OMNI Hospitals dengan bangga menginformasikan bahwa saat ini kami dapat melakukan Minimal Invasive Coronary Surgery (MICS) Multi Vessel yang PERTAMA di Indonesia.
Operasi di lakukan oleh Dokter Spesialis Bedah Thorax OMNI Hospital yaitu
dr Alfa Ferry,MD.FRCS (GLASG),FCF,FIHA,Sp.BTKV.
Kami ingin berbagi berita ini dengan anda, agar anda dapat berbagi dengan teman serta keluarga yang membutuhkan informasi tersebut.
Anda bahkan dapat berbagi berita tentang MICS CABG di Facebook dan Media Sosial lainnya.
Tanggapan Media
Kompas.com
Quote:
Teknologi Terbaru Operasi Bypass Jantung Sayatan Minimal Tersedia di Indonesia
ALAM SUTRA, KOMPAS.com - Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, penyakit arteri koroner diprediksi akan menyebabkan 23,3 juta kematian di Indonesia pada tahun 2030 dan menjadi penyebab utama kematian diantara penyakit tidak menular.
Begitupun data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) menunjukkan, penyakit arteri koroner menyebabkan 243.045 kematian di Indonesia atau sebesar 17,05% kematian di Indonesia.
Penyakit arteri koroner umumnya diawali dengan adanya luka di lapisan dalam arteri koroner sebagai pembuluh utama yang memberikan asupan darah, oksigen, dan nutrisi pada jantung. Masalahnya, penyakit arteri koroner seringkali berkembang dari waktu ke waktu tanpa disadari hingga pasien mengalami serangan jantung.
Sebagai bentuk kepedulian dan upaya nyata untuk pengendalian angka kematian akibat penyakit jantung, OMNI Hospitals Alam Sutra menghadirkan prosedur operasi Bypass jantung Sayatan Minimal (Minimally Invasive Coronary Artery Bypass Graft, MICS CABG) dengan teknologi bedah mutakhir bagi pasien penyakit arteri koroner.
OMNI Hospitals Alam Sutra sudah melakukan operasi bypass jantung sayatan minimal untuk pertama kalinya di Indonesia pada tanggal 9 Desember 2015. Tindakan operasi dipimpin oleh konsultan senior bedah thorax dan kardiovaskular Dr. Sathyaki Purushotam Nambala dari Apollo Hospitals, India bersama ahli bedah thorax dan kardiovaskular dari OMNI Hospitals Alam Sutra Dr. Alfa Ferry, MD, Sp.BTKV, FRCS, FCF, FIHA.
“Kalau operasi bypass konvesional, kita akan lakukan pembelahan tulang dada. Tapi, opera bypass dengan teknologi MICS CABG, kita meniadakan pembelahan di dada. Hanya dengan tiga sayatan kecil di area di bawah payudara. Hasilnya sama. Namun, pasien akan merasa lebih baik, karena recovery lebih cepat dan bernapas akan terasa lebih ringan tanpa adanya pembelahan tulang dada,” jelas Dr. Alfa dalam temu media di OMNI Hospitals Alam Sutra (10/12).
Menurut Dr. Alfa, hampir semua pasien penyakit jantung koroner takut menghadapi operasi bypass atau pembedahan. Meski banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa operasi adalah treatment terbaik untuk penyakit jantung koroner. Karena itu, adanya teknologi terbaru ini diharapkan dapat menjadi pilihan dengan manfaat terbaik untuk para pasien penyakit jantung koroner.
“Sepertinya hampir di semua Negara, pasien jantung koroner akan lebih memilih treatment tanpa pembedahan, seperti pemasangan ring. Padahal, pemasangan ring itu memasukkan beda asing ke dalam tubuh. Sehingga, pasti akan ada reaksi dari tubuh. Nah, dengan adanya MICS CABG diharapkan pasien tidak takut lagi dengan operasi bypass,” ujar Dr. Alfa.
Liputan6.com
Quote:
Kelemahan dan Kelebihan dari Dua Jenis Operasi Bypass Jantung
Liputan6.com, Jakarta Operasi bypass jantung merupakan prosedur penting untuk mengatur ulang aliran darah di pembuluh darah yang tersumbat sehingga terbentuk jalur aliran darah baru yang lancar dan tidak tersumbat lagi.
Jika dahulu pasien jantung hanya mengenal operasi bypass jantung konvensional yang memerlukan sayatan besar akibat pembelahan tulang dada, kini sudah ada rumah sakit yang menerapkan operasi bypass jantung sayatan minimal yang dikenal dengan minimally invasive cardiac surgery coronary artery bypass grafting (MICS CABG).
Ahli Bedah Thorax dan Kardiovaskular OMNI Hospitals Alam Sutera Dr Alfa Ferry, MD, SpBTKV, FRCS, FCF, FIHA menjelaskan, MICS CABG merupakan kemajuan bagi pasien arteri koroner agar secepat mungkin terlepas dari prosedur penyembuhan dan dapat cepat pula kembali jalani kehidupan sehari-hari dalam kurun waktu kurang dari sebulan.
Prosedur ini juga bertujuan menekan risiko yang umum terdapat pada operasi bypass jantung konvensional dan menjaga kelangsungan manfaatnya. Dalam sebuah diskusi di OMNI Hospitals Alam Sutera pada Kamis (10/12/2015) siang, Alfa Fery menjelaskan apa saja perbedaan antara operasi bypass jantung sayatan minimal MICS CABG dan operasi bypass jantung konvensional.
Selama operasi berjalan:
A. MICS CABG
- Jantung pasien tetap seperti biasanya sementara dokter menjalankan prosedur bypass jantung. Prosedur yang disebut dengan off-pum jantung pasien tidak akan dihentikan dan kemudian menggunakan alat jantung kecuali kondisi jantung pasien lemah.
- Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di sela-sela tulang rusuk pasien.
B. Operasi bypass jantung konvensional
- Jantung pasien dihentikan sementara sehingga dokter dapat melakukan prosedur bypass dengan nyaman.
- Selama dokter melakukan prosedur bypass, fungsi jantung pasien akan dijalankan oleh alat jantung. Prosedur ini disebut dengan on-pump. Selama fungsi jantung dan paru digantikan dengan alat jantung, alat ini akan mengatur aliran darah ke seluruh tubuh.
- Dokter bedah akan membuat sayatan besar dan membelah tulang dada untuk membukan akses ke jantung pasien.