Ini Kronologis Yusri Hingga Gugat Ahok Rp 100M

Senin, 14 Desember 2015   20:33:29 WIB

Yusri Isnaeni saat menujukan bukti transaksi dan KJP milik buah hatinya.

Yusri pun menganggap dirinya sebagai korban karena tidak mengetahui jika KJP miliknya akan digunakan di mesin EDC milik BCA.

KOJA - Yusri Isnaeni (32), warga Jalan Mahoni, Blok A, Gang 1, No.34, RT 003 RW 09, Koja, Jakarta Utara berniat mengadukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Polda Metro Jaya lantaran dikatakan maling oleh Ahok pada Kamis (10/12/2015) lalu.

Yusri mengungkapkan, kejadian tersebut berawal saat ia mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta untuk mempertanyakan mengapa dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya tidak bisa dicairkan saat hendak membeli seragam sekolah.

"Saya tadinya berencana mau mempertanyakan sulitnya menggunakan KJP. Tapi sesampainya di sana (DPRD) malah dituduh maling," tuturnya, Senin (14/12/2015).

Lanjutnya, penggunaan KJP yang tidak bisa dialaminya saat hendak membeli seragam di salah satu toko yang menerima layanan KJP di Pasar Koja, Jakarta Utara. Namun, di toko tersebut ia urung membeli seragam untuk anaknya, lantaran mendapatkan keterangan mesin EDC Bank DKI untuk melayani pemegang KJP di toko tersebut sedang mati (offline).

"Saya sudah datang ke toko seragam sekolah yang menyediakan KJP, tapi katanya engga bisa karena sedang off line," lirihnya.

Tak berapa lama kemudian, datang seseorang yang menawarkannya bantuan untuk menggunakan KJP di salah satu toko di pasar tersebut. Teringat kebutuhan seragam buah hatinya, ia pun mengikuti orang tersebut ke salah satu toko untuk mencairkan dana KJP.

"Saya diajak seseorang katanya bisa mencairkan dana KJP di toko lain. Tapi sampai sana malah dicairkan menggunakan mesin (EDC) BCA," ungkapnya.

Saat melihat struk yang diterimanya, ia melihat label Bank BCA dan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 30 ribu. Ada pun uang yang diterimanya sebesar Rp 300 ribu.

"Struknya dikeluarkan melalui Bank BCA. Struknya Rp 330 ribu tapi uang yang saya terima Rp 300 ribu. Makanya ini yang saya mau tanyakan, apakah program pemerintah seperti ini. Tapi malah saya dibilang maling,” tutupnya.

Ini Alasan Ahok Bentak Ibu yang Mengadu soal KJP

Senin, 14 Desember 2015 | 10:58 WIB

KOMPAS.com

Wanita dimarahi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akibat diduga menyalahgunakan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kamis (10/12/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan alasannya membentak seorang ibu yang mengadu perihal Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada Kamis (10/12/2015) lalu.

"Kami lagi cek. Prinsipnya dia sudah mengakui kalau dia menarik kontan KJP," kata Basuki di Balai Kota, Senin (14/12/2015). 

Padahal, lanjut dia, kini KJP sudah tidak bisa ditarik tunai lagi. KJP hanya dapat digunakan secara non-tunai atau tap melalui alat electronic data capture (EDC).

Menurut Basuki, toko yang mencairkan dana KJP juga bermain sehingga Basuki mengatakan bakal mengkaji masalah itu lebih lanjut.

"Kalau perlu, kami lapor sekali. Jadi, banyak sekali toko itu jualan duit lebih untung dibanding jualan barang," kata Basuki. 

Sebab, lanjut dia, ibu itu juga memberi "komisi" sebesar 10 persen untuk toko tersebut. "Toko ini jualan duit dapat 10 persen, itu kejahatan. Yang main-main kayak gitu, kami akan coret (KJP-nya)," kata Basuki.

Basuki sebelumnya memarahi perempuan bernama Yusri Isnaeni. Perempuan itu mencegat Basuki yang baru mengikuti rapat Badan Anggaran DPRD DKI.

[Baca: Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah]

"Bukan cuma toko yang maling. Ibu juga maling. Catat namanya, periksa, penjarain saja dia," kata Basuki ketus sambil terus menunjuk-nunjuk Yusri dan seorang rekannya. 

Sementara itu, Yusri mengaku hanya berniat bertanya kepada Basuki perihal pencairan dana KJP. Sebab, menurut Yusri, KJP memang tidak bisa dicairkan. 

Yusri mengaku mencairkan dana KJP di toko di Pasar Koja, Jakarta Utara. Toko tersebut yang meminta Yusri mencairkan dana KJP.

Yusri mengatakan, dana KJP itu akan dia gunakan untuk membeli perlengkapan putrinya.

"Kata tokonya kalau mau belanja seragam sekolah harus dicairkan dulu uangnya. Kok malah saya yang disalahkan Pak Gubernur, saya hanya menyampaikan keluhan saya. Tolong atas nama anak saya, jangan dicabut KJP-nya, kalau dicabut Pak Gubernur keterlaluan banget, mau menang sendiri," kata Yusri.

Tak terima dihina maling, seorang ibu gugat Ahok Rp 100 miliar

Selasa, 15 Desember 2015 16:30

eka.com - Tidak terima dirinya disebut maling, Yusri Isnaeni, orang tua AH, siswa SD di Jakarta Utara menggugat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias AHok sebesar Rp 100 miliar. Ucapan Ahok tersebut dilontarkan Kamis 10 Desember 2015 di Gedung DPRD DKI.

"Gugat 100 miliar itu karena dibandingkan dengan harga diri saya sudah dihina sama beliau itu enggak senilai nominalnya dengan Rp 100 miliar itu, enggak sebandinglah, makanya saya gugat Rp 100 miliar," kata Isnaeni saat dihubungi, Selasa (24/12).

Selain melapor ke Polda Metro Jaya, Isnaeni juga akan membuat aduan ke Komnas Perempuan, LBH, dan KPAI. Rencananya laporan dilakukan Rabu (16/12) besok.

Dia menambahkan, akibat ucapan Ahok, anaknya mengaku menjadi bahan omongan temannya. Akibatnya anaknya malu berangkat ke sekolah.

Isnaeni menjelaskan, perihal ucapan Ahok yang menyebutnya maling bermula saat dirinya hendak menanyakan permasalahan terkait Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dialaminya. Dia menanyakan, kenapa pencairan KJP sekarang berstruk Bank BCA, padahal sebelumnya Bank DKI.

Menurut Isnaeni, Ahok saat dimintai keterangan tengah berada di Gedung DPRD. Bukan memberi penjelasan, orang nomor satu di DKI itu malah balik menuduh dirinya sebagai oknum sekaligus maling. Dia juga mengancam akan memenjarakan Isnaeni.

KOMENTAR NETIZEN :
81 Comments
Sort by
Top

Add a comment...


Robertus T. Antony · Maranatha Christian University
Ibu Yusri Isnaeni yth,
Harap ibu pikirkan baik-baik sebelum melangkah, hati-hati dengan orang-orang yang mendorong ibu untuk menggugat tsb, siapa tahu ada kepentingan lain, bukan sekedar membantu ibu.
Ibu sudah siap diperiksa semuanya?
Berapa uang tunai yang diambil dari KJP, benar-benar untuk kebutuhan pendidikan anak ibu?
1 rupiahpun ibu ambil untuk keperluan lain, itu bisa dianggap penyimpangan dan ibu bisa digugat balik.
Kalau tidak 1 rupiahpun diambil, pengambilan tunaipun sudah melanggar aturan.
Kalau bukan ibu yang maaf "Maling /mencuri dana KJP", Toko yang memotong 10% akan dianggap ma...See More
Like · Reply · 52 · 11 hrs

Wira ErLangga · Hasanuddin University
Stuju bnget bro...!!!
Like · Reply · 1 · 9 hrs

Yohanes Nugroho Widiyanto · Lecturer at Widya Mandala Catholic University
mengapa ya pendukung berat Ahok selalu beragama yang sama?

Ahok itu manusia biasa...punya juga kelemahan. Kalau Anda sayang sama Ahok ya ingatkan dia: tetap Anti korupsi tetapi diatur ngomongnya, terutama kalau menghadapi orang2 yang marginal: perempuan, anak, orang miskin.

Bayangkan kalau Anda dalam posisi ibu tersebut, dikatain maling sampai tiga kali dimuka umum dan wajahnya dipampang di youtube sehingga semua orang bisa lihat.

Bolehlah dia miskin, tetapi hargailah dia seperti manusia yang sderajat. Kita orang Kristen itu minoritas di negri ini...jagalah kebhinekaan ini. Jangan malah menegaskan stigma kalau orang Kristen itu suka kasar mentang2 kaya harta. Bagi saya Pak Jokowi itu Islam taat tetapi sekaligus Kristen par excellence: lembut pada yang miskin, berpihak dan membantu mereka agar punya harga diri .

Saya setuju pada upaya Ibu tersebut untuk melaporkan Pak Ahok pda pihak2 terkait atas ucapannya yang tidak pantas dan tidak sopan.
Like · Reply · 12 · 9 hrs

Nhovry Jow · Balikpapan
Jangan2 Ibu itu ada yg nyuruh tuh......menggugat Gub DKI....emang ibu bisa sendiri...???hati2 Bu..senjata makan tuan...ibu di manfaatkan oleh oknum2 yg memang tidak senang dengan Pak Basuki...
Like · Reply · 5 · 6 hrs
Show 10 more replies in this thread

Thesilent Ofthe Brookend · Works at Manager
KJP itu kan bantuan pemprov DKI bwat anak ibu yg terhormat sekolah....kenapa ibu yg terhormat pake dana KJP bwt belanja" emas segala macam....patutlah gubernur bilang ibu yg terhormatbmaling sebab sudah menyalahi pemakaian KJP
Like · Reply · 27 · 18 hrs

Aji Suprapto · University of Indonesia
Bner bung...ane stuju..!"!
Like · Reply · 4 · 15 hrs

Badil · Mercu Buana University
Aji Suprapto Ibu nya ajj yang GA TW diri ..kata nya harga diri nya GA sebanding sama 100 milyar ..hahaha

Ibu nuntut apa Mao kaya mendadak ..
Saya Yakin yg di lakukan Ahok benar ..dy ingin berbuat baik ..tapi tanggapan orang beda
Like · Reply · 6 · 8 hrs

Rendi Yuliantoro · Magelang
indonesia bangets... Maling malah di bela habis2 an.. contoh kasus PAPA MINTA SAHAM... hahahaha... Mari budayakan Bela MALING!!!
Like · Reply · 2 · 3 hrs
Show 1 more reply in this thread

Chiko W Alraazaky · SMA Negeri 4 Tasikmalaya
kalo dah liat cuplikan videonya. Ahok ga ujug-ujug ngatain ibu sama toko itu maling kok. Dia dia ngasih penjelasan baik-baik dulu kok. tapi kalo anda simak ada seorang pria yang menghadap duluan ahok untuk menyampaikan itu. Ahok kemudian marah dan ngatain itu karena Ibu dan temennya itu ngotot. Liatlah marahnya ahok ke pengusaha hotel yang ijinnya minta diperpanjang. sama kok. Ahok ngejelasin secara baik2, tapi pengusaha itu ngotot. Yah ngamuk ahok.
Ahok mungkin sosok yang tempramental, namun mereka-mereka juga yang mancing ahok ngeluarin kelemahan beliau . komplain ataupun memohon sama ahok harus "in the rules". jangan bikin dia keluar dari aturan. bisa ngamuk dia.
Like · Reply · 7 · 3 hrs

Herry Hermanto · Santo Yoseph
seharusnya si ibu itu bisa liat mesin apa yg di gunakan di toko tsb! mesin bank DKI atau mesin bank lain! kan sudah di jelaskan klo KJP hanya bisa di gunakan secara debet di toko-toko tertentu yg ada kerjasama dengan bank DKI. klo si ibu debetnya di toko yg gak ada rekanan dengan bank DKI jelas jadi gestun dan kena potongan 10%. di tanya buat beli apa dan mana struk pembelian barangnya si ibu gak bisa nunjukin, jelas aja di bilang maling!
Like · Reply · 5 · 2 hrs

Hunter Trace · Universitas Kehidupan
setuju bro,.. tuh ibu nasabah gestun rasanya hehehe
Like · Reply · 1 hr

Joko Santoso
Aaah ibu ini memang uda ada niat ngga bener kayaknya. Mau jebak jebak juga. Harga dirinya gede amat 100M ck ck ck. Dari 10 rb ke 100 M. gile jg. Kalo diterusin malah jadi momok masyarakat atuh bu. Emank sih kalo uda punya 100M ngga perlu narik2 duit lagi pake kartu KJP wkwkwk. Gengsi nya uda ditebus pake 100M
Like · Reply · 5 · 12 hrs · Edited

Rendi Yuliantoro · Magelang
indonesia bangets... Maling malah di bela habis2 an.. contoh kasus PAPA MINTA SAHAM... hahahaha... Mari budayakan Bela MALING!!!
Like · Reply · 3 hrs

Johny Pig · Jakarta, Indonesia
kalo menurut saya, biarin aja ibu itu melapor, dan ahok melapor juga, biar kasus ini rame dan pada tahu bahwa ambil tunai KJP itu tidak boleh. lagian ini jakarta kan bukan kabupaten puncak, di papua. jadi apa bener ibu itu nga tahu , apa nga mau tahu, ato pura2 nga tahu.
ya pencuri lah, pertama itu kan hak anak anda, bukan hak anda, kedua itu uang negara untuk membantu anak2 yg masih sekolah.
bukan menuduh ya pasti ibu ini dari kalangan menengah. yg tipe2nya mau dibantu tapi nga mau ribet. kalo kalangan bawah yang bener2 butuh asal dah dibantu dan gratis pasti mau ikutin prosedur selama prosedur itu gratis

bener seperti comment yang dibawah, bukan nakutin itu bisa dilacak lho record penggunaan rekening itu, hati2 senjata makan tuan.
intinya selama ini emang blom pernah ada ada penyimpangan KJP yang masuk pengadilan dan bui, harus ada satu kasus yang dibawa ke pengadilan untuk pembelajran, kalo nga ya pasti terulang terus,
Like · Reply · 1 · 2 hrs

. Af Fair
Teman2 yg baik, mari kita buang dlu sentimen etnis atau agama, coba kita pikirkan dlu simple saja, andai ibu kita yg dituduh seperti itu apakah kita bs terima?
Jd benar atau salah apakah pantas seorang gubernur bicara seperti itu kpd seorang ibu?
Cb baca lagi si ibu knp sampai menarik tunai?
Krn dia bilang byk toko buku yg tdk online ktika dia mau membelanjakan uang itu disana? Makanya dia terpaksa tarik tunai!
Jd perjuangan seorang ibu itu adalah menyediAkan surga buat anaknya sementara ibunya siap saja dineraka demi anaknya!
Like · Reply · 25 mins

Jell Lay
Kjp itu d berikan unt semua murit apa murit2 pilihan yg memenuhi syarat kurang mampu?
Lah klo ibu menuntut pak Ahok, trus dalam perjalannya ibu jg d priksa Dan terbukti ibu orang Kaya tp anak make Kjp trus gimana?
Udah banyak kasus APA2 yg nuntut pak Ahok mesti kalah...
Like · Reply · 55 mins

Situasi Wau · Housekeeping Manager at The Pakubuwono Signature
tindakan konyol...nanti kl ditelusuri ibu yg salah...ya silahkan menanggung resikonnya....ya memang itu namnya maling...seceara sekarang sudah di sediakan toko buku yang bekerjasama dengan dki terus ngapain beli ke toko buku lain...pakai tarik tunai segala lg...haaaaaa
Like · Reply · 14 mins

Hadi Bin Achmad Machfudi · Bogor, Indonesia
Rakyat kita ini gak semua nya siap dengan konsep KJP ini,dan pula infrastruktur atau system pencairannya juga mesti di perbaiki agar mudah bagi rakyat sehingga tidak timbul pelanggaran2 berupa penyalah gunaan KJP tersebut.
Like · Reply · 11 hrs

Dimas Dwi · Kediri, East Java
Hhhh maka dr itu proses berjalan...contoh ibu itu kkkkk untk pembelajaran ibuy2 yg laen biar g ngawur