- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Para demonstran di depan Gedung DPR sering makan tidak bayar


TS
nyimut.
Para demonstran di depan Gedung DPR sering makan tidak bayar
Ada saja kelakuan para demonstran yang melakukan aksi di depan Gedung DPR MPR, Senayan, Jakarta. Bukan hanya menyuarakan aspirasi, namun ada juga beberapa orang yang memanfaatkan momentum tersebut dengan cari makan tanpa bayar.
Salah satu pedagang yang puluhan tahun berjualan di komplek DPR yakni Basri (34), menceritakan pengalamannya saat berjualan saat demonstran melakukan aksi di depan gedung kura-kura. Dirinya sering dikibuli oleh pembeli, sering kali pelanggan tidak mau bayar.
"Tadi pagi ajah udah beberapa orang yang makan nggak bayar, pas saya lihat cuma mangkuknya doang. Mereka makan bertiga, yang bayar cuma satu orang," tutur Basri saat ditemui merdeka.com di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/12).
Basri mengungkapkan, kelakuan sebagian para pengunjuk rasa memang bermacam-macam. Ada yang jujur ada juga yang ingin gratisan secara sembunyi-sembunyi.
"Sudah sering saya nemuin pengunjuk rasa yang makan nggak bayar di sini. Piring nya doang ditinggal, saya cari pembelinya nggak ada," kata Basri sambil tersenyum.
Saat ditanya apakah ada anggota polisi yang saat mengamankan aksi demo ikut makan gratis alias makan tidak bayar, dirinya tidak bisa membedakan apakah itu polisi atau pengunjuk rasa, karena situasi ramai tidak bisa mengenali satu persatu.
"Kan yang beli dagangan saya banyak. Saya nggak merhatiin satu persatu pembeli. Ya ikhlasin aja. Rezeki ada aja, biar diganti sama yang Di Atas," paparnya.
Basri yang sehari-hari berjualan ketupat sayur ini tidak kapok dikibuli oleh para pendemo, baginya hal itu menjadi bagian lika-liku berjualan di depan Gedung DPR.
"Ya nikmatin aja. Namanya juga dagangan ada untung rugi. Anggap aj itu sedekah," ucapnya.
Bagi sebagian penjual makanan dan minuman adanya para demonstran di depan Gedung DPR menjadi berkah sekaligus kesempatan meraup rezeki sebanyak-sebanyaknya. Namun ada saja massa pengunjuk rasa yang nakal mencari kesempatan dalam kesempitan.
Link http://www.merdeka.com/peristiwa/par...dak-bayar.html
NasTak apa NasBung nih
Salah satu pedagang yang puluhan tahun berjualan di komplek DPR yakni Basri (34), menceritakan pengalamannya saat berjualan saat demonstran melakukan aksi di depan gedung kura-kura. Dirinya sering dikibuli oleh pembeli, sering kali pelanggan tidak mau bayar.
"Tadi pagi ajah udah beberapa orang yang makan nggak bayar, pas saya lihat cuma mangkuknya doang. Mereka makan bertiga, yang bayar cuma satu orang," tutur Basri saat ditemui merdeka.com di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/12).
Basri mengungkapkan, kelakuan sebagian para pengunjuk rasa memang bermacam-macam. Ada yang jujur ada juga yang ingin gratisan secara sembunyi-sembunyi.
"Sudah sering saya nemuin pengunjuk rasa yang makan nggak bayar di sini. Piring nya doang ditinggal, saya cari pembelinya nggak ada," kata Basri sambil tersenyum.
Saat ditanya apakah ada anggota polisi yang saat mengamankan aksi demo ikut makan gratis alias makan tidak bayar, dirinya tidak bisa membedakan apakah itu polisi atau pengunjuk rasa, karena situasi ramai tidak bisa mengenali satu persatu.
"Kan yang beli dagangan saya banyak. Saya nggak merhatiin satu persatu pembeli. Ya ikhlasin aja. Rezeki ada aja, biar diganti sama yang Di Atas," paparnya.
Basri yang sehari-hari berjualan ketupat sayur ini tidak kapok dikibuli oleh para pendemo, baginya hal itu menjadi bagian lika-liku berjualan di depan Gedung DPR.
"Ya nikmatin aja. Namanya juga dagangan ada untung rugi. Anggap aj itu sedekah," ucapnya.
Bagi sebagian penjual makanan dan minuman adanya para demonstran di depan Gedung DPR menjadi berkah sekaligus kesempatan meraup rezeki sebanyak-sebanyaknya. Namun ada saja massa pengunjuk rasa yang nakal mencari kesempatan dalam kesempitan.
Link http://www.merdeka.com/peristiwa/par...dak-bayar.html
NasTak apa NasBung nih

0
1.3K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan