Yusri Isnaeni (32), warga Jalan Mahoni Blok A, Gang 1, No.34, RT 03 RW009, Koja, Jakarta Utara berniat mengadukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Polda Metro Jaya lantaran dikatakan maling oleh orang nomor satu di DKI Jakarta itu pada Kamis (10/12) lalu.

Alexandra, pendamping Yusri dari Posko Advokasi Kesatuan Mahasiswa Angkatan Muda Partai Golkar Jakarta Utara mengatakan, ia dan Yusri akan membuat laporan sekaligus mengajukan tuntutan sebesar Rp 100 M terhadap Ahok lantaran dampak psikologis kata-kata Ahok.

"Kami akan mengadukan ke Polda Metro Jaya. Tuntutannya meminta Ahok minta maaf secara terbuka kepada Ibu Yusri serta gugatan Rp 100 miliar," ungkapnya dalam konferensi pers bersama Yusri di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Koja, Jakarta Utara, Senin (14/12/2015).

Lanjutnya, tuntutan sebesar Rp 100 miliar itu lantaran sumani Veronica Tan itu dianggap menyakiti keluarga korban, sehingga anaknya tidak mau bersekolah karena sang ibu dikatakan maling.

"Tuduhannya pencemaran nama baik. Karena di tetangga-tetangga sudah dikatain maling. Anaknya juga sudah enggak mau sekolah karena malu ibunya dikatain maling," lanjutnya.

Lebih jauh Alexandra mengatakan, kekisruhan ini bermula saat Yusri datang ke kantor DPRD DKI Jakarta dengan maksud mengadukan permasalahan terkait kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dialami Yusri.

"Saat itu dia ikut acara rapat Banggar di Gedung DPRD didampingi Ketua Gemapana untuk menanyakan langsung kepada Ahok," paparnya.

Kemudian, lanjutnya, Ibu Yusri ingin bertanya tentang pencairan dana KJP yang melalui Bank DKI tetapi struknya berupa Bank BCA.

"Tapi Ahok bilang ini enggak benar. Disangkanya dia oknum. Ibu maling, ibu maling, ibu maling, catet namanya, penjarakan saja dia," cerita Alexandra.

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...tro-jaya/12688

nah lohh slah paham kan