Assalamualaikum wr.wb
Ketemu lagi dengan gue Jake Steven selaku kaskuser paling tamfan sejagat
Kali ini gue mau mengirim sebuah Novel Fiksi Horror karya bang Saifuddin "Sai". Gue jamin buat lo yang gak punya nyali ataupun penakut dan pampersholic gak bakal kuat menahan rasa takut saat membaca cerita ini .
Sebelumnya gue minta maaf dulu karena updatenya gak beraturan tergantung kesibukan bang Saifuddindi Real Life .
Okelah gausah lama-lama , cekidot ke prolog




Author : Saifuddin "Sai"
Genre : Horror,Supranatural

==================================

Sinopsis : Berkisah tentang sekelompok remaja yang memilih menghabiskan liburan mereka disebuah danau. Semua rencana yang mereka siapkan ditempat itu tanpa diduga justru membawa malapetaka yang bahkan bisa membahayakan nyawa mereka satu persatu.

================================

“Ed, sudah siap?” teriak Bertha dari luar rumah.

Suara yang tak asing bagi Edward, wajahnya ketakutan, mengintip dari balik tirai kamarnya di lantai dua. Tidak ada siapapun diluar, hanya hutan yang gelap dengan pepohonan yang seolah menatap tajam kearahnya. Wajah Edward semakin memucat.

“tidak, Bertha sudah mati” ucapnya lirih

BRAK BRAK BRAK…

Sebuah gebrakan keras menghantam pintu kamar Edward. Tanpa pikir panjang Edward berlari ke ranjang kamarnya, dan menggesernya sampai depan pintu. Kepanikan melanda Edward, keringat bercucuran membasahi seluruh bajunya, dengan wajah pucat dia mundur perlahan ke sudut ruangan.

PRANG…..

Sesuatu memecahkan jendela kamarnya. Edward panik, tiba-tiba ada sebuah energi yang mencoba menarik kakinya. Edward berteriak, sesuatu yang tidak terlihat menyeretnya keluar jendela.

”TOLONG…. SIAPAPUN TOLONG...”

Kedua tangannya meraih tirai jendela, ia memegangnya dengan kuat. Tubuhnya tegantung dibawah jendela, nafasnya semakin cepat. Dengan tenaga yang tersisa, Edward mencoba naik lagi kekamarnya. Tiba-tiba sesuatu menarik lagi kedua kakinya. Edward semakin mengencangkan pegangannya, tetapi tubuhnya semakin tertarik. Crass… tiba-tiba sebuah pecahan kaca menancap di lengan kanannya, membuat Edward kesakitan.

“Tidak… “ ucap Edward ketakutan. Dilihatnya semua serpihan kaca dikamarnya melayang keluar jendela, sesaat serpihan-serpihan itu terlihat terbang di udara “Tidak…tidak…. SIAPAPUN…TOLONG…”

Cras….cras…cras…. serpihan-serpihan kaca menghujam kedua lengan Edward, membuat Edward tidak kuat dan melepaskan pegangannya.

TOLONG… tubuh Edward tertarik kebawah dengan cepat.

BUKK.. Edward jatuh keras ketanah,membuatnya tidak sadar. Tubuhnya terus terseret ke arah hutan, dan menghilang dalam gelap.