa Inggris. Sementara mayoritas orang Jepang tidak bisa berbahasa Inggris, namun ketika ditanya mereka berusaha untuk membantu.
5. Teknologi
Quote:
Toilet modern di Bandara Haneda, Tokyo
Spoiler for :
Misalnya toilet yang baru pernah saya temui di Jepang. Sebagai salah satu kebutuhan mendasar sebagai makhluk hidup, kenyamanan toilet sangat diperhatikan di Jepang. Jika pada umumnya kloset hanya dilengkapi dengan alat pembersih tubuh dan penyiram air, maka di Jepang akan lebih dari itu.
Terdapat banyak tombol yang berada di samping kloset yang dapat digunakan untuk membersihkan tubuh saat Anda buang air kecil, buang air besar, dan alat pengering sekaligus layaknya hairdryer untuk kepala. Selain itu juga ada pilihan tombol yang mengeluarkan suara palsu yang menyerupai bunyi flush. Hmmm..menarik bukan?
Orang Jepang juga terkenal suka menjaga tinggi privasi, makanya mereka malu jika suara yang terdengar waktu buang air terdengar orang lain, sehingga diciptakanlah toilet seperti ini.
Terdapat banyak tombol yang berada di samping kloset yang dapat digunakan untuk membersihkan tubuh saat Anda buang air kecil, buang air besar, dan alat pengering sekaligus layaknya hairdryer untuk kepala. Selain itu juga ada pilihan tombol yang mengeluarkan suara palsu yang menyerupai bunyi flush. Hmmm..menarik bukan?
Orang Jepang juga terkenal suka menjaga tinggi privasi, makanya mereka malu jika suara yang terdengar waktu buang air terdengar orang lain, sehingga diciptakanlah toilet seperti ini.
6. Pelayanan Publik
Quote:
Perhatian pemerintah Jepang terhadap fasilitas dan pelayanan publik patut ditiru. Dimulai dari pembangunan fasilitas umum sederhana, seperti trotoar yang sangat nyaman. Jalur pejalan kaki ini dibuat cukup lebar dan juga diperuntukkan bagi pengendara sepeda. Tak ada yang berlubang, bersih, dan dibuat hampir rata dengan jalan raya.
Spoiler for :
Trotoar dan halte bis di jalanan Tokyo
Hal lain juga saya rasakan ketika di stasiun, terminal dan bandara. Meskipun banyak yang mengantri, tidak pernah sampai terjadi antrian yang panjang. Pelayanan maksimal menjadi faktor utamanya.
Sebagai turis asing saya pun merasa tidak mendapat perbedaan perlakuan. Masuk ke dalam objek wisata misalnya, ada beberapa yang memerlukan tiket masuk tapi harganya tidak dibedakan turis lokal maupun turis asing.
Contoh lain adalah ketika saya hendak membeli Kanto Pass di stasiun Ueno, saya ingat benar kalau pelayannya tidak bisa berbahasa Inggris hanya bermodal brosur dia menjelaskan berapa jumlah yang harus saya bayar dan dokumen persyaratannya, maka saya pun langsung mendapat Kanto Pass. Dengan Kanto Pass ini para turis asing pemegang visa temporary visit bisa menggunakan seluruh kereta dalam jaringan JR Line meng-explore area Kanto (Tokyo dan sekitarnya) termasuk Shinkansen! Saya benar-benar merasa dimanjakan.
7. Dedikasi Tinggi Terhadap Pekerjaan
Quote:
Polisi di Bandara Haneda
Saat naik kreta JR Line, saya beberapa kali berada di gerbong paling depan persis di belakang ruang masinis. Di ruang kendali, masinis tidak bertugas sendirian tapi ditemani seorang yang lain. Namun meskipun mereka bertugas bersama, tak sekalipun mereka terlihat mengobrol, si masinis terlihat begitu fokus mengendalikan laju kereta.
Spoiler for :
Begitu juga dengan supir bis, petugas stasiun, polisi yang saya lihat selalu serius dalam menjalankan tugas mereka dan memberikan pelayanan maksimal dan tidak ketinggalan untuk selalu tersenyum.
Kondektur bis malam Willer Express sedang memastikan jumlah penumpang yang turun di Kyoto sebelum melanjutkan perjalanan ke Osaka
Kondektur kereta express.
Dia mengecek tiket setiap penumpang dan memastikan harganya sesuai dengan stasiun tujuan, ataupun melayani pembayaran menggunakan kartu elektronik. Uniknya, jika harga yang di tiket kurang, dia menerima pembayaran tunai dan sudah menyediakan uang kembalian di kantong khusus.
Gimana gan? Bersih dan disiplin banget yach?...
Yuk kita mulai terapkan dari diri kita sendiri mulai sekarang, supaya negeri ini menjadi lebih baik seperti mereka.
Quote:
Quote:
Original Posted By kamujahat21►sebenernya memang menjadi panutan.
Namun ada hal yg harus digarisbawahi yaitu:
Iklim, agama, dan kebiasaan/adat
Katakanlah, iklim. musim disana kan beda beda, jdi memacu mereka untuk belajar giat, rajin , dan cepat. masih mau mengelak?
Indo bisa saja, namun terpengaruh suhu dan kebiasaan yg nyantai.
Agama juga mempengaruhi, mereka juga punya keyakinan. Namun berbeda dgn dikita yg terlalu membenarkan apa yg telah disiratkan. Selalu mengurusi hal org,
Memaafkan menjadi kelewatan.
Pembullya disana juga ada efeknya, efek malu dan takut. Mengacu kita untuk berpikir dgn masa depan kita, mau jadi madesu?
Dikita?
Dimaafkan saja, jangan ada dendam.
Bullshit, yg ada maen tikan dri belakang.
Kebiasaan serta adat disana juga masih kental, tak sama dgn kita yg sudah dipengaruhi globalosasi yg membuat kita tak berasatu. Maunya MAU SENDIRI, egois, suka suka gue dong, adat lama dianggap haram.
Sudahlah, jgn suka mengurusi org lain dan menSALAHKAN .
Kita ini beda budaya dan beda suku, saling lahmenghargai.
Jika kita telaah kebiasaan baik yg bisa dilihat dari negri jepang<<< biasanya ane nyebut JAPAN.
1.kebersihan
Sanagatlah mereka nyadar diri, toh mereka dididil untuk kebersihan terutama ORANGTUANYA. dikita cuek bebek orang tuanya<<<<tau kan masalah gedenya
2.disiplin
Mana ada disana jam karet, dikita telat atau mentelatkan dah kebiasaan. Telat malah ngambek eh bilangMAAFKAN LAH PAK, muke lu maafkan
Dan
Selebihnya anda tau sendiri lah, jika sya jabarkan lagi . Akan panjang malah mengalahkan thread si TS.
DAN
STOP MEMBANDINGKAN ATAU MENYESALKAN HIDUP DINEGRI INI, SETIDAKNYA ADA HAL POSITIF YG MASIH DIAMBIL DRI NEGRI INI.
JGN MENYAMAKAN DGN JEPANG YG SUDAH BERDIRI LAMA.
KITA BARU 70TAHUNAN, SEMOGA SAHA GENERASI BERIKUTNYA BISA MENJADI LEBIH BAIK.
YA ITU JUGA KALO MASIH ADA YG NAMANYA "INDONESIA".
Kabur ah
Namun ada hal yg harus digarisbawahi yaitu:
Iklim, agama, dan kebiasaan/adat
Katakanlah, iklim. musim disana kan beda beda, jdi memacu mereka untuk belajar giat, rajin , dan cepat. masih mau mengelak?
Indo bisa saja, namun terpengaruh suhu dan kebiasaan yg nyantai.
Agama juga mempengaruhi, mereka juga punya keyakinan. Namun berbeda dgn dikita yg terlalu membenarkan apa yg telah disiratkan. Selalu mengurusi hal org,
Memaafkan menjadi kelewatan.
Pembullya disana juga ada efeknya, efek malu dan takut. Mengacu kita untuk berpikir dgn masa depan kita, mau jadi madesu?
Dikita?
Dimaafkan saja, jangan ada dendam.
Bullshit, yg ada maen tikan dri belakang.
Kebiasaan serta adat disana juga masih kental, tak sama dgn kita yg sudah dipengaruhi globalosasi yg membuat kita tak berasatu. Maunya MAU SENDIRI, egois, suka suka gue dong, adat lama dianggap haram.
Sudahlah, jgn suka mengurusi org lain dan menSALAHKAN .
Kita ini beda budaya dan beda suku, saling lahmenghargai.
Jika kita telaah kebiasaan baik yg bisa dilihat dari negri jepang<<< biasanya ane nyebut JAPAN.
1.kebersihan
Sanagatlah mereka nyadar diri, toh mereka dididil untuk kebersihan terutama ORANGTUANYA. dikita cuek bebek orang tuanya<<<<tau kan masalah gedenya
2.disiplin
Mana ada disana jam karet, dikita telat atau mentelatkan dah kebiasaan. Telat malah ngambek eh bilangMAAFKAN LAH PAK, muke lu maafkan
Dan
Selebihnya anda tau sendiri lah, jika sya jabarkan lagi . Akan panjang malah mengalahkan thread si TS.
DAN
STOP MEMBANDINGKAN ATAU MENYESALKAN HIDUP DINEGRI INI, SETIDAKNYA ADA HAL POSITIF YG MASIH DIAMBIL DRI NEGRI INI.
JGN MENYAMAKAN DGN JEPANG YG SUDAH BERDIRI LAMA.
KITA BARU 70TAHUNAN, SEMOGA SAHA GENERASI BERIKUTNYA BISA MENJADI LEBIH BAIK.
YA ITU JUGA KALO MASIH ADA YG NAMANYA "INDONESIA".
Kabur ah
Quote:
Setubuh banget,,, Terutama soal kadang nyebelinnya...
Quote:
Original Posted By asaeda►ane kerja di PMA jepang kerja ama jepang klo disiplin emang bnr bgt, ramah sih iya tp juga cpt marah, gampang marah, dn yg ane salut rasa ingim belajarnya hebat bgt, pgn bljr bahasa indonesia jg mereka, dn mereka hormat skali sama orng pinter ane dtnyain buat bljr sampe puyeng sndiri yg ngajarin nanya trus, dn mereka gila kerja , mereka robot apa orng sih masak kerja pas wktu istirahat kerja trus
Quote:
Original Posted By makanagin►
Pengalaman ane pribadi yg membuat ane sangat terkesan dengan keramahan orang Jepang (Omotenashi):
Waktu ane di kota Abashiri, Hokkaido. Ane n tim sempet stay semalam di salah satu hotel keren di sana. Lokasinya tepat di sebelah Danau Abashiri yg waktu itu lagi beku karena winter.
Keesokannya pas kita mau check out dan udah mau masuk ke van utk meneruskan perjalanan, ternyata ada 2 staff hotel ibu-ibu udah stay di depan entrance hotel sambil berkali2 ngucapin "Thank You!!!" ke kami. Ya kami pun juga otomatis membalas "Arigato gozaimashita!".
Namun nggak sampe situ, ternyata salah satu ibu itu megang 2 buah bendera Merah Putih Indonesia berukuran kecil. Lalu mereka da da da da lambaian tangan ke kita sambil megang terus itu bendera. Bahkan mereka berdua terus lambaiin tangan tinggi2 ke arah kita sampe mobil van kita ilang dari penglihatan mereka.
Salut!!!
---------------------------------------------------
TAMBAHAN:
Warga Jepang mau dididik dan peduli akan masa depan lingkungan, bahkan terhadap sesamanya.
Lagi2 ane harus membandingkannya dengan warga negara kita sendiri.
Contoh kasus:
Desa Kamikatsu di Tokushima, P. Shikoku. Para warganya mau rela memisahkan 37 jenis sampah yg berbeda. Misi mereka adalah agar desa/kota nya dalam bbrapa tahun ke depan tidak akan ada sampah lagi yg terbuang. Alias semua sampah harus bisa didaur ulang n dipakai lagi jadi barang2 berguna.
Pengalaman ane pribadi yg membuat ane sangat terkesan dengan keramahan orang Jepang (Omotenashi):
Waktu ane di kota Abashiri, Hokkaido. Ane n tim sempet stay semalam di salah satu hotel keren di sana. Lokasinya tepat di sebelah Danau Abashiri yg waktu itu lagi beku karena winter.
Keesokannya pas kita mau check out dan udah mau masuk ke van utk meneruskan perjalanan, ternyata ada 2 staff hotel ibu-ibu udah stay di depan entrance hotel sambil berkali2 ngucapin "Thank You!!!" ke kami. Ya kami pun juga otomatis membalas "Arigato gozaimashita!".
Namun nggak sampe situ, ternyata salah satu ibu itu megang 2 buah bendera Merah Putih Indonesia berukuran kecil. Lalu mereka da da da da lambaian tangan ke kita sambil megang terus itu bendera. Bahkan mereka berdua terus lambaiin tangan tinggi2 ke arah kita sampe mobil van kita ilang dari penglihatan mereka.
Salut!!!
---------------------------------------------------
TAMBAHAN:
Warga Jepang mau dididik dan peduli akan masa depan lingkungan, bahkan terhadap sesamanya.
Lagi2 ane harus membandingkannya dengan warga negara kita sendiri.
Contoh kasus:
Desa Kamikatsu di Tokushima, P. Shikoku. Para warganya mau rela memisahkan 37 jenis sampah yg berbeda. Misi mereka adalah agar desa/kota nya dalam bbrapa tahun ke depan tidak akan ada sampah lagi yg terbuang. Alias semua sampah harus bisa didaur ulang n dipakai lagi jadi barang2 berguna.
Spoiler for Makan Angin:
Sumur,,,
Diubah oleh adoel.piero 18-12-2015 11:58
0
110.8K
Kutip
787
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan