- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 Alasan Perempuan Harus Tetap Perawan Sampai Menikah


TS
oneanwar
10 Alasan Perempuan Harus Tetap Perawan Sampai Menikah
10 Alasan Perempuan Harus Tetap Perawan Sampai Menikah

Quote:
Sedari kecil kita sudah diberikan pemahaman bahwa hubungan seksual selayak suami istri hanya layak dilakukan selepas menikah.
Tapi pelajaran tentang seks tidak dijelaskan secara gamblang, sehingga topik mengenai hubungan seksual menjadi hal yang sering menimbulkan keingintahuan besar di kalangan remaja.
Bahkan, remaja-remaja saat ini tidak ada rasa takut untuk melakukan hubungan seks di luar nikah. Padahal, jika kita tahu bahwa larangan untuk melakukan seks sebelum menikah itu sebenarnya memiliki manfaat tersendiri.
Tapi pelajaran tentang seks tidak dijelaskan secara gamblang, sehingga topik mengenai hubungan seksual menjadi hal yang sering menimbulkan keingintahuan besar di kalangan remaja.
Bahkan, remaja-remaja saat ini tidak ada rasa takut untuk melakukan hubungan seks di luar nikah. Padahal, jika kita tahu bahwa larangan untuk melakukan seks sebelum menikah itu sebenarnya memiliki manfaat tersendiri.
Quote:
Banyak alasan kenapa kita dilarang melakukan seks bebas yang intinya melakukan seks di luar nikah. Berikut ini beberapa alasan yang seharunya perlu kamu pahami bila ingin memutuskan berhubungan seks.
Inilah 10 alasan perempuan harus tetap perawan sampai menikah
Inilah 10 alasan perempuan harus tetap perawan sampai menikah
Quote:
1. Vagina Belum Siap Dimasuki Benda Asing
Sebelum Umur 20-an Organ Paling Vitalmu Belum Siap Dimasuki “Benda Asing”. Kamu Akan Lebih Berisiko Terjangkit Kanker Serviks
Hubungan seksual melibatkan penetrasi penis pria ke dalam vagina wanita. Maka sebenarnya, vaginamu dimasuki oleh “benda asing” saat melakukan hubungan seksual.
“Ya gak pa-pa dong? Kan suka sama suka, dia juga sudah mau tanggung jawab kalau ada apa-apa.”
Sayangnya sistem kerja alami organ kewanitaanmu tidak selalu sejalan dengan keinginan dan otak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh British Journal of Cancer menunjukkan bahwa semakin muda seorang wanita melakukan hubungan seks, makin besar pula kemungkinannya untuk terkena kanker leher rahim.
Penelitian tersebut membandingkan potensi terkena kanker leher rahim pada wanita yang pertama kali melakukan hubungan seksual pada usia 20 tahun dan 25 tahun.
Hasilnya, wanita yang melakukan hubungan seks pertama kali pada usia 20 tahun lebih punya risiko besar terkena kanker leher rahim dibandingkan ia yang mulai aktif secara seksual di usia 25 tahun.
Hal ini pun dibenarkan oleh dr. Junita Indarti Sp.OG, dalam berita yang pernah dilansir oleh Metro TV. Menurutnya, seorang perempuan sebaiknya menunda berhubungan seks sampai berusia matang, setidaknya 20 tahun.
Sebab di usia sebelum 20 tahun, sel-sel sedang sangat aktif berkembang biak. Jika leher rahim terkena Human Papilloma Virus (HPV), virus penyebab kanker serviks, maka sel akan dengan sangat mudah bermutasi menjadi sel kanker.
Sebelum Umur 20-an Organ Paling Vitalmu Belum Siap Dimasuki “Benda Asing”. Kamu Akan Lebih Berisiko Terjangkit Kanker Serviks
Hubungan seksual melibatkan penetrasi penis pria ke dalam vagina wanita. Maka sebenarnya, vaginamu dimasuki oleh “benda asing” saat melakukan hubungan seksual.
“Ya gak pa-pa dong? Kan suka sama suka, dia juga sudah mau tanggung jawab kalau ada apa-apa.”
Sayangnya sistem kerja alami organ kewanitaanmu tidak selalu sejalan dengan keinginan dan otak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh British Journal of Cancer menunjukkan bahwa semakin muda seorang wanita melakukan hubungan seks, makin besar pula kemungkinannya untuk terkena kanker leher rahim.
Penelitian tersebut membandingkan potensi terkena kanker leher rahim pada wanita yang pertama kali melakukan hubungan seksual pada usia 20 tahun dan 25 tahun.
Hasilnya, wanita yang melakukan hubungan seks pertama kali pada usia 20 tahun lebih punya risiko besar terkena kanker leher rahim dibandingkan ia yang mulai aktif secara seksual di usia 25 tahun.
Hal ini pun dibenarkan oleh dr. Junita Indarti Sp.OG, dalam berita yang pernah dilansir oleh Metro TV. Menurutnya, seorang perempuan sebaiknya menunda berhubungan seks sampai berusia matang, setidaknya 20 tahun.
Sebab di usia sebelum 20 tahun, sel-sel sedang sangat aktif berkembang biak. Jika leher rahim terkena Human Papilloma Virus (HPV), virus penyebab kanker serviks, maka sel akan dengan sangat mudah bermutasi menjadi sel kanker.
Quote:
2. Kamu belum Divaksinisasi
Perkembangan ilmu pengetahuan kini bisa menghasilkan vaksin bagi Human Papilloma Virus (HPV) yang jadi penyebab kanker serviks. Namun syarat efektifnya vaksin ini bekerja adalah saat ia diberikan pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seks sebelumnya. Bahkan, vaksin ini sebenarnya lebih efektif jika mulai diberikan sejak usia 9 tahun.
Bisakah perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual melakukan vaksinasi pencegahan? Tentu bisa. Namun sebelumnya harus dipastikan bahwa ia tidak terjangkit virus HPV. Satu-satunya cara mengetahui apakah seorang perempuan terjangkit HPV atau tidak adalah dengan melalui tes Pap Smear.
Tes pap smear mensyaratkan seseorang sudah menikah dan atau sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya.
Kenapa? Sebab prosedur tes ini akan memasukkan alat ke rongga vagina. Jika perempuannya masih perawan dikhawatirkan prosedur ini bisa merusak selaput dara yang dimilikinya.
Di Indonesia, wanita yang belum menikah biasanya diidentikkan dengan masih perawan. Tidak jarang gadis yang belum menikah dan meminta cek pap smear akan “diceramahi” oleh petugas kesehatan karena keputusannya melepas keperawanan sebelum menikah.
Meskipun hal ini bertentangan dengan kode etik profesi, namun para petugas kesehatan itu juga tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Bagaimanapun, kita tinggal di negara yang masih sangat menjunjung tinggi absen dari pengalaman seksual sebelum menikah.
Perkembangan ilmu pengetahuan kini bisa menghasilkan vaksin bagi Human Papilloma Virus (HPV) yang jadi penyebab kanker serviks. Namun syarat efektifnya vaksin ini bekerja adalah saat ia diberikan pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seks sebelumnya. Bahkan, vaksin ini sebenarnya lebih efektif jika mulai diberikan sejak usia 9 tahun.
Bisakah perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual melakukan vaksinasi pencegahan? Tentu bisa. Namun sebelumnya harus dipastikan bahwa ia tidak terjangkit virus HPV. Satu-satunya cara mengetahui apakah seorang perempuan terjangkit HPV atau tidak adalah dengan melalui tes Pap Smear.
Tes pap smear mensyaratkan seseorang sudah menikah dan atau sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya.
Kenapa? Sebab prosedur tes ini akan memasukkan alat ke rongga vagina. Jika perempuannya masih perawan dikhawatirkan prosedur ini bisa merusak selaput dara yang dimilikinya.
Di Indonesia, wanita yang belum menikah biasanya diidentikkan dengan masih perawan. Tidak jarang gadis yang belum menikah dan meminta cek pap smear akan “diceramahi” oleh petugas kesehatan karena keputusannya melepas keperawanan sebelum menikah.
Meskipun hal ini bertentangan dengan kode etik profesi, namun para petugas kesehatan itu juga tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Bagaimanapun, kita tinggal di negara yang masih sangat menjunjung tinggi absen dari pengalaman seksual sebelum menikah.
Quote:
3. Risiko Hamil dan Terjangkit Penyakit Menular Seksual
Dalam sebuah bukunya yang berjudul 19 Minutes, penulis wanita Jodi Picoult pernah menuliskan percakapan antara Ibu dan anak soal hubungan seksual:
Alex (Ibu): “Ingat, setiap kali kamu berhubungan seksual kamu punya kesempatan 50% untuk hamil”
Jodie (Anak): “Yeah”
Walau hanya ditanggapi dengan malas oleh si anak perempuan, namun perkataan Alex sangat benar. Setiap kali kita berhubungan seksual, ada kemungkinan besar bagi perempuan untuk hamil. Walau pakai metode “keluar di luar” atau coitus interruptus, kemungkinan hamil tetaplah ada.
Belum lagi risiko terjangkit PMS yang bukan Pre-Menstruatin Syndrome. Jika pasangan kita “nakal” dan suka gonta-ganti partner seksual, maka lagi-lagi perempuanlah yang dirugikan. Dia yang mau enak kok kita suruh ikut susah? Gak mau ‘kan?
Dalam sebuah bukunya yang berjudul 19 Minutes, penulis wanita Jodi Picoult pernah menuliskan percakapan antara Ibu dan anak soal hubungan seksual:
Alex (Ibu): “Ingat, setiap kali kamu berhubungan seksual kamu punya kesempatan 50% untuk hamil”
Jodie (Anak): “Yeah”
Walau hanya ditanggapi dengan malas oleh si anak perempuan, namun perkataan Alex sangat benar. Setiap kali kita berhubungan seksual, ada kemungkinan besar bagi perempuan untuk hamil. Walau pakai metode “keluar di luar” atau coitus interruptus, kemungkinan hamil tetaplah ada.
Belum lagi risiko terjangkit PMS yang bukan Pre-Menstruatin Syndrome. Jika pasangan kita “nakal” dan suka gonta-ganti partner seksual, maka lagi-lagi perempuanlah yang dirugikan. Dia yang mau enak kok kita suruh ikut susah? Gak mau ‘kan?
Quote:
4. Pandangan negatif dari masyarakat
Seseorang yang melakukan hubungan seksual di luar nikah juga akan bisa diketahui bahkan jika benar-benar ketahuan maka kamu akan selamanya di cap negatif dari pandangan masyarakat.
Apalagi jika hubungan seks bebas itu sampe membuat kamu hamil di luar nikah. Pati kamu akan menanggung malu dan juga keluarga kamu terutama orang tua.
Seseorang yang melakukan hubungan seksual di luar nikah juga akan bisa diketahui bahkan jika benar-benar ketahuan maka kamu akan selamanya di cap negatif dari pandangan masyarakat.
Apalagi jika hubungan seks bebas itu sampe membuat kamu hamil di luar nikah. Pati kamu akan menanggung malu dan juga keluarga kamu terutama orang tua.
.
Quote:
5. Seks Lebih Membuat Cewek “Terikat” Pada Laki-Laki
Selepas melakukan hubungan seksual dengan seseorang, sebagian besar wanita akan merasa lebih berat keluar dari hubungan tersebut. Meninggalkan lelaki yang sudah pernah tidur bersama bukanlah hal yang mudah.
Hal ini disebabkan oleh hormon berbeda yang dihasilkan oleh pria dan wanita pasca melakukan hubungan seks.
Pada wanita, hubungan seksual akan membanjiri tubuh dan otak dengan hormon oksitosin yang bisa menimbulkan keterikatan pada pasangan.
Cewek akan lebih mudah terhubung secara emosional pada pasangan setelah melakukan hubungan seksual. Ia akan berpikir panjang untuk berpisah dengan pria yang sudah pernah tidur bersama.
Hal yang berbeda terjadi di tubuh pria. Hubungan seksual membanjiri tubuh pria dengan hormon dopamine.
Hormon ini menimbulkan efek candu yang akan membuat pria terus mencari sensasi menyenangkan dan kepuasan yang sama, terlepas dari siapapun partner seksualnya.
Jadi, kalau kamu melakukan hubungan seksual dengan seorang pria maka jangan berharap 100% dia tidak akan meninggalkanmu.
Mekanisme tubuh pria memungkinkannya “lepas” dari ikatan emosional meski pernah terlibat hubungan seksual denganmu.
Selepas melakukan hubungan seksual dengan seseorang, sebagian besar wanita akan merasa lebih berat keluar dari hubungan tersebut. Meninggalkan lelaki yang sudah pernah tidur bersama bukanlah hal yang mudah.
Hal ini disebabkan oleh hormon berbeda yang dihasilkan oleh pria dan wanita pasca melakukan hubungan seks.
Pada wanita, hubungan seksual akan membanjiri tubuh dan otak dengan hormon oksitosin yang bisa menimbulkan keterikatan pada pasangan.
Cewek akan lebih mudah terhubung secara emosional pada pasangan setelah melakukan hubungan seksual. Ia akan berpikir panjang untuk berpisah dengan pria yang sudah pernah tidur bersama.
Hal yang berbeda terjadi di tubuh pria. Hubungan seksual membanjiri tubuh pria dengan hormon dopamine.
Hormon ini menimbulkan efek candu yang akan membuat pria terus mencari sensasi menyenangkan dan kepuasan yang sama, terlepas dari siapapun partner seksualnya.
Jadi, kalau kamu melakukan hubungan seksual dengan seorang pria maka jangan berharap 100% dia tidak akan meninggalkanmu.
Mekanisme tubuh pria memungkinkannya “lepas” dari ikatan emosional meski pernah terlibat hubungan seksual denganmu.
Quote:
6. Melakukan Seks sebelum Nikah menyebabkan kamu akan dihantui perasaan bersalah
Sekali kamu melakukannya dan meskipun mungkin tidak ada seorangpun yang tahu, rasa bersalah akan selalu menghantui. Bahkan bisa jadi kamu akan menjadi benci pada dirimu sendiri karena tidak bisa menolak tekanan untuk melakukan hubungan seks.
Perasaan seperti ini memang tidak mendominasi, tapi biasanya akan selalu muncul setiap waktu dan akan selalu menjadi bagian darimu.
Sekali kamu melakukannya dan meskipun mungkin tidak ada seorangpun yang tahu, rasa bersalah akan selalu menghantui. Bahkan bisa jadi kamu akan menjadi benci pada dirimu sendiri karena tidak bisa menolak tekanan untuk melakukan hubungan seks.
Perasaan seperti ini memang tidak mendominasi, tapi biasanya akan selalu muncul setiap waktu dan akan selalu menjadi bagian darimu.
Quote:
7. Seks setelah pernikahan itu lebih memuaskan
Alasan kenapa kamu seharusnya tidak melakukan hubungan seks itu disebabkan jika seks setelah pernikahan itu lebih memuaskan. Apalagi jika kamu dan dia belum pernah melakukan hubungan seks sama sekali.
Seks yang dilakukan setelah menikah ini keduanya tidak memiliki rasa was was lantaran takut hamil duluan sehingga lebih terasa memuaskan.
Selain itu, karena sudah biasa melakukan hubungan seks pra nikah, maka bulan madu yang mestinya asyik dan romantis, bakal jadi seperti liburan biasa. Tidak akan pernah ada sesuatu yang berkesan untuk seumur hidupmu.
Alasan kenapa kamu seharusnya tidak melakukan hubungan seks itu disebabkan jika seks setelah pernikahan itu lebih memuaskan. Apalagi jika kamu dan dia belum pernah melakukan hubungan seks sama sekali.
Seks yang dilakukan setelah menikah ini keduanya tidak memiliki rasa was was lantaran takut hamil duluan sehingga lebih terasa memuaskan.
Selain itu, karena sudah biasa melakukan hubungan seks pra nikah, maka bulan madu yang mestinya asyik dan romantis, bakal jadi seperti liburan biasa. Tidak akan pernah ada sesuatu yang berkesan untuk seumur hidupmu.
Quote:
8. Kamu bisa menjadi “sexual person“
Seperti kalau pernah mencoba sesuatu benda additif, maka ada saatnya rasa kepingin atau ketagihan akan datang. Akibatnya, pikiran akan dipenuhi dengan seks dan menggangu konsentrasi untuk hal lainnya.
Seperti kalau pernah mencoba sesuatu benda additif, maka ada saatnya rasa kepingin atau ketagihan akan datang. Akibatnya, pikiran akan dipenuhi dengan seks dan menggangu konsentrasi untuk hal lainnya.
Quote:
9. Hubungan pacaran kamu bisa berubah menjadi “all about sex“
Pasangan pranikah yang telah melakukan hubungan sex biasanya akan selalu mempunyai hidden agenda. Kapan dan dimana akan melakukannya…. Tidak jarang karena jadwal rahasia ini mereka harus berbohong, kepada siapa saja.
Bentuk-bentuk perhatian akan menjadi bias. Apakah benar-benar tulus atau karena cuma sex. Bahkan terkadang sedang berantem hebat pun akan langsung baikan cuma gara-gara sex, dan melupakan masalah sesungguhnya.
Pasangan pranikah yang telah melakukan hubungan sex biasanya akan selalu mempunyai hidden agenda. Kapan dan dimana akan melakukannya…. Tidak jarang karena jadwal rahasia ini mereka harus berbohong, kepada siapa saja.
Bentuk-bentuk perhatian akan menjadi bias. Apakah benar-benar tulus atau karena cuma sex. Bahkan terkadang sedang berantem hebat pun akan langsung baikan cuma gara-gara sex, dan melupakan masalah sesungguhnya.
Quote:
10. DOOSSAA
Tidak perlu dijabarkan karena kamu "PASTI SUDAH TAHU". Karena hubungan seks sebelum nikah dilarang semua agama.
Nah, itulah sepuluh alasan kenapa wanita harus tetap perawan sampai menikah. Apapun keputusanmu, semoga kamu selalu dipenuhi kebaikan ya!
Tidak perlu dijabarkan karena kamu "PASTI SUDAH TAHU". Karena hubungan seks sebelum nikah dilarang semua agama.
Nah, itulah sepuluh alasan kenapa wanita harus tetap perawan sampai menikah. Apapun keputusanmu, semoga kamu selalu dipenuhi kebaikan ya!

Diubah oleh oneanwar 08-12-2015 14:39
0
30.9K
Kutip
71
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan