Lontong pakuAvatar border
TS
Lontong paku
(SHARE) Mereka Juga Gak Mau Sakit
Selamat pagi agan dan aganwati semua. Semoga semuanya dalam keadaan sehat selalu ya... Amin.

Tread ini terinspirasi dari salah satu kegiatan gak sengaja pagi ini. Pagi ini istri ane minta di anterin ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Karena istri ane harus nge-bimbing mahasiswanya yang lagi praktek di RSJ. Berhubung SIM istri udh mati, makanya dia minta anterin, takut razia dijalan katanya. Awalnya niat ane mau nganterin, trus tinggal, dan jemput lagi setelah selesai. Soalnya lumayan lama, dari jam 8 - 10 pagi ini. Trus istri ane bilang:

"Mas ikut aja, nungguin disana aja. Nt ikut masuk, ada kursi koq..., mainan Hp aja nt disana."

Akhirnya ane setuju ikut gan. Karena ane pikir, ini pengalaman baru. Seumur-umur, ane belum pernah sekalipun ke RSJ, karena bagi orang awam seperti ane, RSJ itu menyeramkan, sekaligus pasti banyak kejadian lucu yg bisa memancing tawa ane. Pasti banyak diantara kita sering menjadikan RSJ bahan joke ato lawakan bareng temen. Dan anggapan akan itu semua langsung berubah saat pagi ini ane rasakan langsung.

Pertama kali dateng, ane dan istri langsung disambut oleh mahasiswanya. Karena sebenarnya pagi itu jadwalnya para mahasiswa memberikan penyuluhan ke keluarga pasien. Tapi, pas ane dan istri nyampe, penyuluhan udah selesai, tinggal evaluasi. Mereka (mahasiswa dan istri ane) masuk ke salah satu ruangan. Ane ngintilin istri, lewat lorong lorong khas rumah sakit. Dimana banyak pasien yang berkeliaran memakai baju seragam. Kata istri ane, yg berkeliaran itu, mereka yang sudah agak mendingan (tidak harus di dalam ruangan). Tatapan mereka kosong, ada yang mondar-mandir, ada yg duduk termenung, ada yg tiduran di lorong. Ane yang baru pertama melihat hal itu, langsung iba gan.

Akhirnya, istri ane yg diikuti oleh mahasiswanya masuk ke suatu ruangan yg berjeruji, ane disuruh nunggu di lorong yg ada kursinya. Pas di sebelah ane, ada pasien yg tiduran di lorong. Ane duduk tuh di kursinya, merhatiin para pasien yg mondar mandir, dengan tatapan kosong. Kasian sekali, ane lama lama gak tahan, akhirnya ane pindah ke loby RSJ nya gan. Tempat dimana pasien daftar untuk berobat. Istilahnya tempat pendaftaran pasien. Tempat duduknya udah hampir penuh, dan akhirnya ane duduk di kursi paling belakang.

Di depan ane, ada beberap ibu ibu yang lagi nunggu panggilan nomor antrian. Disini ane akan bagi ibu ibu ini menjadi beberapa nomor ya gan.

Ibu 1, dan ibu 2. Ane dengar banget apa yg dibicarakan mereka, secara ane duduk tepat dibelakang mereka langsung.
Ibu 1 ini bercerita kalau anaknya berumur 13 tahun, memiliki emosi yang tinggi, kalau sedang marah, sianak bisa menghancurkan apa aja, sampai kulkasnya juga dihancurkan oleh dia. Sianak benar benar gak bisa dikontrol, bapaknya yg brimob sampai biru biru menahan anaknya kalo marah, anehnya anaknya ini gak mau keluar kamar, dikamar, dan gak makan sampai sebulanan, nt pas makan, banyak banget makannya. Anak si ibuk 1 ini tersinggung kalau diajak ke RSJ gan. Karena dia gak ngerasa kalo ada yg salah pada dirinya. Dan yg bikin ane kasian pernyataan si ibu ini ke ibuk 2:
"Ini saya tinggal, kalo ngamuk, ntah jadi apa rumah saya buk jadinya. Adek adeknya udh saya suruh hati hati kalo abangnya ngamuk..."

Lain lagi kasus si ibuk 2 ini. Beliau jauh jauh dari kabupaten lain yg jarak tempuhnya sampai 5 jam dari RSJ ini. Mereka dari tadi malam udh berangkat dari rumah. Sampai jam 5 pagi dikota ane, dan harus ngantri untuk bisa konsultasi. Anak ibuk 2 ini berumur 17 tahun. Tapi sikapnya seperti anak syndrome down meski gak terlalu parah. Masih bisa berkomunikasi, tapi memang sepertinya ada kelainan gan. Anak ibuk 2 ini menderita sakit, setelah sunat. Ya gitu gan, ane susah mendeskripsikan diagnosanya. Tingkah lakunya seperti anak kecil, meski udh berumur lumayan dewasa.

Ada dua ibuk ibuk lagi gan. Kita sebut ibuk ini dengan ibuk 3 dan ibuk 4.

Awalnya, ane ngeliat ibu paruh baya yang datang dengan anaknya yg lumayan dewasa (anak kuliahan gitu) ane kira ibu itu mau berobat non kejiwaan. Ternyata yang berobat adalah anaknya yg dewasa itu. Padahal anaknya itu ane lihat benar benar sehat, bisa berkomunikasi dgn baik.

Sungguh kasian ane mendengar penuturan kisah ibu 3 ini. Sambil tersenyum ibu ini bilang ke ibu 2:
"Anak saya itu bahasa awamnya terlalu pintar bu..... Anak saya ini lulus IPB, tapi dipulangkan, lalu kuliah di (kampus negeri terbesar dikota ane) dipulangkan juga, dan sekarang hanya kuliah di STIE, dan lagi cuti..."
Kaget ane gan. Jadi penuturan si ibu, anaknya ini waktu SMA kelas 3, jadi sangat aktif, selalu mau tau, sampai akhirnya ngomongnya gak nyambung. Setelah di bawa ke RSJ, dia dirujuk ke pesantren gan. 4 bulan di pesantren, dirujuk lagi ke RSJ provinsi tetangga, dan akhirnya dirujuk lagi ke RSJ kota ane. Dirawat inap 3 bulan, pulang seminggu, masuk lagi, sampai beberapa kali. Sampai sekarang, harus selalu minum obat dr RSJ gan tiap minggunya.
Ane perhatikan lagi, memang sepertinya ada yg sedikit beda dgn dia. Tatapannya gak seoptimis orang kebanyakan, padahal waktu ibunya cerita, dia ada, dan ikut menyarankan untuk anak ibu 1, untuk dibawa ke pesantren.

Dan ibu 4, ibu ibu terakhir yg ane liat. Ini gak perlu diceritakan panjang panjang gan. Anaknya yg paling parah sakitnya. Anaknya syndrome down, yg matanya hanya putih matanya saja yg terlihat, dengan mulut yg gak bisa tertutup rapat. Ibu ini dengan setianya menggandeng anaknya untuk berobat. Padahal anaknya umurnya kira kira sudah kepala 3. Ibu ini menggandeng anaknya dengan penuh kasih sayang. Sangat sangat terharu ane liatnya gan.

Tujuan tread ini dibuat, untuk kembali mengingatkan kepada kita semua, bahwa kita sebagai orang yang sehat jasmani dan rohani, sudah sepatutnya bersyukur dengan apa yang kita miliki gan. Banyak disekitaran kita, orang yang ingin sehat gan. Dan perlu agan ketahui, mereka gak ada yang pengen sakit seperti itu gan. Disitu sisi humanis ane tersentuh, sungguh berat cobaan yang diterima para pasien dan keluarganya gan. Mereka memiliki orang yg mereka sayang, tetapi orang yg mereka sayang itu, gak bisa sepenuhnya seperti mereka. Mereka yg sakit, kehilangan kemandirian, dan produktifitas sebagai manusia gan. Adakah yg lebih menyakitkan selain kehilangan kemandirian, pengakuan dan produktifitas di usia muda gan?

Satu lagi, ane mau mengingatkan untuk kita semua, tentang biadadari yang dikirim TUHAN untuk kita semua ya itu IBU kita gan. Bagaimanapun "bentuk" kita, tangan ibu selalu siap melayani kita. Ibu tidak pernah jijik dengan keadaan kita gan. Selama beliau ada, dia gak pernah ragu, memeluk kita, bahkan saat qt diposisi hina sekalipun. Ane teringat sebuah tulisan yg ane lupa siapa yang nulis bunyinya singkat:
"SEBERAPA HEBATNYA DIRIMU, PINTARNYA DIRIMU, BERUNTUNGNYA DIRIMU, TIDAK AKAN BERGUNA TANPA DOA DARI IBUMU"

Kembali ke sakit kejiwaan. Semua anggapan ane yg dari rumah, berubah semuanya. Ternyata mereka butuh support (baik pasien dan keluarga), bukan cibiran, dan dijadikan joke bagi kita yang sehat.

Sekian tread ane yang masih banyak kekurangan. Ane sebagai pribadi bukanlah yg sempurna. Mohon maaf kalo tulisan ane ini ada yg salah dan menyinggung perasaan agan dan aganwati.
0
3K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan