- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi Telat Apel, Ditampar Atasan Pake Sendal Eh Malah Sempoyongan dan Masuk RS. . .


TS
detektif.88
Polisi Telat Apel, Ditampar Atasan Pake Sendal Eh Malah Sempoyongan dan Masuk RS. . .
Baca Ampe Abis gan
Menolong Pengendara Motor, Polisi Ini Di Tampar Atasan Hingga Masuk RS

sumur
Kasihan juga ya gan

Menolong Pengendara Motor, Polisi Ini Di Tampar Atasan Hingga Masuk RS

Quote:
Pasmantap.com – Sungguh aneh Sikap dan tindakan dari Kapolsek yang satu ini dan tidak layak untuk ditiru. Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Harry Azhar tega memukul kepala anggotanya bernama Brigadir Anche Sinaga dengan menggunakan sandal. akhirnya kasus ini dipastikan berbuntut panjang apalagi panganiayaan itu menyebabkan korban pingsan dan opname.
Kasus kekerasan yang dilakukan itu terjadi di Mako Polsek Medan Sunggal pada hari Senin (14/12) malam.
Begini kronologi ternjadinya Penganiayaan, saat Harry memimpin apel malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu Harry memimpin dengan pakaian biasa dan sandal kulit, tiba-tiba Anche datang. Sadar dirinya sudah terlambat, Anche pun melapor ke Harry.
Siap salah komandan,” katanya. Melihat itu Harry sempat menanyakan alasan korban hingga datang terlambat.
Waktu itu Anche mengatakan terlambat karena membantu pengendara motor yang mengalami kecelakaan ringan sekitar 1 km dari Polsek Medan Sunggal. Saat itulah tanpa alasan jelas, Harry langsung melepas sandalnya dan menghantamkannya ke kepala Anche.
Kemudian Harry memerintahkan Anche yang sempoyongan masuk ke barisan, sekitar 5 menit kemudian, Korban yang masih mengenakan seragam lengkap itu jatuh pingsan.
Melihat kejadian itu, sejumlah personel lain yang sedang ikut apel berniat menolong. Namun tak satu pun dari mereka yang berani karena Harry melarang. Korban pun dibiarkan tergeletak begitu saja hampir setengah jam lamanya.
Setelah apel selesai akhirnya Harry masuk ke ruangan kerjanya, barulah sejumlah personel berani menolong dan melarikannya ke RS Bina Kasih yang lokasinya tak jauh dari Polsek Sunggal.
Setibanya di rumah sakit Anche dimasukan ke ruang IGD. “Saya sebenarnya sudah lepas piket malam itu. Dan jawaban yang saya beri sudah sesuai dengan keadaan,” tutur korban saat ditemui di rumah sakit.
“Mungkin dia(Harry) tak senang mendengar jawabanku. Dia(Harry) membuka sandalnya kemudian terus memukul kepalaku. Saat itu Aku sudah tidak kuat menahan sakit pukulan di kepala. Pandanganku mulai gelap hingga akhirnya aku jatuh ke semen,” ungkapnya.
Pihak keluarga Anche berencana melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Propam Poldasu. Salah seorang anggota keluarga Anche yang ditemui di RS Bina Kasih mengatakan, bahwa pihaknya akan menuntut keadilan atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan Harry.
Karena dia (Harry) itu menantu Jenderal L Simanjuntak, makanya dia bersikap arogan, suka-sukanya memukul anggota, kita tidak terima,” kata kerabat korban.
Kasus kekerasan ini langsung diusut Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Poldasu. “Kita investigasi dan tindaklanjuti,” tegas Kabid Propam Poldasu, Kombes Makmur Ginting, Selasa (15 desember) sore.
Dia mengaku telah memerintahkan personel pengamanan internal (Paminal) untuk memintai keterangan Brigadir Anche yang sedang dirawat di RS Bina Kasih. “Anggota sudah ke RS Bina Kasih, kasusnya masih ditindak lanjuti,” tandasnya.
Sejumlah petugas Propam Poldasu dan Polresta Medan mendatangi Polsek Medan Sunggal Selasa siang. Kedatangan mereka ini untuk melakukan penyelidikan dan juga meminta keterangan saksi yang melihat insiden tersebut.
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto yang dikonfirmasi mengaku sedang mendalami lebih lanjut atas peristiwa kekerasan tersebut.
“Masih dicek dan diambil keterangan oleh Provost (Polresta Medan),” ungkapnya.
Kapolsek Medan Sunggal Kompol Harry yang dihubungi tidak banyak bicara. Dengan nada suara tinggi, Harry menyebut bahwa Korban(Anche) lalai menjalankan tugas. Namun Harry tak menjelaskan tugas seperti apa kelalaian dilakukan anggotanya itu. “Dia lalai, makanya ditegur,” ujarnya.
Kasus kekerasan yang dilakukan itu terjadi di Mako Polsek Medan Sunggal pada hari Senin (14/12) malam.
Begini kronologi ternjadinya Penganiayaan, saat Harry memimpin apel malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu Harry memimpin dengan pakaian biasa dan sandal kulit, tiba-tiba Anche datang. Sadar dirinya sudah terlambat, Anche pun melapor ke Harry.
Siap salah komandan,” katanya. Melihat itu Harry sempat menanyakan alasan korban hingga datang terlambat.
Waktu itu Anche mengatakan terlambat karena membantu pengendara motor yang mengalami kecelakaan ringan sekitar 1 km dari Polsek Medan Sunggal. Saat itulah tanpa alasan jelas, Harry langsung melepas sandalnya dan menghantamkannya ke kepala Anche.
Kemudian Harry memerintahkan Anche yang sempoyongan masuk ke barisan, sekitar 5 menit kemudian, Korban yang masih mengenakan seragam lengkap itu jatuh pingsan.
Melihat kejadian itu, sejumlah personel lain yang sedang ikut apel berniat menolong. Namun tak satu pun dari mereka yang berani karena Harry melarang. Korban pun dibiarkan tergeletak begitu saja hampir setengah jam lamanya.
Setelah apel selesai akhirnya Harry masuk ke ruangan kerjanya, barulah sejumlah personel berani menolong dan melarikannya ke RS Bina Kasih yang lokasinya tak jauh dari Polsek Sunggal.
Setibanya di rumah sakit Anche dimasukan ke ruang IGD. “Saya sebenarnya sudah lepas piket malam itu. Dan jawaban yang saya beri sudah sesuai dengan keadaan,” tutur korban saat ditemui di rumah sakit.
“Mungkin dia(Harry) tak senang mendengar jawabanku. Dia(Harry) membuka sandalnya kemudian terus memukul kepalaku. Saat itu Aku sudah tidak kuat menahan sakit pukulan di kepala. Pandanganku mulai gelap hingga akhirnya aku jatuh ke semen,” ungkapnya.
Pihak keluarga Anche berencana melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Propam Poldasu. Salah seorang anggota keluarga Anche yang ditemui di RS Bina Kasih mengatakan, bahwa pihaknya akan menuntut keadilan atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan Harry.
Karena dia (Harry) itu menantu Jenderal L Simanjuntak, makanya dia bersikap arogan, suka-sukanya memukul anggota, kita tidak terima,” kata kerabat korban.
Kasus kekerasan ini langsung diusut Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Poldasu. “Kita investigasi dan tindaklanjuti,” tegas Kabid Propam Poldasu, Kombes Makmur Ginting, Selasa (15 desember) sore.
Dia mengaku telah memerintahkan personel pengamanan internal (Paminal) untuk memintai keterangan Brigadir Anche yang sedang dirawat di RS Bina Kasih. “Anggota sudah ke RS Bina Kasih, kasusnya masih ditindak lanjuti,” tandasnya.
Sejumlah petugas Propam Poldasu dan Polresta Medan mendatangi Polsek Medan Sunggal Selasa siang. Kedatangan mereka ini untuk melakukan penyelidikan dan juga meminta keterangan saksi yang melihat insiden tersebut.
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto yang dikonfirmasi mengaku sedang mendalami lebih lanjut atas peristiwa kekerasan tersebut.
“Masih dicek dan diambil keterangan oleh Provost (Polresta Medan),” ungkapnya.
Kapolsek Medan Sunggal Kompol Harry yang dihubungi tidak banyak bicara. Dengan nada suara tinggi, Harry menyebut bahwa Korban(Anche) lalai menjalankan tugas. Namun Harry tak menjelaskan tugas seperti apa kelalaian dilakukan anggotanya itu. “Dia lalai, makanya ditegur,” ujarnya.
sumur
Kasihan juga ya gan

Quote:
Original Posted By .b0t.►kapolsek nya menjen, menantu jendral, ya kasus bakal menguap,
lagian polisi di medan mana punya taji, ga berani nampol preman disana, akhirnya anggotanya yag ditampol,
lagian polisi di medan mana punya taji, ga berani nampol preman disana, akhirnya anggotanya yag ditampol,


Quote:
Original Posted By hahaiyaa12►haiyaaa ciilaaka luuwa weelas waaa
Biadab waaa
Polisi nyeee banci kali yeee,nama nyeee kyk cewe Anche atawa mungkin wartawan bodrex cacad bahasa!!!
Sendal yg dimaksud adalah

Biadab waaa
Polisi nyeee banci kali yeee,nama nyeee kyk cewe Anche atawa mungkin wartawan bodrex cacad bahasa!!!
Sendal yg dimaksud adalah

Diubah oleh detektif.88 18-12-2015 03:47
0
12.9K
Kutip
80
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan