Surat Pengunduran Diri Setya Novanto Dibacakan di Sidang MKD
Rabu 16 Dec 2015, 20:46 WIB


Setyo Novanto

Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto akhirnya mengundurkan diri sebelum MKD mengambil keputusan final soal kasus 'papa minta saham'. Surat pengunduran diri Novanto sudah dibacakan di sidang MKD.

Saat berita ini ditulis pukul 20.35 WIB, Rabu (14/11/2015) sidang MKD DPR tengah berlangsung dengan agenda pembacaan sikap dua anggota MKD yang belum menyatakan soal pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Ketua MKD dari PKS Surahman Hidayat menilai Novanto melakukan pelanggaran berat, sementara Wakil Ketua MKD dari Golkar Kahar Muzakir yang sebelumnya membela Novanto kali ini menyatakan Ketua DPR RI melakukan pelanggaran berat.

Dengan demikian saat ini sebanyak 10 anggota MKD memutuskan Novanto melakukan pelanggaran ringan sementara 7 anggota MKD melakukan pelanggaran berat.

Surat pengunduran diri Novanto dibacakan di sidang MKD tak lama setelah Kahar Muzakir membacakan sikapnya soal pelanggaran etik Novanto.

Anggota MKD Sukiman sebelum sidang digelar membenarkan MKD sudah menerima surat pengunduran Setya Novanto sebagai Ketua DPR.

"Surat pengunduran diri Pak Setya Novanto sudah diterima MKD," kata anggota MKD DPR Sukiman kepada wartawan di ruang MKD, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2015) malam.
https://news.detik.com/berita/309786...-di-sidang-mkd


Setya Novanto Mundur, Jaksa Agung Indikasikan Semakin Mudah Usut Pemufakatan Jahat
Rabu 16 Dec 2015, 20:50 WIB

Jakarta - Setya Novanto, disebut anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sukirman, telah menyampaikan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua DPR. Mendengar hal tersebut, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan pengusutan dugaan pemufakatan jahat yang kini masih diselidiki Kejaksaan Agung (Kejagung) akan semakin mudah.

"Mudah-mudahan (mempermudah proses penyelidikan), dengan dia mundur, dia tidak lagi memiliki kapasitas yang dia punyai sekarang," kata Prasetyo saat berbincang, Rabu (16/12/2015).

Namun Prasetyo menyebut bahwa dengan pengunduran diri Novanto tak terlalu berpengaruh dengan proses penanganan. Prasetyo memastikan bahwa ada indikasi tindak pidana korupsi yang terjadi dalam pertemuan 'papa minta saham' yang dilakukan oleh Novanto tersebut.

"Tapi hal itu tidak usah dipermasalahkan, yang pasti ada indikasi korupsi yang saat ini kita dalami, kita tunggu saja lah seperti apa nantinya. Yang penting kita jalan terus," ujar Prasetyo.

Seperti diketahui, Kejagung memang tengah menyelidiki kasus yang dikenal dengan 'papa minta saham' tersebut. Di dalam pertemuan Novanto, Reza dan Maroef disinyalir adanya pemufakatan jahat yang bisa berujung pada tindak pidana korupsi.

Pemufakatan jahat sendiri telah diatur dalam Pasal 15 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Saat ini penyelidik tengah merumuskan pelanggaran hukum apa yang terjadi dalam pertemuan tersebut sebelum akhirnya melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka.
http://news.detik.com/berita/3097870...ufakatan-jahat

9 bulan yang lalu ....
Elite Golkar: Tak Sampai Setahun, Setya Novanto Diganti
SABTU, 14 MARET 2015 | 02:49 WIB


Ketua DPR, Setya Novanto menyambut kedatangan Ketum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie yang tiba untuk mengikuti Rapat Pleno di ruang KK-1 Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol, Lawrence Siburian, mengatakan pihaknya akan tetap mengganti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakil Ketua Musyawarah Perwakilan Rakyat Mahyudin. Pergantian tersebut akan terjadi dalam waktu dekat.

"Mereka pasti diganti, tapi bertahap. Pelan tapi pasti," kata Lawrence saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 Maret 2015. Menurut Lawrence, pergantian dua pimpinan di parlemen tersebut akan terjadi dalam tahun ini. "Tak sampai setahun pasti diganti karena, kalau terlalu lama, mereka keenakan."

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol Jakarta, Agung Laksono, mengatakan dia akan mempertahankan jabatan Setya Novanto dan Mahyudin. "Setya Novanto tetap Ketua DPR dan Mahyudin masih Wakil Ketua di MPR," kata Agung seusai kunjungan ke kantor Partai Hanura, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2015.

Tapi ia mengakui, setelah kabinetnya disahkan Kementerian Hukum dan HAM, Agung berencana merombak susunan fraksi di DPR yang dikuasai kubu Aburizal Bakrie. Agung akan mengganti Ketua Fraksi DPR Ade Komarudin dengan Agus Gumiwang Kartasasmita. Ketua Fraksi MPR akan diganti oleh Agun Gunanjar.

Kubu Agung terus melakukan lobi politik dengan anggota kubu Aburizal. Mereka bergerilya menarik kader menjadi pengurus fraksi di parlemen dan DPP. Agung sengaja mengganti pimpinan DPR pada tahap akhir setelah terbentuk susunan fraksi baru. "Karena kalau sekarang, pasti terjadi keributan," kata Lawrence.

Agus Gumiwang mengatakan pihaknya akan mengganti sekitar 50 persen susunan alat kelengkapan Dewan, yaitu pimpinan komisi dan Badan Anggaran. "Lima puluh persen pengurus AKD akan dipertahankan," kata dia. Ia akan menyeleksi sejumlah kader dari kubu Aburizal untuk menjabat sebagai pimpinan komisi.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...ovanto-diganti



----------------------------------------------------

Demikianlah ....bila kebenaran mulai muncul maka omatis semua kebathilan akan lenyap!